Virus Corona
Tambahan Kasus Corona Lebihi Jakarta dalam 2 Hari Terakhir, Jatim Jadi Episentrum Baru Covid-19?
Provinsi Jawa Timur kembali menjadi provinsi dengan kenaikan kasus positif virus corona (Covid-19) tertinggi di Indonesia melebihi Jakarta.
TRIBUNNEWS.COM - Provinsi Jawa Timur kembali menjadi provinsi dengan kenaikan kasus positif virus corona (Covid-19) tertinggi di Indonesia, Minggu (31/5/2020).
Apakah ini artinya Jatim kini menjadi episentrum baru kasus Corona di Indonesia?
Dari data Kementerian Kesehatan yang dirilis hari Minggu sore, ada 244 tambahan kasus baru dalam 24 jam terakhir.
Dengan tambahan tersebut, total kini sudah ada 4.857 kasus covid-19 di Jawa Timur.
Adapun kasus kematian bertambah 24 orang.
Total kasus kematian di Jawa Timur berjumlah 396 jiwa.
Baca: Sebut Usia Anak Juga Rentan Terkena Virus Corona, Dokter Spesialis: Imunisasi Jangan Ditinggalkan
Baca: Bagaimana Penerapan New Normal di Tempat Kerja? Tambah Shift untuk Ciptakan Physical Distancing
Sementara itu DKI Jakarta berada di urutan kedua dalam tambahan kasus terbanyak.
Dalam 24 jam terakhir, ada 118 tambahan kasus positif.
Sehingga total kasus covid-19 terkonfirmasi di Jakarta berjumlah 7.348.
Sementara itu total kematian berjumlah 517 orang.
Data kemenkes menunjukkan Jawa Timur melebihi DKI Jakarta dalam tambahan kasus positif dalam dua hari berturut-turut.
Data pada Sabtu, 30 Mei 2020, menunjukkan ada tambahan 199 kasus di Jawa Timur.
Sedangkan di Jakarta terjadi 101 tambahan.
Baca: BNPB Mencatat Lebih Dari 1.300 Bencana Terjadi di Indonesia Hingga Akhir Mei 2020
Presiden Minta Prioritaskan Jawa Timur
Sementara itu diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 beserta Kemenkes memberi prioritas lebih kepada Jawa Timur lantaran masih tingginya kasus Covid-19.
"Di Jawa terutama agar dibantu diberikan dukungan penuh untuk Provinsi Jawa Timur, terutama yang berkaitan dengan persiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit daruratnya," ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference, Rabu (27/5/2020) dilansir Kompas.com.
Menkes Terawan Agus Putranto dan Ketua Gugus Tugas Covid-19, Doni Monardo, diminta memberi perhatian lebih kepada Jawa Timur.
"Ini Pak Menteri Kesehatan juga Ketua Gugus Tugas betul-betul saya minta. Jawa timur menjadi perhatian," imbuh Jokowi.
Baca: Sempat Ditinjau Jokowi untuk Kesiapan New Normal, Ridwan Kamil Justru Perpanjang PSBB di Bekasi
Jokowi meminta tes Covid-19 dimasifkan serta pelacakan orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
Jokowi juga menginstruksikan memperketat isolasi para ODP dan PDP yang terjaring.
"Yang berkaitan dengan percepatan pengujian sampel, pelacakan untuk yang terpapar di Jawa Timur betul-betul dilaksanakan langkah-langkah pengendalian," ujar Jokowi.
"Termasuk juga provinsi lain di luar Jawa yang penambahannya cukup tinggi, yaitu di Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, di Papua, dan NTB," lanjut Presiden.
Update Nasional
Jumlah kasus Covid-19 atau virus corona di Indonesia masih terus bertambah.
Data yang dihimpun pemerintah hingga Minggu (31/5/2020), menyebut ada tambahan 700 kasus baru pasien positif corona di Indonesia dalam 24 jam terakhir.
Dengan demikian, total kasus positif berjumlah 26.473.
Pasien sembuh 293 orang, sehingga total kasus sembuh 7.308 orang.
Adapun kasus kematian bertambah 40, sehingga total kasus kematian 1.613 orang.
Demikian yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, dalam konferensi pers siaran langsung Metro TV, Minggu.
Adapun Yurianto juga mengungkapkan mengenai new normal.
"Artinya kita harus normal yang produktif, namun mempersyaratkan hal yang mutlak yakni aman dari Covid-19," ujarnya.
Yuri menyebut masyarakat harus mulai membiasakan hal-hal untuk menekan penularan Covid-19.
"Tetap gunakan masker, tetap mencuci tangan dengan sabun dengan air yang mengalir," ujarnya.
Selain itu juga meminta menjaga keamanan dan perasaan yang selalu riang gembira.
"Kepanikan, kecemasan, kekhawatiran, hanya memperburuk imunitas," ujarnya.
Yurianto juga mengimbau agar menjaga jarak fisik di manapun berada, termasuk di rumah.
Ia meminta masyarakat membatasi keluar rumah.
"Manakala komitmen ini kita lakukan dengan bersama-sama, kita yakin bahwa kita bisa memutuskan rantai penularan ini," ungkapnya.
Arti New Normal
Sementara itu diketahui, pemerintah akan menerapkan tatanan new normal di daerah dengan indeks penularan di bawah satu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar protokol new normal disosialisasikan secara masif.
Namun, sebenarnya apa arti dari new normal?
Dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram Kementerian Pendidikan @kemdikbud.ri, Selasa (26/5/2020), new normal memiliki padanan dalam bahasa Indonesia, yaitu kenormalan baru.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud menyebut, kenormalan baru yaitu keadaan normal yang baru atau belum pernah ada sebelumnya.
Pandemi virus corona (Covid-19) mengharuskan masyarakat beradaptasi dengan kenormalan baru.
Berikut pola hidup bersih dan sehat (PHBS) yang harus diterapkan saat menghadapi new normal:
1. Menggunakan masker ketika keluar rumah
2. Selalu mencuci tangan
3. Menjaga jarak fisik ketika berada di tempat yang ramai.
Kemendikbud lalu mengajak masyarakat menerapkan kenormalan baru tersebut dalam menghadapi pandemi virus corona.
(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P/Nuryanti, Kompas.com/Rakhmat Nur Hakim)