Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

89 Laboratorium Telah Aktif Digunakan untuk Pemeriksaan Spesimen Corona di Indonesia

Achmad Yurianto mengatakan pemerintah telah mengaktifkan 89 laboratorium untuk pemeriksaan corona.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Istimewa
Achmad Yurianto. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan pemerintah telah mengaktifkan 89 laboratorium untuk pemeriksaan corona.

Achmad Yurianto mengatakan sekitar 48 laboratorium merupakan milik rumah sakit.

"Kita bersyukur bahwa hari ini 89 laboratorium yang sudah aktif melaksanakan pemeriksaan yang tersebar di 48 rumah sakit, 15 perguruan tinggi, di jejaring Kemenkes ada 18 laboratorium, di laboratorium daerah ada lima, dan Balai Veteriner ada tiga laboratorium," ucap Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis (30/4/2020).

Baca: KPK Ingatkan Bansos COVID-19 Tidak Dimanfaatkan untuk Kepentingan Pilkada

Laboratorium tersebut telah melakukan pemeriksaan terhadap 72.351 orang terkait virus corona.

Berdasarkan pemeriksaan laboratorium pemerintah, sebanyak 62.233 diantaranya dinyatakan negatif Covid-19.

Sementara itu untuk jumlah spesimen yang telah diperiksa sebanyak 94.599 spesimen.

Baca: Novel Baswedan Meyakini Penyiraman Air Keras yang Menimpanya Terkait Penanganan Kasus

Jumlah itu didapatkan dari jumlah keseluruhan pemeriksaan per orang.

"Jumlah spesimen yang diperiksa adalah 94.599, dari 72.351 orang," ucap Achmad Yurianto.

Angka kasus Covid-19 di Indonesia

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto, mengumumkan perkembangan terkini kasus corona di Indonesia.

Tercatat ada penambahan sebanyak 347 kasus positif virus corona atau Covid-19.

Dengan tambahan kasus baru tersebut, kini total kasus positif Covid-19 di Indonesia meningkat menjadi 10.118 orang.

Baca: DATA TERKINI Pasien Positif Corona 10.118 Orang Per 30 April 2020, 792 Meninggal, 1.522 Sembuh

"Terkonfirmasi kasus positif pada hari ini adalah 10.118," ujar Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui YouTube di Channel BNPB, Kamis (30/4/2020).

Sementara itu, terdapat sebanyak 792 orang meninggal dunia, setelah adanya tambahan 8 kasus kematian dalam 24 jam terakhir.

Baca: Ingat Kiswinar Anak Mario Teguh yang Dulu Tak Diakui? Ini Kabarnya Sekarang, Jadi CEO Usaha Sendiri

Sedangkan, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh meningkat 1.522 orang, setelah ada tambahan 131 pasien yang dinyatakan sebuh dari virus corona.

Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah

Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.

Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak

Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.

"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."

"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).

Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.

Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.

"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis."

"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri  pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona. (Youtube BNPB/via kompas.com)

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.

Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.

"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.

"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.

Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah

Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.

Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved