Selasa, 7 Oktober 2025

Virus Corona

VIRAL Video Petani Bunga Terpaksa Buang Hasil Panen ke Jurang, Merugi di Tengah Pandemi Corona

Sebuah video menjadi ramai di sosial media sejumlah petani bunga membuang hasil panen mereka. Diketahui petani tersebut berasal dari Kota Batu, Jatim

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
Twitter.com/@hentyeka_
VIRAL Petani Bunga Merugi di Tengah Pandemi Corona, Terpaksa Buang Hasil Panen ke Jurang. 

TRIBUNNEWS.COM - Dampak virus corona sangat terasa bagi kalangan kecil yang hidup dengan penghasilan harian.

Satu di antaranya adalah petani bunga.

Baru-baru ini, sebuah video menjadi ramai di sosial media sejumlah petani bunga membuang hasil panen mereka.

Diketahui petani tersebut berasal dari Kota Batu, Jawa Timur.

Dalam video berdurasi 28 detik, para petani terlihat membuang bunga mawar ke dalam jurang.

Baca: Viral Video Nenek Mengaji di Rumah Reyot, Tak Pernah Dapat Bantuan Pemerintah, Hidup Sebatang Kara

Baca: Viral Kisah Pak Guru Datangi Rumah per Rumah Lantaran Siswa Tak Punya HP Buat Belajar Online

Para petani bahkan menjadikan bunga-bunga tersebut sebagai makanan hewan ternak.

Video yang tersebar di jagat maya itu pertama kali diunggah oleh akun @hentyeka_ di Twitter.

Henty mengaku prihatin melihat keadaan petani bunga yang membuang hasil panennya.

Sebab para petani biasanya menjual hasil panen mereka ke toko bunga atau acara-acara pernikahan.

Namun karena adanya wabah corona membuat seluruh petani merugi.

Pasalnya, banyak acara atau kegiatan seperti pernikahan yang dibatalkan.

"Biasanya petani bunga ini menjual bunganya ke Toko Florists atau wedding event.

Tp karna covid19 ini, semua event dibatalkan dan toko tutup. Jd panen mereka gajadi yg ambil, akhirnya terpaksa dibuang," tulis Henty dalam cuitannya.

Ilustrasi bunga ucapan selamat menikah
Ilustrasi bunga ucapan selamat menikah (TRIBUNNEWS.COM/ADI SUHENDI)

Henty pun berharap agar petani bunga bisa mendapat perhatian dari pemerintah dan lembaga sosial.

"Semoga Pemerintah atau lembaga sosial bisa lihat ini dan sgra mendapat bantuan," tambahnya.

Video yang diunggah pada Rabu (15/4/2020) pun menjadi ramai diperbincangkan.

Hingga Senin (20/4/2020) video itu telah diputar sebanyak 333 ribu kali.

Cuitan itu pun mendapatkan 14.6 ribu retweets dan disukai 12.4 ribu warganet di Twitter.

Baca: Imbas Virus Corona, Pantai Batu Pinagut di Sulawesi Utara Kini Sepi Wisatawan

Baca: KLHK Alokasikan Rp 1,01 Triliun Bantu Masyarakat dan Petani Hutan Terdampak Corona  

Konfirmasi Tribunnews

Saat dikonfirmasi satu di antara petani bunga bernama Abizar, membenarkan kejadian tersebut.

Abizar adalah petani bunga yang berasal dari Kota Batu.

Ia adalah perekam dari video yang menjadi viral di jagat maya itu.

Ia pun mengaku tak ingat kapan video tersebut diambil.

Abizar hanya ingat video itu direkam pada awal April 2020.

"Video diambil pada awal April sewaktu awal-awal lockdown, tanggalnya lupa," ujar Abizar kepada Tribunnews, Senin (20/4/2020).

VIRAL Petani Bunga Merugi di Tengah Pandemi Corona, Terpaksa Buang Hasil Panen ke Jurang.
VIRAL Petani Bunga Merugi di Tengah Pandemi Corona, Terpaksa Buang Hasil Panen ke Jurang. (Twitter.com/@hentyeka_)

Ia pun mengaku kondisi para petani bunga di Kota Batu memang sedang 'layu'.

"Iya itu kondisi di Batu saat ini."

"Karena toko-toko bunga tutup, jadi ya akhirnya dibuang," tuturnya.

Abizar mengaku terpaksa membuang hasil panen, sebab kalau bunga mawar tidak dipotong akan merusak pohonnya.

"Apalagi karena kebutuhan pasar saat ini tinggal 20 persen."

"Soalnya kalau bunga mawar tidak dipotong malah rusak pohonnya," tambah Abizar.

Saat ini, ia mengaku tidak banyak merawat bunga.

Untuk itu, ia hanya perlu memotong sedikit bunga-bunganya.

Ia juga membenarkan sebagian dari hasil panen digunakan untuk memberi makan hewan ternak peliharaannya.

"Sebagian dikasih makan kambing dan sapi, lainnya ya dibuang," terangnya.

Selain itu, ia mengaku amat terdampak atas mewabahnya virus corona.

Terlebih untuk biaya perawatan tanaman yang tidak murah.

"Dampaknya sangat terasa."

"Karena untuk biaya pengobatannya nggak cukup, jadi perawatan sementara ini seadanya."

"Jadi banyak yang rusak, terutama bunga mawar karena sangat rawan penyakit," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved