Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Pengujian Spesimen Baru Terlaksana 4-5 Ribu per Hari, Jokowi: Masih Jauh dari Target

Presiden Jokowi mengaku telah mendapatkan laporan terkait pelaksanaan pengujian spesimen terkait virus Corona (COVID-19) menggunakan metode PCR

Penulis: Isnaya Helmi Rahma
Tangkap layar channel YouTube KompasTV
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memimpin rapat terbatas 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku telah mendapatkan laporan terkait pelaksanaan pengujian spesimen terkait virus Corona (COVID-19) menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).

Menurut Presiden Jokowi, jumlah pengujian spesimen per hari masih jauh dari target.

Sebagai informasi, Jokowi sebelumnya menargetkan pengujian spesimen melalui PCR yakni 10 ribu sampel per hari.

Jokowi menyebut dari laporan yang didapat kemampuan pengujian saat ini masih 4-5 ribu per hari.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam Rapat Terbatas “Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19” yang dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Senin (11/5/2020).

"Saya baru mendapatkan laporan bahwa kemampuan pengujian spesimen untuk PCR sekaranng ini sudah mencapai 4 - 5 ribu sampel per hari," kata Jokowi.

Presiden Jokowi dalam Ratas Percepatan Penanganan Corona, Senin (11/5/2020).
Presiden Jokowi dalam Ratas Percepatan Penanganan Corona, Senin (11/5/2020). (Tangkap Layar Kompas TV)

"Saya kira ini masih jauh dari target yang saya berikan sebelumnya yakni 10.000 sampel per hari," tegasnya.

Lebih lanjut Jokowi mengungkapkan telah ada 104 laboratorium yang digunakan untuk pengujian spesimen terkait Covid-19.

"Data dari gugus tugas sekarang ini sudah ada 104 lab yang sudah masuk dalam jaringan lab Covid-19," ujarnya.

Dari jumlah tersebut Jokowi menuturkan baru ada 53 laboratorium yang telah melaksanakan pemeriksaan.

Kendati demikian, ia meminta agar laboratorium tersebut dapat berjalan secara maksimal. 

"Saya ingin dipastikan bahwa lab-lab tersebut berfungsi maksimal, meskipun dari 104 tadi 53 lab rujukan sudah melakukan pemeriksaan," ucap Jokowi. 

Baca: Cara Jokowi Melepas Rindu Dengan Kedua Cucunya di Tengah Pandemi Virus Corona

Baca: Presiden Jokowi: Kita Tidak Mudik Karena Sayang Keluarga

"Sementara sisanya 51 lab rujukan belum melakukan pemeriksaan," sambungnya. 

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyinggung terkait Sumber Daya Manusia (SDM) serta alat pengujian spesimen yang dinilai masih kurang.

"Saya lihat terutama kesiapan SDM yang terlatih ini harus diperhatikan lagi," tegasnya.

"Juga yang berkaitan dengan maslaah di alat pengujian yang masih kurang, terutama untuk reagen PCR, RNA dan VTM," ungkapnya.

Ia pun meminta agar masalah tersebut dapat diselesaikan dalam minggu ini.

Update Covid-19 di Indonesia Minggu, 10 Mei 2020

 Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, menyebut hingga kini masih terjadi penambahan kasus positif Covid-19 di tanah air. 

Tercatat, hingga hari ini, Minggu (10/5/2020) total kasus yang terkonfirmasi positif di Indonesia telah mencapai 14.032 pasien.

Hal ini disampaikan Yuri dalam keterangan resminya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha (BNPB), Jakarta.

"Kasus akumulasi terkonfirmasi Covid-19 adalah 14.032 orang," kata Yuri, dikutip dari tayangan YouTube BNPB Indonesia, Jumat.

Dalam kesempatan itu, Yuri menyebut seluruh provinsi di Indonesia telah terdampak Covid-19.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan terkait pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

Baca: Sebut Publik Tak Percaya Pemerintah soal Corona, Rocky Gerung: Istana Marah Sendiri Datanya Tak Ada

Baca: BREAKING NEWS - Jokowi: 34 Ribu WNI Pekerja Migran Bakal Pulang ke Indonesia pada Mei-Juni

Yuri menuturkan terdapat 14  orang yang meninggal dunia karena terinfeksi virus yang mewabah pertama di Wuhan, China ini.

Sehingga angka kematian di Indonesia menjadi 973 orang.

Kabar baiknya, Yuri mengatakan penambahan juga terus terjadi dalam pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.

Berdasarkan data yang dihimpun, pada hari ini terdapat 91 pasien yang berhasil sembuh.

Adapun ke-91pasien ini telah dinyatakan sembuh setelah secara dua kali berturut-turut menjalani pemeriksaan PCR-nya yang hasilnya adalah negatif.

Serta sudah tidak ada keluhan klinis lagi yang dialami oleh pasien-pasien tersebut.

Penambahan ini membuat total pasien sembuh di Indonesia telah mencapai 2.698 orang. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved