Virus Corona
Harga Minyak Terus Anjlok, US WTI Diperdagangkan 10 Dolar AS Per Barel
Sementara itu, patokan internasional untuk minyak mentah Brent diperdagangkan turun lima persen pada posisi 18,91 dolar AS per barel.
Penulis:
Fitri Wulandari
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM - Harga minyak mentah terus mengalami anjlok pada Selasa kemarin, dengan US West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan sekitar 10 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.
Ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa dunia telah kehabisan tempat untuk menyimpan komoditas satu ini, karena mewabahnya virus corona (Covid-19) berdampak pada merosotnya permintaan.
Baca: LBH Jakarta: Pemberian Bantuan Sosial Belum Tepat Sasaran
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (29/4/2020), harga kontrak WTI untuk pengiriman Juni pun turun hampir 20 persen di New York Mercantile Exchange, melanjutkan penurunan signifikan pada sesi sebelumnya yang menghapus sekitar seperempat dari nilainya.
Sementara itu, patokan internasional untuk minyak mentah Brent diperdagangkan turun lima persen pada posisi 18,91 dolar AS per barel.
Perlu diketahui, pasar energi memang sedang menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya di tengah mewabahnya pandemi.
Baca: Kemendikbud Siapkan Asrama untuk Wisma Singgah dan Isolasi Mandiri Corona
Menurut sejumlah pengamat, Corona telah membuat permintaan global terhadap minyak turun drastis sekitar 30 persen.
Sedangkan tingkat produksi masih jauh di atas permintaan pasar, sehingga dunia telah kehabisan ruang untuk menyimpan barel minyak tambahan.
Situasi ini pun memaksa produsen AS untuk mulai menyimpan minyak cadangan darurat.
Sebanyak lebih dari satu juta barel minyak dikirim ke penyimpanan Strategic Petroleum Reserve pada April ini.