Virus Corona
Deteksi Covid-19, Hingga 22 April 2020 Pemerintah Sudah Periksa 55 Ribu Lebih Spesimen
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyatakan hingga Rabu (22/4/2020) lebih dari 55 ribu spesimen telah diperiksa.
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah terus melakukan pemeriksaan spesimen terkait virus corona (Covid-19).
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto menyatakan hingga Rabu (22/4/2020) lebih dari 55 ribu spesimen telah diperiksa.
Pemeriksaan tersebut dilakukan melalui uji real time PCR.
Ini merupakan upaya pemerintah dalam memutus penyebaran Covid-19 di Indonesia dengan terus mencari kasus Covid-19 yang masih berada di tengah masyarakat.
"Spesimen yang kami periksa jumlahnya sudah mencapai 55 ribu lebih, jumlah kasus yang kami periksa sudah mencapai 47 orang lebih," kata Yurianto yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Rabu (22/4/2020).
Kemudian Yurianto merinci data yang didapat tersebut.

Ia menuturkan dari 47 ribu lebih orang yang diperiksa lebih dari 50 persen dari pemeriksaan tersebut hasilnya negatif Covid-19.
"Hasil 7.418 orang Ini adalah terkonfirmasi positif dengan menggunakan real time PCR," ujarnya.
"Sementara hasil negatif sebanyak 39.943 orang," imbuhnya.
Lebih lanjut Yurianto mengungkapkan terkait data secara akumulatif terkait jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) hingga 22 April 2020 ini.
"Pemantauan yang kami lakukan terhadap pasien ODP secara akumulasi sebanyak 193.571 orang," kata Yurianto.
Menurut penuturannya sebagian besar pemantauan terhadap ODP ini sudah selesai dilakukan.
"PDP sebanyak 17.754 orang yang saat ini kami rawat dan tengah menunggu hasil konfirmasi laboratorium PCR yang real time," imbuhnya.
Baca: UPDATE Corona di 34 Provinsi, Rabu 22 April 2020: 283 Kasus Baru di Indonesia, DKI Jakarta Tertinggi
Baca: Wamendes: Jika Mudik Tidak Dilarang Ketahanan Pangan Nasional Bisa Hancur karena Corona
Dalam kesempatan itu, Yurianto juga menjelaskan sampai saat ini telah ada 38 laboratorium yang sudah aktif bekerja untuk mendeteksi Covid-19.
Ia menyebut dalam waktu dekat pemerintah juga akan menambah beberapa laboratorium.
"Beberapa laboratorium akan segera ditambahkan begitu reagen yang harus kami datangkan dari negara lain sudah bisa diterima hari ini," tegasnya.
Di sisi lain, melihat adanya penambahan kasus positif di setiap harinya, Yurianto mengajak masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.
Satu di antaranya yakni dengan tidak mudik ke kampung halaman ataupun berpergian.
"Jangan mudik, jangan berpergian, pastikan kita tidak tertular dan tidak menulari," tegas Yurianto.
Karena kata Yurianto perjalanan yang kita lakukan tidak aman dan sangat besar resiko tertular jika melakukan perjalanan terlebih jika menggunakan kendaraan umum.
Baca: UPDATE Corona Dunia, 22 April 2020 Sore: Lonjakan Kasus di Rusia Masih yang Tertinggi
Baca: Ahli Sebut Vaksin MMR untuk Campak & Gondong Bisa Cegah Virus Corona, Benarkah?
"Akan sangat mungkin kita bertemu dan terpaksa kontak dekat dengan orang tanpa gejala (OTG) atau orang dengan gejala ringan saat di kendaraan, terminal, stasiun, rest area, ataupun toilet umum," kata Yurianto.
"Atau kita sendiri yang membawa gejala karena telah berasal dari daerah yang terjangkit Covid-19," imbuhnya.
"Sehingga hal-hal ini dapat menulari keluarga di kampung," jelasnya.
Kendati demikian jika terpaksa harus mudik maka sesampainya di kampung halaman diwajubkan untuk melakukan karantina selama 14 hari.
"Oleh karena itu marilah kita lindungi keluarga dan kampung halaman kita," kata Yurianto.
Update Covid-19 di Indonesia per 22 April 2020
Pemerintah kembali memberikan update terkait jumlah kasus positif virus corona di Indonesia.
Achmad Yurianto menuturkan berdasarkan data yang didapatkan hingga Rabu (22/4/2020) pukul 12.00 WIB, masih terjadi penambahan pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 di tanah air.
"Pada hari ini kami dapatkan 283 kasus konfirmasi baru," ujar Yurianto.
Dengan demikian, data hingga hari ini, jumlah kasus positif di Indonesia mencapai 7.418 orang.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Baca: 11.172 Perusahaan Sudah Kantongi Izin Operasi di Tengah Wabah Virus Corona
Baca: PBB Ingatkan Ancaman Kelaparan Akibat Pandemi Corona
Adapun, pemerintah juga menyatakan kabar duka dengan masih adanya pasien yang meninggal akibat Covid-19.
Data yang sama juga menyebutkan bahwa tercatat ada penambahan 18 pasien Covid-19 yang meninggal dalam 24 jam terakhir.
"Kasus meninggal bertambah 18 orang, sehingga jumlah (total) menjadi 635 orang," tegas Yurianto.
Kabar baiknya, Yurianto mengungkapkan penambahan juga terus terjadi dalam pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.
Berdasarkan data yang dihimpun, hari ini terdapat 71 pasien yang berhasil sembuh.
Adapun ke-71 pasien ini telah dinyatakan sembuh setelah secara serial berturut-turut dua kali pemeriksaan PCR-nya yang keluar adalah negatif.
Serta sudah tidak ada keluhan klinis lagi yang dialami oleh pasien-pasien tersebut.
Dengan penambahan ini membuat jumlah pasien sembuh totalnya menjadi 913 orang. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya)