Virus Corona
59 Persen Kasus Positif Corona di Indonesia Adalah Laki-laki
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkap kasus positif corona di Indonesia didominasi pasien pria.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengungkap kasus positif corona di Indonesia didominasi pasien pria.
"Saudara-saudara, distribusi kasus positif itu sebanyak 59 persen laki-laki, dan 41 persen wanita," ujar Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (29/4/2020).
Saat ini jumlah kasus pasien positif corona di Indonesia yang meninggal telah mencapai 784 orang.
Baca: Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Banjarmasin, Kamis 30 April 2020 dan Doa-doa Puasa Ramadhan
Berdasarkan rentang usia, kasus kematian pada usia 30-59 tahun sebanyak 364 orang.
"Kedua ada pada rentang usia 60-79 sebanyak 311 orang, sementara distribusi di atas 80 tahun sebanyak 28 orang," ucap Achmad Yurianto.
Baca: BREAKING NEWS: Boris Johnson dan Carrie Symonds Sambut Kelahiran Bayi Laki-laki di RS London
Seperti diketahui total kasus positif corona di Indonesia mencapai 9.771 orang hingga Rabu (29/4/2020) pukul 12.00 WIB.
Kemudian ada 784 pasien meninggal dunia dan 1.391 orang sembuh dari virus corona.
Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah
Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.
Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak
Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.
"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."
"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).
Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.
Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.
"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.
"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.
Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.
Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.
"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.
"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.
"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.
Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah
Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.
Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.
"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.