Virus Corona
UPDATE Corona di Indonesia Rabu 20 Mei 2020: Tambahan Kasus Baru Hari Ini Jadi Rekor Tertinggi
Berikut ini update kasus Corona di Indonesia, Rabu 20 Mei 2020, tambahan kasus baru kembali menjadi rekor tertinggi yakni 693 kasus.
TRIBUNNEWS.COM - Update kasus Corona di Indonesia, Rabu 20 Mei 2020, tambahan kasus baru kembali menjadi rekor tertinggi.
Berdasarkan data yang dirilis Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto, hari ini dilaporkan terdapat tambahan kasus baru sebanyak 693 kasus baru.
Dengan demikian, total kasus positif Corona di Indonesia naik dari sebelumnya 18.496 menjadi 19.189 kasus positif.
Baca: Update Jumlah Pasien Virus Corona Rabu 20 Mei 2020 di NTB, NTT, Bali, Jatim, hingga DIY
Tambahan 693 kasus baru hari ini kembali menjadi rekor tertinggi kasus baru.
Sebelumnya, kasus baru tertinggi terjadi pada 13 Mei yakni 689 kasus baru.

Sementara, jumlah pasien sembuh hari ini dilaporkan sebanyak 108 orang sehingga total pasien sembuh kini sebanyak 4.575 orang.
Sedangkan angka kematian masih bertambnah 21 orang sehingga totak kasus meninggal kini sebanyak 1.242 orang.
Dari sisi penambahan kasus baru per provinsi, Jawa Barat menjadi provinsi yang melaporkan kasus baru tertinggi yakni sebanyak 176 kasus baru.
Disusul Jawa Timur 119 kasus dan DKI Jakarta 81 kasus.
Selengkapnya bisa Anda simak dalam tabel di bawah ini:
Pemerintah Minta Masyarakat Adaptasi dengan New Normal
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyebut hingga hari ini vaksin atau obat untuk virus corona belum dapat ditemukan.
Oleh karenanya masyarakat diminta untuk dapat beradaptasi dengan keadaan normal yang baru (new Normal).
Yakni menjalani gaya hidup baru dengan mengedepankan protokol kesehatan, serta terus produktif selama pandemi virus corona atau Covid-19.
Hal ini disampaikan Yuri dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (19/5/2020).
"Dalam situasi seperti ini, virus corona belum ditemukan vaksin dan obatnya," kata Yuri yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Selasa sore.
Baca: Daftar Sebaran Virus Corona di Indonesia Rabu (20/5/2020): Jabar Catat Penambahan Kasus Terbanyak
Lebih lanjut Yuri menuturkan belum ditemukannya vaksin ini dimaknai bahwa orang itu belum bisa dikebalkan dari Covid-19.
Sementara belum ditemukan obatnya dimaknai bahwa pengobatan terhadap pasien Covid-19 yang dilakukan masih akan menggunakan prosedur yang panjang.
Sebab itu, ia mengungkapkan cara yang paling baik dalam mencegah dan memutus penularan Covid-19, yakni dengan menyesuaikan pola hidup di tengah pandemi.
"Kita harus mengedapankan pola hidup bersih dan sehat, ini menjadi pedoman dalam pelaksanaan kehidupan sehari-hari."
"Pola hidup ini ditandai dengan satu yakni kita terus menjaga kebersihan tangan kita," ujar Yuri.
Artinya kata Yuri masyarakat harus rutin mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir.
"Ini menjadi penting agar kita dapat terbebas dari cemaran Covid-19 atau penyakit yang lain," imbuhnya.
Kemudian yang kedua, yakni masyarakat harus mulai membiasakan diri untuk dapat menjaga jarak fisik pada saat kontak dengan orang lain.
"Ini yang kemudian beberapa saat yang lalu kita sebut sebagai physical distancing."
"Karena kita ingin menghindari percikan droplet dari orang yang sakit," ungkapnya.
Selanjutnya masyarakat diwajibkan terbiasa menggunakan masker saat ke luar rumah.
"Karena dengan menggunakan masker kita akan terlindung langsung dari percikan droplet orang yang sedang sakit itu."
"Dan yang lebih penting lagi bagi yang sakit, percikan droplet yang keluar dari mulutnya akan tertahan di masker dan ini akan melindungi orang lain yang sehat," ucap Yuri.
Kemudian Yuri juga menekankan masyarakat selektif terkait kapan harus keluar rumah di tengah pandemi Covid-19.
"Kalau tidak penting sekali tidak perlu ke luar rumah," tegas Yuri.
Kendati demikian Yuri menuturkan berada di rumah tidak diartikan masyarakat tidak dapat produktif.
Baca: Ungkap Keseriusan Pengin Segera Nikah, Atta Halilintar Sebut Pandemi Virus Corona Jadi Kendala
Menurutnya, masayarakat masih dapat terus produktif dan berkarya, tetapi dengan mengedepankan prinsip-prinsip untuk tetap aman dari Covid-19
"Artinya produktif dan aman dari Covid-19," ujarnya.
Yuri, menekankan, ini upaya yang bisa dilakukan masyarakat dan pemerintah di kehidupan normal yang baru.
"Ini yang disebut dengan normal yang baru (new normal)."
"Kita menginginkan kehidupan normal dalam artinya tetap bekerja, produktif dan bisa berkarya, tetapi barunya adalah kita aman dari Covid-19," jelasnya.
(Tribunnews.com/Daryono/Isnaya)