Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Naik Turun Riwayat Kasus Covid-19 Singapura, Terbaru 2 Lansia Jadi Korban

Singapura melaporkan 799 kasus Covid-19 baru pada pukul 12 siang, Senin (27/4/2020) kemarin.

Facebook/Emmett Jaegerjaquez
Jalanan sepi dari aktivitas karena warga memilih stay at home di Singapura - Singapura melaporkan 799 kasus Covid-19 baru pada pukul 12 siang, Senin (27/4/2020) kemarin. 

TRIBUNNEWS.COM - Singapura melaporkan 799 kasus Covid-19 baru pada pukul 12 siang, Senin (27/4/2020) kemarin.

Sehingga total kasus keseluruhan di Singapura mencapai 14.423 orang terinfeksi.

Kemudian Departemen Kesehatan setempat mengumumkan dua kematian, sehingga jumlah total pasien yang meninggal akibat Covid-19 menjadi 14 orang.

Dua warga yang meninggal merupakan lansia, yakni berusia 82 dan 81 tahun.

Dikabarkan CNA, keduanya meninggal karena komplikasi akibat Covid-19 pada Senin.

Kasus 1595 didiagnosis dengan Covid-19 pada 8 April, sementara kasus 9682 dinyatakan positif pada 20 April.

Pusat Nasional untuk Penyakit Menular (NCID) pun telah mengabarkan dan memberikan bantuan kepada keluarga keduanya.

Sementara, ada 18 infeksi yang ditularkan di masyarakat, di antaranya 14 kasus adalah warga Singapura atau penduduk tetap, sementara 4 kasus adalah pemegang izin kerja.

Sebanyak 764 kasus pada Senin, adalah pemegang izin kerja yang tinggal di asrama, sedangkan 17 adalah pemegang izin kerja yang tinggal di luar asrama.

Dari kasus-kasus baru, 51 persen terkait suatu kelompok yang telah dikenali, sementara sisanya berdasarkan jejak kontak. .

Lalu 35 orang lainnya dipulangkan setelah pemulihan.

Secara keseluruhan, 1.095 telah sepenuhnya pulih dari infeksi dan telah dikeluarkan dari rumah sakit atau fasilitas isolasi masyarakat.

Ada 1.451 kasus yang dikonfirmasi masih di rumah sakit, sebagian besar stabil atau membaik, dan 20 dalam kondisi kritis di unit perawatan intensif.

Sementara itu, 11.863 kasus saat ini diisolasi dan dirawat di fasilitas masyarakat.

Ini adalah kasus yang memiliki gejala ringan atau secara klinis baik tetapi masih dinyatakan positif Covid-19.

7 Kluster Baru

Masih dari laman yang sama, antara 20 April dan 26 April, kementerian telah menemukan sumber dari 1.216 kasus yang sebelumnya tidak terhubung.

Tujuh kluster baru diidentifikasi pada Senin, termasuk Acacia Home, tempat penampungan bagi orang miskin yang sekarang terhubung dengan 14 kasus baru.

Lima dari kasus yang dikonfirmasi sebelumnya telah dikaitkan dengan gugus baru di Hai Leck Engineering (12 Tuas Drive 1).

Empat dari kasus yang dikonfirmasi sebelumnya sekarang telah dikaitkan dengan sebuah kluster baru di Asrama Lingjack (1 Woodlands Terrace).

Delapan dari kasus yang dikonfirmasi sebelumnya kini telah dikaitkan dengan sebuah cluster baru di 9 Gul Street 1.

Kluster baru telah terbentuk di 3 Senoko Link, yang terdiri dari 11 kasus yang dikonfirmasi sebelumnya.

Delapan dari kasus yang dikonfirmasi sebelumnya kini telah dikaitkan dengan gugus baru di 44 Toh Guan Road East.

Kluster baru di 2 Woodlands Industrial Park E1 telah dikaitkan dengan 22 dari kasus yang dikonfirmasi sebelumnya.

Turun Naik

Kasus Covid-19 di Singapura tak bisa dianggap enteng.

Sempat mengalami tren penurunan selama hampir sepekan, per Minggu (26/4/2020) siang, terjadi penambahan kasus sebanyak 931 kasus.

Padahal sejak 20 hingga 25 April 2020, lonjakan kasus yang sempat terjadi berangsur menurun selama enam hari.

Warga Singapura ada yang terlihat memakai masker dan ada juga yang tidak memakai masker di kawasan University Town, National University of Singapore (NUS), Kamis (30/01/2020)(KOMPAS.com/I KOMANG NARENDRA)
Warga Singapura ada yang terlihat memakai masker dan ada juga yang tidak memakai masker di kawasan University Town, National University of Singapore (NUS), Kamis (30/01/2020)(KOMPAS.com/I KOMANG NARENDRA) (KOMPAS.com/I KOMANG NARENDRA)

Dikutip dari mothership.sg, Departemen Kesehatan Singapura mengatakan mereka masih memperinci data kasus Covid-19 dengan pembaruan lebih lanjut.

