Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Prediksi Corona Menurun Juli, Pemerintah Diminta Perbaiki Sistem Penanganan Covid-19

Penanganan tersebut, dikatakan Netty, harus menyeluruh dari pusat sampai ke daerah, dari kebijakan sampai ke implementasinya.

Penulis: Reza Deni
Editor: Johnson Simanjuntak
Youtube KompasTV
Anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS, Netty Prasetiyani 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menyebut prediksi corona di Indonesia turun pada bulan Juli harus menjadi pemicu bagi pemerintah untuk terus melakukan perbaikan sistem penanganan Covid-19.

Penanganan tersebut, dikatakan Netty, harus menyeluruh dari pusat sampai ke daerah, dari kebijakan sampai ke implementasinya.

Baca: Buruh Batal Demo saat May Day, Alihkan dengan Sumbang APD hingga Masker

"Memenuhi kebutuhan alat, sarana, penunjang, dan perlindungan bagi para tenaga kesehatan di garda terdepan mengingat Covid-19 ini merupakan bencana yang berbasis kesehatan," kata Netty dalam pesan yang diterima Tribunnews, Jumat (1/5/2020).

Legislator PKS itu mencatat negara-negara yang berhasil menurunkan curva Covid-19 karena ada prioritas kebijakan pelayanan dan penanganan medis atau kesehatan.

"Mereka melakukan standarisasi kebijakan dalam menangani Covid-19 seperti testing, tracking (clustering) dan treatment. Testing dan tracking menjadi ujung tombak, baru setelah itu treatment," lanjutnya.

Baca: Deretan Fakta Viralnya Bule Rusia yang Ngamen di Pasar NTB Bawa Bayi, Tak Bisa Pulang & Uang Habis

Dari sana, Netty lantas mempertanyakan sejauh mana optimalisasi yang dilakukan pemerintah dalam menangani Covid-19 ini.

Menurutnya, hal itu bisa dilihat dari kondisi di lapangan.

Baca: Ini Panduan Kemampuan Bicara Anak Sesuai Usianya

"Kita juga berharap prediksi penurunan Covid-19 pada bulan Juli ini harus dibarengi dengan kedisiplinan dalam menerapkan social and physical distancing di berbagai daerah," ujar Netty

"Tentu saja bagi warga yang terdampak, pemerintah wajib memberikan bantuan sosial dan pendampingan yang berkeadilan dan dapat dipertanggungjawabkan," pungkasnya.

Baca: Melakukan Pekerjaan Berat saat Puasa Ramadhan Dapat Pahala Lebih? Ini Penjelasannya

Sebelumnya, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Doni Monardo mengatakan bahwa Presiden memerintahkan agar tes masif COVID-19 terus dilakukan hingga Mei mendatang. Tes masif tersebut harus dibarengi tindakan lanjut salah satunya dengan pelacakan agresif terhadap mereka yang melakukan kontak dengan Pasien positif. 

"Serta kemudian isolasi yang ketat," kata Doni melalui konferensi pers jarak jauh,  Senin, (27/4/2020).

Presiden meminta kepada semua pihak untuk terus bekerja keras dalam menanggulangi Covid-19. Sehingga diharapkan pada Juni mendatang, kasus Corona bisa menurun di Indonesia, dan pada Juli nanti, kehidupan bisa berjalan normal.

"Presiden meminta kita semua untuk bisa bekerja lebih keras lagi dan mengajak masyarakat untuk lebih patuh, disiplin, dan aparat supaya lebih tegas agar pada Juni mendatang kita mampu menurunkan kasus covid di Indonesia. Sehingga pada Juli diharapkan kita sudah bisa mulai mengawali hidup normal kembali," katanya.

Presiden juga meminta kepada petugas agar himbauan untuk patuh terhadap protokol kesehatan, disampaikan semudah mungkin ke masyarakat. Bahkan bila perlu menggunakan bahasa daerah. 

"Tidak mudik, lakukan protokol kesehatan, cuci tangan, gunakan masker, jaga jarak. Ketika jaga jarak pun diharapkan satu sama lain bisa tingkatkan kesadaran kolektif. Apabila ada seseorang mendekatkan diri ke kita, maka kita pun harus berusaha menghindari orang tersebut. termasuk keberanian untuk mengingatkan satu sama lainnya agar tidak ada kerumunan pada tempat tertentu," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved