Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Jokowi Minta Tenaga Medis Diberi Perlindungan Optimal: Jadi Garda Terdepan dan Benteng Terakhir

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar para dokter dan tenaga medis di Indonesia mendapatkan perlindungan optimal.

via World of Buzz
Ilustrasi petugas medis 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar para dokter dan tenaga medis di Indonesia mendapatkan perlindungan optimal.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Gugus Tugas Covid-19, Doni Monardo dalam laporan rapat terbatas, Senin (20/4/2020) yang ditayangkan Kompas TV.

"Penekanan Presiden adalah memberikan perlindungan optimal kepada para dokter dan petugas medis sebagai garda terdepan," ungkap Doni.

Selain menjadi garda terdepan, Doni juga menyebut tenaga medis harus dijadikan benteng terakhir.

"Tenaga medis harus menjadi benteng terakhir kita untuk meningkatkan ketahanan nasional di bidang kesehatan," ungkap Doni.

Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo.

Baca: Ikatan Dokter Indonesia Setuju, Semua Dokter Harus Bisa Tangani Pasien Covid-19

Pemberian perlindungan secara maksimal kepada tenaga medis menjadi keharusan di masa pandemi Covid-19.

"Kita tidak ingin lagi dokter meninggal karena perlindungan yang kurang maksimal," ungkapnya.

Doni menyebut perlu kerja sama dari sejumlah pihak, sehingga dokter dan tenaga medis betul-betul mendapatkan perlindungan.

"Satu langkah gugus tugas dan Kementerian Kesehatan dan Kementerian BUMN adalah memanfaatkan unicorn berbasis medis, ada 20 yang ini sangat efektif," ujarnya.

Doni menyebut, sudah ada jutaan masyarakat yang menggunakan layanan medis berbasis online baik situs web maupun aplikasi.

Doni juga melaporkan, Menteri Kesehatan menyebut konsultasi masyarakat tentang Covid-19 mengalami penurunan.

"Bapak Menkes juga sudah melaporkan dalam beberapa hari terakhir, konsultasi mengenai Covid-19 mengalami penurunan sedangkan non-covid mengalami kenaikan," ungkapnya.

Doni mengungkapkan akan terus mengoptimalkan untuk mendapat Alat Pelindung Diri (APD) terbaik untuk tenaga medis.

"Kami juga sudah memberi imbauan kepada IDI agar seluruh dokter baik yang ada di tempat pelayanan Covid maupun non-Covid wajib mengenakan APD," ujarnya.

Baca: Hadapi Virus Corona, UI Kembangkan APD Respirator Pemurni Udara bagi Tenaga Medis

Upaya selanjutnya, Doni mengungkapkan pihaknya juga mengatur manajemen rumah sakit.

"RS rujukan diperintahkan (untuk menangani) pasien sakit berat, serius, dan kritis," ujarnya.

Sementara untuk pasien ringan mendapat bimbingan untuk tetap di rumah.

"Sedangkan yang sedang dipersiapkan rumah sakit darurat seperti di Wisma Atlet," ucap Doni.

Selain itu, pihaknya juga telah mengoptimalkan para relawan.

Doni menyebut sudah ada sekitar 25 ribu relawan yang mendaftarkan diri untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Doni pun meminta agar para kepala daerah mengatur relawan agar dapat beintegrasi dengan baik.

"Kepada gubernur, bupati, dan wali kota sudah kami sampaikan agar relawan terintegrasi dalam satu susunan organisasi di bawah kepala gugus tugas di tingkat provinsi dan kota," ujarnya.

Lebih lanjut, Doni menyampaikan Presiden Jokowi meminta agar masyarakat senantiasa bekerja sama dan gotong royong.

"Ini bisa menjadi modal sosial kita yang kuat melihat kapan akan berakhirnya covid-19 belum ada satu pun ahli yang memastikan," ungkapnya.

Doni menyebut semua masih sebatas prediksi dan analisa.

Selain itu, Doni menyebut Presiden Jokowi juga memerintahkan untuk meningkatkan sampel tes secara PCR atau swab test.

Kasus Sembuh Meningkat

Sebelumnya Gugus Tugas Covid-19 mengungkapkan pasien sembuh virus corona kembali meningkat menjadi 686 pada Minggu (18/4/2020) kemarin.

Jumlah tersebut setelah adanya tambahan 55 kasus sembuh.

Jumlah tersebut masih melampaui angka kematian pasien sebanyak 582.

Dilansir covid19.go.id, Provinsi DKI Jakarta menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 234 orang.

Disusul Jawa Timur sebanyak 98, Jawa Tengah 51, dan Jawa Barat 45.

Baca: Di Tengah Wabah Virus Corona, Bondowoso Laporkan Kasus Flu Burung yang Tewaskan Puluhan Ayam

Kemudian Sulawesi Selatan 43, Bali 38 dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 686 pasien.

Sementara itu, kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis.

“Kriteria sembuh adalah sembuh berdasarkan laboratorium 2 kali negatif dan keluhan klinis tidak ada lagi,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto melalui keterangan resmi di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (19/4/2020).

Sementara itu, hingga kini secara keseluruhan ada 6.575 kasus positif corona di Indonesia.

Jumlah penambahan kasus positif tersebut sekaligus menjadi indikator penularan virus masih masif terjadi di tengah masyarakat.

Pemerintah pun kembali menegaskan agar masyarakat dapat mematuhi anjuran protokol kesehatan demi memutus rantai penyebaran

"Mari kita lawan Covid-19 dengan tingkatkan imunitas diri kita, makan yang bergizi, sabar dan tenang, istirahat yang cukup dan teratur, tidak panik dan jaga perasaan kita tetap bergembira, jaga jarak, pakai masker, cuci tangan memakai sabun dengan air yang mengalir, tetap di rumah, tetap produktif di rumah,” kata Yuri.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved