Virus Corona
Lockdown India Diperpanjang Sampai 17 Mei 2020, Pemerintah Umumkan Aturan Baru
Inilaah aturan-aturan baru perpanjangan lockdown India hingga 17 Mei 2020, kelonggaran daerah berdasarkan zona
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah India memperpanjang penguncian wilayah atau lockdown untuk menangani wabah virus corona atau Covid-19.
Perpanjangan lockdown India secara nasional dilakukan hingga 17 Mei 2020.
Namun Pemerintah setempat memberlakukan aturan baru terkait perpanjangan lockdown.
Di antaranya memberikan kelonggaran terhadap sejumlah daerah terkait tingkat zona berbahaya Covid-19.
Dikutip dari CNA, Pemerintah India mengumumkan daerah yang tetap dikunci dan daerah yang mendapat kelonggaran lockdown.
Secara nasional, perjalanan melalui udara, kereta api dan metro dan pergerakan orang antar negara melalui jalan darat tetap dilarang di seluruh negara.
Baca: India Mengizinkan Toko-toko Kecil Dibuka Kembali setelah Satu Bulan Lockdown
Sekolah, hotel, restoran, bar, pusat perbelanjaan, bioskop, dan tempat ibadah juga ditutup secara nasional.
Sementara pergerakan barang antar negara atau pada pembuatan dan distribusi barang-barang penting tidak ada pembatasan.
Lalu kelonggaran lockdown dibedakan berdasar tingkat bahaya di daerah, yakni berupa zona.
Zona merah di antaranya yakni kota-kota besar di Mumbai, New Delhi dan Bengaluru.
Klasifikasi dibuat berdasarkan jumlah kasus virus corona aktif, tingkat penggandaan kasus, dan tingkat pengujian dan pengawasan di daerah tersebut.
Di zona merah perkotaan yang tidak ditandai sebagai zona penahanan, kantor swasta dapat dibuka dengan aturan kapasitas 33 persen.
Kegiatan konstruksi juga dapat dilanjutkan, selama pekerja tinggal di lokasi.
Pabrik barang-barang penting dan perangkat keras teknologi informasi diizinkan beroperasi.
Kegiatan e-commerce hanya diperbolehkan untuk barang-barang penting, sementara toko-toko mandiri dapat dibuka.
Baca: VIDEO 18 Pekerja Migran India Diamankan Polisi setelah Nekat Mudik dengan Numpang Truk Molen
Di zona merah pedesaan, semua kegiatan pertanian, konstruksi, dan industri diizinkan.
Di zona oranye, taksi diperbolehkan, asalkan hanya membawa dua penumpang, seperti halnya perjalanan antar kabupaten untuk kegiatan yang diizinkan.
Area yang ditetapkan sebagai zona hijau adalah tempat yang belum terpapar Covid-19 dalam 21 hari.
Pada area ini semua aktivitas diizinkan kecuali yang dilarang secara nasional.
Bus diizinkan beroperasi dengan kapasitas 50 persen.

Toko-toko Kecil Dibuka
India telah mengizinkan toko-toko kecil setempat untuk buka kembali setelah lebih dari satu bulan menjalani lockdown.
Mengutip dari BBC, Kementerian Dalam Negeri mengatakan hanya setengah dari staf yang harus bekerja di bawah lockdown.
Sementara mereka harus mengikuti tindakan pencegahan, seperti mengenakan masker dan memperhatikan aturan jarak sosial.
Pihak berwenang mengatakan, pusat perbelanjaan dan bisnis di area hotspot virus corona harus tetap ditutup.
Baca: Dikarantina Sendirian di Sekolah Karena Corona, Wanita India Digerayangi 3 Lelaki
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Delhi untuk secara bertahap memulai kembali kegiatan ekonomi.
Sebagaimana diketahui, India memiliki lebih dari 27.000 kasus dikonfirmasi dan 881 orang telah meninggal.
Lebih jauh, jutaan rumah tangga India bergantung pada toko-toko lokal mereka untuk keperluan sehari-hari dan kebutuhan pokok lainnya.
Semua toko di daerah pedesaan, kecuali yang ada di pusat perbelanjaan diizinkan untuk dibuka kembali dari Sabtu (25/4/2020).
Media India melaporkan, para pejabat mengatakan toko-toko alkohol harus tetap ditutup dan platform belanja online hanya dapat digunakan untuk membeli barang-barang penting.

Pukulan Ekonomi karena Lockdown
Lockdown India telah menyebabkan larangan perjalanan domestik dan internasional dan pabrik, sekolah, kantor dan semua toko selain yang memasok layanan penting ditutup.
Penghentian aktivitas ekonomi yang tiba-tiba mendorong eksodus dari kota-kota besar.
Sebelumnya, ratusan ribu pekerja migran yang pindah ke sana untuk mencari pekerjaan.
Banyak orang memulai perjalanan panjang ratusan mil untuk kembali ke desa asal mereka dan kota-kota di daerah pedesaan.
Pada Maret 2020 India mengumumkan dana talangan $ 22bn (£ 19bn) untuk orang miskin di negara itu untuk membantu melawan dampak ekonomi dari wabah Covid-19.
Tetapi para kritikus mencatat bahwa ini berjumlah hanya 1 persen dari PDB India.
Hal ini sangat kontras dengan AS dan Singapura yang membelanjakan sekitar 10 persen dari PDB mereka untuk paket serupa.
Awal bulan ini Bank Dunia mengatakan kawasan Asia Selatan menghadapi kinerja ekonomi terburuk dalam 40 tahun karena pandemi.
(Tribunnews.com/ Chrysnha, Andari Wulan Nugrahan)