Virus Corona
Ratusan Jemaah Tabligh Asal Indonesia di India Minta Dievakuasi, Ini Kata Muhammadiyah
Abdul Muti berharap ratusan jemaah tabligh asal Indonesia di India dapat mengikuti arahan pemerintah setempat.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti berharap ratusan jemaah tabligh asal Indonesia di India dapat mengikuti arahan pemerintah setempat.
Diketahui, ratusan WNI tidak bisa kembali ke tanah air, lantaran kebijakan lockdown yang diterapkan India untuk menekan jumlah kasus positif virus corona atau Covid-19.
"Jemaah Tabligh yang di India harus mematuhi protokol dan kebijakan Pemerintah setempat," kata Abdul Muti di Jakarta, Jumat (17/4/2020).
Baca: Kemensos Siap Salurkan Bansos Sembako di Jabodetabek untuk Atasi Dampak Covid-19
Ia mengatakan, sesuai amanat Pembukaan UUD 1945 negara berkewajiban melindungi segenap bangsa Indonesia baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
Dalam hal WNI di luar negeri, Pemerintah tetap berkewajiban melaksanakan amanat UUD tersebut dengan mengikuti ketentuan hukum internasional dan hukum serta kebijakan yang berlaku di negara yang bersangkutan.
Namun, apabila tidak ada alasan yang kuat dan mendesak, pemulangan WNI di luar negeri tidak menjadi prioritas.
Baca: Kemenpan RB Pastikan Pembuatan SKCK, SIM, SPKT di Kepolisian Tetap Berjalan
Akan tetapi apabila sangat mendesak Pemerintah dapat melakukan pemulangan dengan beberapa langkah.
Pertama, Pembicaraan diplomatik dengan Pemerintah India.
Kedua, Memeriksa kesehatan dan memastikan mereka tidak terpapar Covid-19.
"Yang terakhir, jika kembali ke tanah air, mereka harus menjalani karantina dan perawatan bagi yang positif Covid-19," jelas dia.
Baca: Nenek yang Relakan Beras Bantuan untuk Warga Lain Ternyata Rajin Ikut Majlis Taklim dan Salat Jamaah
Dilaporkan Kementerian Luar Negeri RI, ada 717 jemaah tabligh asal Indonesia berada di negara yang memiliki ikon Taj Mahl.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 75 jamaah terkonfirmasi positif Covid-19, di mana 13 diantaranya sembuh.
Permohonan pertolongan diajukan WNI kepada pemerintah Indonesia. Namun sampai saat ini, pemerintah belum bisa merealisasikan rencana tersebut.
Menlu Retno beralasan, rencana tersebut harus ditunda karena para jamaah tabligh sedang menjalankan masa karantina.
“Rencana evakuasi ini sudah kita buat, saat itu sudah kita perkirakan. Kapan kita akan melakukan evakuasi. Namun demikian rencana ini harus kita tunda karena semua jamaah tabligh yang berada di India saat ini sedang menjalani karantina,” ujar Menlu dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/4/2020).