Selanjutnya data Covid-19 akan dibagikan melalui siaran pers.

Adapun 931 kasus diumumkan Departemen Kesehatan setempat adanya 931 penambahan kasus infeksi.

Sebagian besar dari mereka adalah pemegang izin kerja yang tinggal di asrama para pekerja asing atau imigran.

Lalu 15 kasus merupakan warga Singapura atau penduduk permanen.

Jumlah total kasus yang dikonfirmasi di Singapura sekarang mencapai 13.624.

Baca: Update Corona Global 23 April: Kasus Aktif di China Kurang dari 1000, Singapura Tembus 10 Ribu Kasus

Baca: Terobosan Baru Singapura Tangani Covid-19, Tes Swab Tak Perlu Pakai APD

Pada 25 April, Depkes mengumumkan 618 kasus baru yang dikonfirmasi.

Mayoritas adalah para imigran berjumlah 597 orang.

Setelah empat hari berturut-turut peningkatan di atas seribu kasus, jumlah kasus baru yang dikonfirmasi di Singapura turun di bawah 900 kasus pada 24 dan 25 April.

Ini riwayat jumlah kasus Covid-19 dari 20-27 April 2020:

20 April: 1.426
21 April: 1.111
22 April 1.016
23 April 1.037
24 April: 897
25 April: 618
26 April: 931
27 April: 889

Tegas Pemerintah, Circuit Breaker Semakin Ketat

Perdana Menteri (PM) Singapura, Lee Hsien Loong, menegaskan pencegahan Covid-19 di Singapura melalui circuit breaker akan diperpanjang.

Langkah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 tersebut diperpanjang hingga 1 Juni 2020, meski sejatinya akan berakhir 4 Mei 2020 mendatang.

PM Lee menyebut perpanjangan masa circuit breaker untuk memberikan langkah yang cukup dalam penanganan terhadap Covid-19.

Seperti dikutip dari mothership.sg, pengumuman tersebut diungkap PM Lee dalam pidato kelimanya di tengah pandemi Corona.

Baca: Kasus Covid-19 Singapura Melonjak di Asrama TKA, Kemlu RI Pastikan Tidak Ada WNI

Baca: Kasus Covid-19 Singapura Tembus Angka 10.141, Lampaui Indonesia, Terbanyak Se-ASEAN

Menurut PM Lee, langkah-langkah circuit breaker mulai berpengaruh.

Terbukti dari jumlah kasus di tengah masyarakat telah menurun dalam beberapa hari terakhir.

Warga Hanya Boleh Keluar untuk Makan & Beli Bahan Makanan

PM Lee juga menekankan pentingnya mengurangi jumlah kasus yang tidak terhubung, mencatat jumlahnya belum turun.

"Ini menunjukkan bahwa ada reservoir yang lebih besar dan tersembunyi dari kasus Covid-19 di masyarakat, dan reservoir ini adalah sumber dari kasus-kasus yang tidak terkait, yang belum kami deteksi," kata PM Lee.

Oleh karena itu, pihaknya akan berfokus menurunkan jumlah kasus yang bersumber dari komunitas.

Juga untuk mencegah kebocoran kasus dari asrama ke komunitas yang lebih luas, PM Lee mengatakan negara harus melanjutkan langkah-langkah circuit breaker yang ketat.

Baca: Covid-19: Circuit Breaker Singapura Diperpanjang hingga 1 Juni, Peraturan Semakin Tegas

Baca: Kemarin Indonesia, Kini Singapura Jadi Negara dengan Kasus Corona Tertinggi di Asia Tenggara

Dia meminta warga Singapura untuk tinggal di rumah.

Lalu menegaskan agar warga hanya keluar untuk keperluan memenuhi kebutuhan pokok, seperti membeli makanan atau bahan makanan.

PM Lee juga mengatakan jika keluar diperlukan, anggota masyarakat harus pergi sendiri.

Bukan sebagai kelompok atau sekeluarga.

Adapun circuit breaker pertama kali diumumkan pada 3 April, awalnya dijadwalkan berakhir 4 Mei.

Langkah-langkah pemutus sirkuit di antaranya  sebagian besar tempat kerja ditutup atau diamanatkan untuk telekomunikasi, terkecuali terkait layanan penting.

Sekolah dan Institut Pendidikan Tinggi (IHL) juga pindah ke pembelajaran berbasis rumahan.

PM Lee saat itu menyarankan warga Singapura untuk tinggal di rumah dan mengatakan pertemuan harus dibatasi pada anggota rumah tangga yang sama.

Dia juga mengatakan orang harus pergi keluar untuk melakukan hal-hal penting, seperti pergi membeli makanan, atau bekerja di layanan penting.

(Tribunnews.com/ Chrysnha)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved