Virus Corona
China Kini Akui Virus Corona Bukan Berasal dari Pasar Wuhan, Hewan yang Dites Semua Negatif Covid-19
Otoritas kesehatan di China akhirnya mengakui virus Corona yang kini telah mewabah di dunia bukan berasal dari pasar hewan di Wuhan.
TRIBUNNEWS.COM - Otoritas kesehatan di China akhirnya mengakui virus Corona yang kini telah mewabah di dunia bukan berasal dari pasar hewan di Wuhan.
Pernyataan itu dikeluarkan ototitas kesehatan China setelah mereka tidak menemukan virus Corona pada sampel hewan dari pasar Wuhan yang mereka teliti.
"Pada awalnya, kami berasumsi pasar makanan laut Wuhan mungkin memiliki virus, sekarang pasar itu lebih seperti korban," kata Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, Gao Fu dalam pernyataanya yang dikutip Tribunnews.com dari Dailymail, Minggu (31/5/2020).
Baca: Sebut Usia Anak Juga Rentan Terkena Virus Corona, Dokter Spesialis: Imunisasi Jangan Ditinggalkan
Untuk diketahui, dalam pernyataan-pernyataan sebelumnya, China menyakini virus Corona bersumber dari pasar hewan di Wuhan.
Virus diyakni menyebar dari hewan ke manusia dan kemudian menular antar manusia.

Saat awal-awal virus Corona menyebar di China, Pasar Wuhan ditutup dan disterilkan.
Gao Fo memastikan virus Corona bukan berasal dari pasar hewan Wuhan setelah pihaknya tidak menemukan adanya virus Corona yang terdeteksi dalam sampel hewan yang berasal dari Pasar Wuhan.
Sementara, dikutip dari Business Insider yang juga memuat pernyataan Gao Fo, sampel yang dikumpulkan dari hewan di Pasar Wuhan semuanya negatif virus Corona.
Itu artinya hewan-hewan di pasar itu tidak mungkin menularkan virus Corona ke manusia yang ada di pasar tersebut.
Ahil zoologi Universitas Georgetown Amerika Serikat kepada Live Science membeberkan hal serupa.
Baca: Bak Sebuah Peperangan, Gianpiero Gasperini Berbicara Masalah Virus Corona
Dengan bukti tidak adanya hewan di Pasar Wuhan, dipastikan hewan itu tidak menjadi sumber penularan virus.
Sejumlah penelitian yang berkembang mendukung kesimpulan CDC Cina bahwa asal mula wabah tidak ada hubungannya dengan pasar hewan Wuhan.
Virus itu tampaknya telah beredar di Wuhan sebelum adanya 41 kasus Corona terkait dengan pasar hewan Wuhan.
Penelitian yang diterbitkan pada bulan Januari menunjukkan bahwa orang pertama yang dites positif terkena virus korona kemungkinan terpapar pada 1 Desember, kemudian menunjukkan gejala pada 8 Desember.
Para peneliti di balik studi ini juga menemukan bahwa 13 dari 41 kasus asli tidak menunjukkan hubungan dengan pasar Wuhan.
Demikian pula, sebuah penelitian di bulan April menunjukkan bahwa coronavirus telah terbentuk dengan sendirinya dan mulai menyebar di komunitas Wuhan pada awal Januari.
Bukan Sumber Virus, Pasar Hewan Wuhan Diperkirakan Jadi Tempat Penularan yang Cepat (Klaster)
Carlson mengatakan kepada Live Science bahwa pasar hewan Wuhan mungkin hanya menjadi tempat penyebar virus Corona atau klaster di mana satu orang menulari orang lain dengan cepat.
Apa yang terjadi di pasar hewan Wuhan seperti yang terjadi di Daegu, Korea Selatan dimana satu pengunjung gereja menginfeksi setidaknya 43 orang dalam semalam.
Virus corona juga mungkin tidak bocor dari laboratorium
Pertanyaan yang melekat tentang asal-usul pandemi telah memunculkan sejumlah teori yang tidak berdasar.
Salah satu menyatakan bahwa coronavirus mungkin secara tidak sengaja bocor dari laboratorium lokal , Institut Virologi Wuhan (WIV), di mana para ilmuwan sedang meneliti coronavirus.
Tetapi peneliti Cina dan AS mengatakan tidak ada bukti yang mendukung teori itu .

Laboratorium keamanan tinggi mengatakan tidak memiliki catatan genom coronavirus baru, dan mengikuti langkah-langkah keamanan yang ketat.
Direktur WIV, Wang Yanyi, mengatakan kepada China Central Television akhir pekan lalu bahwa coronavirus baru secara genetik berbeda dari segala jenis virus hidup yang telah dipelajari di institut tersebut.
Baca: 102 Daerah yang Dianggap sebagai Zona Hijau Corona, Boleh Beraktivitas Aman di Tengah Pandemi
Sebelumnya, virologis WIV Shi Zhengli - yang mengumpulkan, mengambil sampel, dan mempelajari coronavirus pada kelelawar Cina - mengatakan kepada Scientific American bahwa ia melakukan rujukan silang genom virus corona baru dengan informasi genetik dari coronavirus kelelawar lain yang dikumpulkan oleh timnya.
Mereka tidak menemukan kecocokan.
(Tribunnews.com/Daryono)