Sabtu, 4 Oktober 2025

Luncurkan Jakarta Care Line, Anies: Saatnya Mengembalikan Sebagian yang Kita Dapat untuk Ibu Kota

"Jakarta memberi begitu banyak kepada kita semua, kini saatnya kita memberikan kembali pada Jakarta."

dok. Pemprov DKI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (28/4/2020)/dok. Pemprov DKI 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut ibu kota sudah banyak membantu para pengadu nasib. Kini, ketika Jakarta dilanda kasus wabah virus, Anies berharap mereka yang sudah merasakan eskalasi perekonomian untuk bersedia membantu balik.

"Jakarta memberi begitu banyak kepada kita semua, kini saatnya kita memberikan kembali pada Jakarta. Saatnya kita mengembalikan sebagian yang kita dapat," kata Anies di Menara 165, Cilandak, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (2/5/2020).

Dalam kesempatan itu, Anies turut meresmikan layanan Jakarta Care Line atas kolaborasi Pemprov DKI dengan salah satu yayasan kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Baca: Daftar Lengkap Kontrak Pembalap untuk MotoGP 2021: Ducati Paling Lamban

Baca: Pernah di Posisi Striker dan Winger, Bagaimana Hargianto Jadi Gelandang?

Baca: Kemampuan Pemain Timnas Indonesia Ini Sukses Tarik Perhatian Putri Cantik Luis Milla

Jakarta Care Line merupakan sistem layanan antar pangan gratis berbasis digital. Tujuannya menyediakan makanan bagi mereka yang kesulitan memperoleh kebutuhan pangan pokok, terutama beras.

Kata Anies saat ini ada 3,6 juta kepala keluarga yang membutuhkan bantuan tersebut. Mereka mengalami masa sulit karena wabah virus corona yang melanda Jakarta.

Bahkan sebagian dari mereka sebelumnya berkecukupan. Tapi wabah membawa perekonomian mereka terpuruk hingga masuk kategori rentan miskin.

Anies mengapresiasi langkah ACT membuat layanan Jakarta Care Line. Sistem ini punya pendekatan menyalurkan bantuan dari mereka yang berkecukupan ke mereka yang kekurangan.

"Karena itu saya menyampaikan apresiasi bahwa ACT langsung bertindak cepat, tanggap menciptakan satu sistem dimana mereka yang berpunya memberikan kepada mereka yang kekurangan. Mereka yang berlebih memberikan kepada mereka yang membutuhkan," ungkap Anies.

Sistem ini jadi menarik lantaran prosesnya tidak lewat negara. Tapi dari masyarakat, untuk masyarakat.

"Kami di Pemprov DKI tidak ingin program yang bersifat bantuan itu harus selalu bersumber dari negara, justru kita ini memfasilitasi bertemunya antara yang bisa memberi dan membutuhkan," jelasnya.

Ketua Dewan Pembina ACT Ahyudin menjelaskan program Jakarta Care Line ini tercetus usai kebijakan PSBB diterapkan di Jakarta. Sekaligus berkenaan dengan program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) yang diluncurkan Pemprov DKI beberapa waktu kemarin.

Pihak ACT menargetkan melayani 10 ribu penerima manfaat setiap harinya. Katanya jika pada skala provinsi berjalan baik, maka tak menutup kemungkinan ditingkatkan ke skala nasional.

"Target kami 10 ribu penerima manfaat tiap harinya akan kita layani. Jika ini berjalan sukses, maka dapat dinaikkan dalam skala nasional," ucap Ahyudin.

Selain menjadi medium berdonasi, Jakarta Care Line juga menjadi medium donasi zakat mal dan fitrah selama Ramadan tahun ini.

Sebagai informasi, layanan Jakarta Care Line dapat diakses oleh warga yang membutuhkan.

Siapapun dapat mendaftarkan warga kurang mampu yang diketahuinya, dengan menghubungi nomor bebas pulsa 0 800 1165 228.

Setelah pengisian data dan proses verifikasi, maka bantuan paket beras akan diantar menggunakan ojek online sampai rumah penelepon atau pihak yang didaftarkan.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved