Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

Terdampak Covid-19, Pemerintah agar Perhatikan Pembelajaran di Pesantren

Achmad Baidowi meminta pemerintah untuk memperhatikan pembelajaran di pesantren.

Editor: Johnson Simanjuntak
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Ratusan santri tiba di Terminal Purabaya, Bungurasih, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/4/2020). Sebanyak 586 santri Pondok Pesantren Sidogiri yang berdomisili di Surabaya dan sekitarnya tiba di Terminal Purabaya. Di terminal para santri disemprot disinfektan lebih dahulu dan diberi hand sanitizer oleh petugas dari alumni pondok sebelum mereka bertemu keluarga yang menunggu di ruang tunggu terminal. Ponpes Sidogiri memajukan program liburan jelang Ramadan 15 hari karena pandemi virus corona atau Covid-19. Para santri diliburkan selama 66 hari. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DPR RI Achmad Baidowi meminta pemerintah untuk memperhatikan pembelajaran di pesantren

Awiek, begitu dia disapa, mengatakan salah satu lembaga pendidikan yang terdampak Covid-19 adalah pondok pesantren. 

Baca: 1.292 Pasien Covid-19 yang Dirawat di RS Wisma Atlet Sembuh

"Sebagai bentuk antisipasi banyak pesantren yang meliburkan santrinya lebih awal dan jadwal masuk biasanya pertengahan bulan syawal. Namun mengingat pandemi covid-19 belum berakhir, ada kemungkinan liburan pesantren akan diperpanjang bergantung kebijakan masing-masing pesantren," ujar Awiek, dalam keterangannya, Senin (18/5/2020). 

Bagi santri yang mengikuti pendidikan madrasah, Awiek mengatakan mereka biasanya mengikuti kebijakan Kementerian Agama (Kemenag). Sementara yang mengikuti pendidikan sekolah akan mengikuti kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). 

Baca: Pengunjung dan Pedagang Membludak di Pasar Jatibaru Tanah Abang saat PSBB

Namun, anggota Komisi VI DPR RI tersebut menyayangkan lantaran sejauh ini belum melihat terobosan Kemenag bagi pendidikan diniyah. 

Menurutnya, sebagai antisipasi masa liburan pesantren diperpanjang dan agar pengajaran pendidikan diniyah tetap didapatkan oleh para santri, Kemenag diminta menggandeng PPP TVRI dan LPP RRI. 

"Sebaiknya Kemenag menggandeng LPP TVRI dan LPP RRI untuk menyiarkan materi pembelajaran diniyah khusus bagi santri. Kemenag juga bisa menggandeng Bank BUMN syariah, yang selama ini untuk penyimpanan setoran dana haji, agar turut serta memfasilitasi pembelajaran di pesantren melalui PKBL-nya," kata dia. 

"Termasuk juga bekerjasama dengan provider telekomunikasi untuk memfasilitasi pengajaran diniyah secara virtual bagi para santri," pungkas Awiek. 
 

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved