Virus Corona
Donald Trump Klaim Rutin Konsumsi Hidroksiklorokuin untuk Cegah Corona
Presiden AS, Donald Trump pada Senin (18/5/2020) mengumumkan bahwa dirinya mengonsumsi hidroksiklorokuin.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS, Donald Trump pada Senin (18/5/2020) mengumumkan bahwa dirinya mengonsumsi hidroksiklorokuin.
Meski ada peringatan medis tentang resiko tidak baik dari anti-malaria tersebut, Trump mengonsumsi obat itu sebagai obat pencegahan Covid-19.
"Saya meminum hidroksiklorokuin," kata Trump kepada wartawan sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
"Aku sudah meminumnya selama satu setengah minggu terakhir."
"Satu pil setiap hari," tambahnya.
Baca: Donald Trump Ngaku Tiap Hari Minum Obat Cegah Corona setelah 2 Staf Gedung Putih Positif Covid-19
Baca: Tuai Banyak Kritik, Donald Trump Pertimbangkan untuk Danai WHO 10 Persen dari Jumlah Biasanya

Beberapa minggu yang lalu, Trump juga mempromosikan hidroksiklorokuin sebagai pengobatan potensial untuk corona berdasarkan laporan positif tentang penggunaannya terhadap virus.
Akan tetapi sejumlah studi selanjutnya justru menemukan bahwa obat itu tidak membantu.
Bahkan Food and Drug Administration telah mengeluarkan peringatan tentang penggunaannya.
Dalam sebuah pernyataan pada 24 April silam, FDA mengatakan ada resiko irama jantung yang serius pada pasien Covid-19 dalam penggunaan hidroksiklorokuin.
Efek samping yang sama juga terjadi pada obat anti-malaria yang lebih tua, klorokuin.
Trump yang tiap hari dites Covid-19 ini mengaku telah bertanya pada dokter sebelum menggunakan obat ini.
Katanya dokter memperbolehkan presiden 73 tahun itu mengonsumsinya.

Sementara itu, sejauh ini justru obat remdesivir telah menampakkan hasil positif dalam membatu meringankan penyembuhan corona.
Menyoal pengakuan Trump terkait anti-malaria, profesor kedokteran di Universitas Rutgers, Dr Bob Lahita memperingatkan orang-orang untuk tidak menggunakan hidroksiklorokuin.
"Tidak ada efek yang kami lihat, dan kami telah merawat banyak pasien dengan itu," katanya.
Trump juga mengaku meminum azithromycin dosis tunggal, antibiotik untuk mencegah infeksi.
"Yang bisa saya katakan adalah sejauh ini saya tampaknya baik-baik saja," kata Trump.
Donald Trump Surati WHO
Hari ini, Selasa (19/5/2020) Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menyurati Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam rangka mengancam akan hentikan dana secara permanen.
Surat itu berisi tenggat waktu untuk WHO berkomitmen memperbaiki badan secara substantif dalam 30 hari, sebelum AS benar-benar menarik pendanaann atas Covid-19.
Dikutip dari BBC, surat itu ditujukan langsung kepada Direktur WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Tidak lupa surat itu menuliskan kritikan bagi Tedros yang dianggap AS tidak cakap merespon virus corona sejak Desember 2019.
Sebelumnya, Trump sempat menyebut badan kesehatan PBB itu sebagai 'boneka China'.
Sudah bukan rahasia lagi, Trump menyalahkan China atas pandemi Covid-19 di dunia.
Presiden menganggap pemerintah Xi Jinping berusaha menutupi wabah sejak awal dan menuduh WHO tidak berusaha minta pertanggungjawaban Beijing atas semua ini.
Sejauh ini, AS mencatat lebih dari 1,5 juta kasus infeksi.
Adapun angka kematiannya melebihi 90.000 jiwa.
Ultimatum Trump yang dikirim melalui surat ini datang tepat di saat WHO mengalami tekanan lainnya.
Pada Senin (18/5/2020) lalu, Tedros mengaku mendukung tinjauan penanganan pandemi.
Dia mengatakan evaluasi independen akan dilakukan pada saat yang tepat paling awal.
Baca: Pejabat AS yang Dicopot Presiden Trump Beber Fakta Bahaya Musim Dingin Nanti
Baca: Trump Ancam Bakal Putuskan Hubungan dengan China
Trump menerbitkan surat itu di Twitter pada Senin malam waktu AS, setelah seharian penuh AS mengecam WHO.
Sekretaris Kesehatan AS, Alex Azar menuduh WHO membiarkan Covid-19 lepas kendali dengan mengorbankan banyak nyawa.
Dalam suratnya kepada Tedros, presiden AS menuduh WHO tidak bisa lepas dari kendali China.
Trump menuduh WHO konsisten mengabaikan laporan tentang virus yang valid.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)