Virus Corona
Sahat Sinurat: Perlu Adanya Data Berbasis Geospasial untuk Membantu Penanganan Covid-19
Dalam pengambilan kebijakan, khususnya dalam masa pandemi Covid-19, sangat dibutuhkan adanya data yang berbasis geospasial.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam pengambilan kebijakan, khususnya dalam masa pandemi Covid-19, sangat dibutuhkan adanya data yang berbasis geospasial.
Adanya data berbasis geospasial akan memudahkan pemerintah mengambil keputusan yang tepat sasaran, efektif, dan efisien.
Pernyataan ini disampaikan Sahat Martin Philip Sinurat dalam webinar (diskusi online) yang digagas Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Pergerakan Masyarakat Milenial (PMM) dan Relawan Merah Putih (RMP) Halmahera Utara, Minggu (10/5/2020).
Dalam diskusi dengan topik 'Informasi dan Analisa Dampak Kebijakan Pemerintah Mengatasi Covid-19 Pada Masyarakat, (Studi Kasus Pada Kabupaten Halmahera Utara)', Sahat yang mewakili intelektual muda menjelaskan dengan adanya data yang berbasis geospasial akan mempercepat penanggulangan masalah akibat pandemi Covid-19.
Baca: Polisi Ungkap Dugaan Motif dan Kronologis Suami Istri Tewas di Jember
Ia memberikan contoh, dengan data berbasis geospasial, bantuan pemerintah seperti bansos, BKH, BLT Dana Desa, ditambah sumbangan dari filantropi dan komunitas lainnya akan terdistribusi dengan adil dan tidak tumpang tindih.
"Kemudian terkait aktivitas pendidikan jarak jauh atau pendidikan online. Kita harus tahu, apakah jaringan internet sudah bisa diakses sampai ke pelosok desa. Begitu juga dengan kesiapan fasilitas kesehatan. Semuanya berkaitan dengan informasi geospasial," ujarnya.
Baca: KPK Segera Sidangkan Dirut PT CMIT Rahardjo Pratjihno Terkait Kasus Korupsi di Bakamla
Sahat mengajak masyarakat untuk selalu optimis dan tetap siaga menghadapi pandemi Covid-19.
"Kita harus optimis bahwa Indonesia akan sehat dari Covid-19. Untuk bisa mencapainya, kita harus jalankan protokol kesehatan dengan baik. Apalagi jika nanti aktivitas perekonomian dibuka kembali oleh pemerintah, masyarakat harus tetap taat dan disiplin menjalankan aktivitas pekerjaan sesuai dengan protokol kesehatan," katanya.

Pakar mikrobiologi dan juga Pembina RMP Halmahera Utara, Jubhar Mangimbulude, PhD menjelaskan tentang Pandemi Covid-19 secara sederhana dan mudah dimengerti.
Baca: Polisi Ungkap Dugaan Motif dan Kronologis Suami Istri Tewas di Jember
Akademisi lulusan perguruan tinggi ternama di Belanda ini menilai bahwa penerapan kebijakan pemerintah sebenarnya dapat memperlambat penyebaran covid-19.
Namun, dibutuhkan ketegasan dalam penerapan kebijakan ini.
Penjelasan Sahat dan Jubhar sejalan dengan pembicara lainnya mewakili Satgas Covid-19 Halmahera Utara, dr Amanda Ray-ray yang menjelaskan kedisiplinan masyarakat adalah kunci untuk memerangi dan menang melawan Covid-19.
Pembicara terakhir, Jonherz Stenlly MA yang merupakan Psikolog sekaligus akademisi Universitas Halmahera mengatakan bahwa kultur masyarakat yang bergotong-royong dan bahu-membahu sangat dibutuhkan, terkhusus di masa pandemi Covid-19 ini.