Virus Corona
Bulan Ini Rapid Test Buatan dalam Negeri Siap Diproduksi
Kapasitas Industri untuk memproduksi perangkat rapid tes tersebut menurut Bambang mencapai 100 ribu unit perbulan.
Penulis:
Taufik Ismail
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi dan juga Kepala Badan Riset dan Inovasi (BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa perangkat untuk menguji dan mendeteksi virus Corona berbasis Rapid (RDT) telah mulai diproduksi.
Perangkat tersebut untuk memenuhi kebutuhan RDT di dalam negeri karena selama ini mengandalkan produksi negara lain.
"Sehingga ditargetkan untuk rapid test yang berbasis peptide sintesis ini bisa diproduksi 50 ribu-100 ribu unit," ujar Bambang usai rapat terbatas (ratas) dengan presiden, Senin (11/5/2020).
Kapasitas Industri untuk memproduksi perangkat rapid tes tersebut menurut Bambang mencapai 100 ribu unit perbulan.
Dengan adanya perangkat buatan dalam negeri tersebut diharapkan tes masif untuk mendeteksi virus Corona bisa dilakukan lebih masif.
" jadi diharapkan bisa memenuhi kebutuhan untuk tes yang bersifat masif," katanya.
Selain perangkat rapid test yang sudah diproduksi, pemerintah juga sedang mengembangkan tiga jenis perangkat rapid tes.
Perangkat tersebut masih membutuhkan waktu untuk bisa diproduksi masal.
"Mungkin masih butuh waktu 1-2 bulan ke depan," pungkasnya.
Adapun produksi perangkat rapid tes dilakukan oleh konsorsium BPPT bekerjasama dengan Universitas Airlangga dan Universitas Gadjah Mada.
Selain memproduksi perangkat rapid tes, pemerintah juga mengembangkan perangkat untuk mendeteksi virus Corona berbasis PCR.