Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Benarkah Anak-anak Lebih Aman dari Serangan Virus Corona? Ini Kata Dokter Anak

Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta, dr Ardi Santoso Sp.A memberikan penjelasan terkait risiko anak-anak tertular virus Corona

Editor: Daryono
Tribunnews/ISTIMEWA
Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta, dr. Ardi Santoso, Sp.A (Tribunnews/ISTIMEWA) 

TRIBUNNEWS.COM - Dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta, dr Ardi Santoso Sp.A memberikan penjelasan terkait risiko anak-anak tertular virus Corona atau Covid-19

Dokter Ardi membantah pendapat yang mengatakan anak-anak tidak memiliki risiko tertular virus Corona. 

"Semua kelompok usia termasuk anak-anak itu rentan, kalau ada yang bilang anak-anak tidak serentan kelompok usia yang lain itu tidak benar," ungkapnya kepada Tribunnews.com melalui telewicara video, Jumat (29/5/2020).

Ardi mengungkapkan data menunjukkan anak juga rentan terkena paparan virus corona.

"Maka dari itu sangat perlu dijaga anak-anak dari paparan virus corona," ungkapnya.

Baca: Polda Metro Jaya Tangani 480 Kasus Ujaran Kebencian dan Hoaks Selama Pandemi Corona

Hal ini perlu diperhatikan dan tidak dipandang remeh karena virus corona jenis Covid-19 adalah virus baru.

"Ini kan virus baru, anggep aja ini tetangga baru di lingkungan kita, kita belum terlalu mengenal," ujarnya.

Ardi Santoso DOKTER SPESIALIS ANAK 2
dr Ardi Santoso SpA dari RS Kasih Ibu Solo, Jawa Tengah (Istimewa)

Baca: 5 Kegiatan Ini Bisa Bantu Hilangkan Rasa Bosan Anak di Masa Pandemi

Ardi menyebut ada kasus orang dewasa tanpa gejala menularkan virus corona pada anak.

"Saya menemui usia dewasa tanpa gejala menularkan pada anak, tidak bisa mudah menyimpulkan anak-anak itu tidak rentan," ungkapnya.

Ardi mengungkapkan bukan tidak mungkin pandemi virus corona akan berakhir.

"Jadi bukannya nggak mungkin berakhir, tapi selama ini belum ada vaksinnya, mau nggak mau kita harus berdampingan, jadi vaksin yang sudah ada ya digunakan dulu," ujarnya.

Jangan Tunda Imunisasi

Dokter Ardi mengungkapkan agar orangtua tidak menunda imunisasi pada anak.

"Imunisasi harus tetap dijalankan, jangan sampai imunisasi, kebutuhan anak, ditunda hanya karena kita takut," ungkap dokter Ardi.

Ardi menyebut, orangtua hanya tidak boleh takut dan hanya boleh waspada.

"Takut dan waspada itu dua hal yang berbeda," ujarnya.

"Kita nggak boleh takut, kita hanya boleh waspada. Jadi kebutuhan anak harus dijaga, karena (pandemi corona) ini bakal lama," imbuhnya.

Baca: New Normal Dinilai Membahayakan Anak Sekolah Jika Pemerintah Tidak Siap

Ardi menyebut jangan sampai wabah penyakit lain muncul di kemudian hari.

"Jangan sampai wabah corona selesai, muncul wabah difteri, wabah campak," ujarnya.

"Silakan imunisasi di tempat yang aman," lanjutnya.

Ardi mengungkapkan, orangtua harus tetap memperhatikan kebutuhan penting sang buah hati di masa karantina.

"Bukan berarti kita cuma di rumah saja terus bakal selesai kan enggak."

"Anak-anak hidupnya kaya waktu, jadi perkembangannya harus distimulasi, psychosocial-nya harus dijalankan di rumah dengan orangtua dan orang sekitarnya," jelas Ardi.

Namun, konsep tersebut berbeda dari sebelumnya.

"Konsepnya beda kalau dulu di luar, sekarang ini di rumah," ungkapnya.

Baca: Peran Orangtua Penting dalam Jaga Psikologis Anak di Tengah Pandemi Virus Corona

Protokol Kesehatan pada Anak

Meski belum ada vaksin yang ditemukan, Ardi menyebut sejumlah protokol kesehatan bisa dilakukan untuk pencegahan.

"Paling tidak pakai masker, jaga jarak, tidak bersentuhan jika perlu, salaman pakai cara baru, cuci tangan, insyaallah akan baik," ujarnya.

Ardi menegaskan, protokol kesehatan harus dilakukan bersama-sama.

"Ini tidak cuma untuk anak, tapi lingkungannya juga, orang dewasa di sekitarnya, bapak ibuknya harus juga memberlakukan protokol kesehatan," ujar Ardi.

"jangan sampai anak lengkap pakai masker tapi bapak ibuknya tidak pakai," imbuh Ardi.

Baca: Cara Menjaga Psikologis Keluarga di Masa Pandemi Virus Corona

Ardi menyebut, sudah ada kasus anak positif covid-19 sementara orangtua negatif, sedangkan anak berada di rumah.

Maka dari itu Ardi menyebut keteladan orangtua menjadi kunci.

"PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) kita harus dijalankan, anak akan nurut akan sehat, kalau orangtuanya mengedukasi dengan baik, anak pasti nurut," ujar Ardi.

"Tapi kalau orangtuanya ngeyel, anaknya ya nggak karu-karuan," imbuhnya.

Ia menyebut jika ingin anak sehat, maka harus dimulai dari diri orangtua.

"Di jalan masih banyak dilihat anak kecil dibawa jalan-jalan berkerumun, orangtua tidak pakai masker, berarti kan masih menggampangkan," ungkap Ardi.

"Beri contoh yang baik untuk anak-anak, terapkan protokol kesehatan," ujarnya.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved