Virus Corona
Kepala Keluarga Berperan Penting Disiplinkan Masyarakat untuk Putus Penyebaran Covid-19
Adapun kepala keluarga adalah anggota keluarga sebagai unit paling kecil masyarakat yang bisa melakukan itu
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto menyebut kepala keluarga memiliki penting dalam mendisiplinkan seluruh upaya guna memutus penyebaran virus corona.
Adapun kepala keluarga adalah anggota keluarga sebagai unit paling kecil masyarakat yang bisa melakukan itu.
Baca: Organda DKI Kritik Menhub soal Pengoperasian Transportasi Umum: Hanya Pikirkan Segi Komersial Saja
"Peran kepala keluarga untuk mendisiplinkan dan mengubah perilaku sehat bagi anggota keluarganya adalah dasar dari segala- galanya. Ini yang menjadi penting untuk disadari," kata Yurianto dalam siaran YouTube BNPB, Jakarta, Kamis (7/5/2020).
Menurutnya, kepala keluarga adalah tokoh panutan di masyarakat dalam struktur yang terkecil.
"Sebab upaya untuk menghentikan pandemi ini harus berbasis pada komunitas," lanjutnya
Sementara tokoh panutan masyarakat seperti tokoh agama dan tokoh adat, dikatakan Yurianto, turut berperan penting dalam membantu masyarakat memahami, mengubah perilaku masyarakat, dan menjalankan apa yang menjadi upaya dalam memutus rantai penularan.
Upaya tersebut di antaranga dengan membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir, menggunakan masker dan secepat mungkin kembali ke rumah jika terpaksa keluar rumah, membatasi waktu keluar rumah, serta menjaga jarak.
"Droplet secara langsung bisa kita hindari dengan menjaga jarak aman pada jarak 1 sampai 2 meter," kata Yurianto.
"Jika terpaksa keluar rumah, batasi waktunya, hindari kerumunan orang, hindari berdesak-desakkan di kendaraan umum, dan bersihkan diri setelah sampai di rumah secepatnya. Berada di luar rumah, kita tidak bisa mengendalikan apapun," pungkasnya.
Seperti diketahui, total kasus positif terkonfirmasi virus corona (Covid-19) di Indonesia naik menjadi 12.776 orang pada Kamis (7/5/2020) hingga pukul 12.00 WIB.
Baca: Masih Ada Petugas Medis di Jakarta Alami Perlakuan Buruk dari Tetangganya
"Tambahan kasus terkonfirmasi 338 orang," ujar Yurianto
Sementara itu, pasien meninggal dunia sebanyak 930 orang. Sedangkan jumlah pasien sudah sembuh bertambah menjadi 2.381 orang, setelah ada tambahan pasien sembuh sebanyak 64 orang.