Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Politikus Golkar Sebut Pentingnya Kehadiran Tokoh Agama dalam Memutus Mata Rantai Penyebaran Corona

Menurutnya semua agama pasti meminta umatnya untuk melindungi dirinya dengan berdiam di rumah jika sedang terjadi wabah, seperti halnya pandemi Covid

Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily berharap masyarakat mengikuti imbauan pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19, salah satunya beribadah di rumah.

Karena itu, Ace pun menilai pentingnya kehadiran tokoh agama di tengah masyarakat saat ini.

Menurutnya, semua agama pasti meminta umatnya untuk melindungi dirinya dengan berdiam di rumah jika sedang terjadi wabah, seperti halnya pandemi Covid-19.

Baca: Respons Wanda Hamidah Soal M Nuh Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi: Sangat Disayangkan Ya

"Tapi kemudian dikaitkan dengan hal lain, menyebut pemerintah tidak konsisten. Satu sisi mal dibuka, tapi tempat ibadah ditutup," kata Ace dalam diskusi virtual, Jakarta, Jumat (22/5/2020).

"Hal ini bukan berarti pemerintah dalam menangani Covid-19 dengan anti terhadap agama, bukan di situ poin utamanya," sambung politikus Golkar itu.

Menurut Ace, saat pelaksanaan ibadah di tempat ibadah maka akan terjadi kerumuman orang dalam satu lokasi dan hal tersebut berpotensi menyebarkan virus Covid-19 semakin meluas.

Baca: BREAKING NEWS Pemerintah Tetapkan Lebaran 2020 Jatuh pada Minggu 24 Mei 2020

"Di sini penting peran agamawan hadir memberikan pengarahan ke masyarakat, agama pasti mengutamakan keselamatan jiwa," kata Ace.

Ace pun menilai agamawan perlu dibekali dengan anatomi Covid-19 dan bagaimana cara penyebarannya dari manusia ke manusia.

"Kita ini menghadapi musuh yang tidak terlihat," ucap Ace.

Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah

Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.

Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak

Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.

"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."

"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).

Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.

Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.

"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis."

"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri  pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona. (Youtube BNPB/via kompas.com)

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.

Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.

"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.

"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.

Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah

Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.

Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved