Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Kasus Corona Diprediksi Terus Naik, Yurianto Minta Pemakaian Masker & Jaga Jarak Jadi Standar Hidup

Jubir Penanganan Covid-19, Achmad Yuriantomeminta masyarakat mulai menerapkan pemakaian masker dan menjaga jarak menjadi standar hidup.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Siswa sekolah dasar negeri 002 Ranai melakukan aktivitas belajar menggunakan masker di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Indonesia, Selasa (4/2/2020). Bulan Juli, murid sekolah akan kembali masuk sekolah seperti sebelum masa pandemi corona. 

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto, memprediksi angka kasus Covid-19 akan terus naik.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat mulai menerapkan pemakaian masker dan menjaga jarak menjadi standar hidup.

"Kita berkali-kali mengajarkan dalam rilis saya minggu-minggu terakhir mengingat, kita harus melindungi diri dalam situasi seperti ini."

"Makanya pakai masker, jaga jarak dan lain sebagainya harus dijadikan standar hidup sehari-hari. Beda standarnya ketika sebelum ada Covid-19," katanya saat dihubungi Tribunnews, Kamis (21/5/2020).

Lewat sambungan telepon, Yurianto juga menjelaskan kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia bisa diakibatkan oleh sejumlah faktor yang terjadi akhir-akhir ini.

Mulai adanya aktivitas mudik, hingga fenomena berbelanja tanpa mengindahkan protokol kesehatan.

Baca: Jokowi: Petugas di Lapangan Harus Betul-betul Bekerja Ingatkan Jaga Jarak dan Pakai Masker

Baca: Pusat Taman Nasional Terpopuler di AS, Utah Mencoba New Normal pada Pengunjung

Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto
Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto (https://covid19.go.id/)

"Kalau angka nasional sebenarnya prediksi kita sampai dengan lebaran ini pasti akan cenderung naik."

"Malah kita lihat minggu depan itu kalau aktivitas masyarakat tidak terkendali, kita masuk prediksi puncak nasional mestinya."

"Karena sebenarnya yang dikhawatirkan menjelang lebaran, ada tradisi belanja dan sebagainya akan terjadi," imbuh dia.

Yurianto kemudian juga menjelaskan angka kenaikan kasus pada hari ini yang hampir tembus 1.000 kasus.

Ia menyebut 973 kasus baru yang terkonfirmasi merupakan angka nasional yang tidak menggambarkan keadaan kabupaten maupun kota secara keseluruhan.

Menurut Yurianto meskipun angka nasional cenderung naik, terdapat beberapa daerah di Indonesia yang angka kasus stabil, bahkan turun.

"Ada beberapa kabupaten/kota yang angkanya cenderung turun dan stabil turun, ada yang masih fluktuatif, dalam artian masih naik turun. Dan ada pula daerah cenderung meningkat, rata-rata nasionalnya seperti itu."

"Contohnya seperti Aceh sudah hampir seminggu tidak ada kasus baru. Di Jakarta relatif turun. Tetapi Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan cenderung naik. Untuk Jawa Tengah relatif datar," urainya.

Baca: Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Achmad Yurianto Ajak Masyarakat Adaptasi dengan Hidup New Normal

Baca: Achmad Yurianto: Tidak Mudik Adalah Pilihan Terbaik

Sejumlah warga saat berburu pakaian bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2020). Ditengah perekonomian masyarakat sedang turun akibat terdampak covid 19 banyak masyarakat yang memilih pakaian bekas menjadi solusi untuk berbelanja jelang hari raya idul fitri. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah warga saat berburu pakaian bekas di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (20/5/2020). Ditengah perekonomian masyarakat sedang turun akibat terdampak covid 19 banyak masyarakat yang memilih pakaian bekas menjadi solusi untuk berbelanja jelang hari raya idul fitri. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Kamis, dari 973 kasus baru, 502 berada di wilayah Jawa Timur.

Yurianto menyebut penyebab ledakan angka tersebut karena adanya satu laboratorium di Jawa Timur baru melaporkan setelah terjadi akumulasi data hampir 4 hari.

Oleh karena itu, Yurianto berjanji akan melakukan pemeriksaan atas kendala tersebut.

"Baru bisa laporan hari ini, saya lagi cari kenapa kok tidak bisa laporan, itu padahal by system," kata pria berkacamata ini.

Yurianto menambahkan, prediksi kenaikan kasus terkonfirmasi Covid-19 dapat dicegah melalui sejumlah cara.

Utamanya merubah kebiasaan sebelum ada pandemi Covid-19 ke standar kehidupan yang baru atau new normal.

"Kita tidak melarang belanja, silahkan belanja akan tetapi jaga jarak, pakai masker, tapi kenyataan kemarin kan tidak."

"New normal itu hidup dengan membiasakan cuci tangan, kemudian pakai masker kalau keluar rumah, kemudian menghindari kerumunan itu sudah kita ajarkan sejak bulan Maret," ujarnya.

Terakhir, Yurianto mengingatkan pentingnya kedisiplinan masyarakat dalam upaya penanggulangan wabah Covid-19.

"Sekarang kepatuhan ini dijalankan atau enggak, kalau kepatuhan dijalankan dengan baik, maka kita berharap bahwa selesai lebaran turun."

"Ini masih takut lagi ini, lebaran jelas dari sekarang sudah kelihatan nggak akan turun, pasti naik. Kemudian pascalebaran kita harus hati-hati dengan arus balik," tandasnya.

Baca: Update Corona Global, Kamis 21 Mei 2020: Total Kasus Tembus 5 Juta, Kematian di AS Hampir 95 Ribu

Baca: Tips Hidup Sehat di Tengah Pandemi yang Bisa Kamu Lakukan, Rajin Cuci Tangan dan Tidur Cukup

Update Data Covid-19 per Tanggal 21 Mei 2020

Update kasus Covid-19 di Indonesia per tanggal 21 Mei 2020.jpg
Update kasus Covid-19 di Indonesia per tanggal 21 Mei 2020.jpg (twitter.com/BNPB_Indonesia)

Update kasus Corona di Indonesia, Kamis, tambahan kasus baru kembali menjadi angka tertinggi.

Data yang dirilis pada Kamis sore, jumlah tambahan kasus baru yang dilaporkan hari ini sebanyak 973 kasus.

Angka ini menjadi rekor tertinggi tambahan kasus baru selama pandemi Corona di Indonesia.

Sebelumnya, rekor kasus tertinggi terjadi pada Rabu (20/5/2020) kemarin, yakni 693 kasus baru.

Tambahan kasus baru hari ini sebanyak 973 kasus menjadikan total kasus positif Corona di Indonesia naik drastis dari sebelumnya 19.189 kasus menjadi 20.162 kasus positif.

 Sementara untuk jumlah pasien sembuh dilaporkan terdapat tambahan 263 orang sehingga total pasien sembuh menjadi 4.838.

Adapun angka kematian dilaporkan sebanyak 36 orang sehingga total kasus kematian kini menjadi 1.278 orang.

Adapun dari sisi sebaran kasus baru per provinsi, Jawa Timur menjadi penyumbang kasus baru tertinggi yakni 502 kasus.

Disusul Jawa Barat 86 kasus dan DKI Jakarta 65 kasus.

Selengkapnya bisa Anda lihat di tabel berikut:

Update kasus Corona di Indonesia, 21 Mei 2020
Update kasus Corona di Indonesia, 21 Mei 2020 (Twitter BNPB Indonesia)

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Daryono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved