Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Pandemi Corona, Ini Harapan Ketua Komisi III DPR kepada Polri 

Herman berharap agar aparat kepolisian bisa menjadi pengayom di mana terjadi gejolak masyarakat di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

Tribunnews.com/ Chaerul Umam
Ketua Komisi III DPR Herman Herry. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi III DPR RI Herman Herry berharap agar aparat kepolisian bisa menjadi pengayom di mana terjadi gejolak masyarakat di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.

"Kebebasan menyampaikan pendapat adalah hak yang diberikan dan dijamin oleh konstitusi di dalam sebuah negara demokrasi. Hanya, dalam kondisi psikologis masyarakat yang tertekan seperti sekarang, ada kemungkinan muncul gejolak yang berpotensi mengancam kamtibmas," ujar Herman, dalam keterangannya, Jumat (17/4/2020).

"Karenanya aparat kepolisian harus memastikan diri bisa betul-betul menjadi pengayom masyarakat sekaligus pengawal kamtibmas," imbuhnya.

Baca: Kakak Mendiang Benarkan Lukman Niode Positif Covid-19: Awalnya Keluhkan Sakit Lambung

Baca: VIRAL Video Ibu Senggol sang Anak hingga Jatuh Demi Konten, Psikolog Ungkap Hal Ini

Herman pun mengapresiasi peningkatan langkah antisipasi yang dituangkan dalam Telegram Polri bernomor ST/1184 /lV/OPS.2/2020 yang ditandatangani oleh Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Agus Andrianto, selaku Kepala Operasi Aman Nusa II 2020.

Dalam telegram tersebut, Agus memerintahkan jajaran Baharkam untuk mengantisipasi skenario unjuk rasa di wilayah masing-masing.

"Sebagai Ketua Komisi III DPR, saya mengapresiasi dan mendukung kesigapan Kapolri Jenderal Idham Azis dan Kabaharkam Komjen Agus Andrianto dalam menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah dan meredam gejolak di masyarakat," kata pria asal Ende tersebut.

Politikus PDI Perjuangan tersebut juga mengimbau agar petugas di lapangan bersikap profesional. Herman memahami aparat kepolisian dibebankan untuk bersikap profesional meski letih.

Namun, dia enggan aksi provokatif dan arogan kembali terjadi seperti yang terjadi di Sumatera Utara baru-baru ini. Oleh karenanya dia juga meminta masyarakat bersikap kooperatif dan patuh pada anjuran pemerintah.

"Saya paham bahwa mungkin aparat letih. Tetapi kepada mereka juga dibebankan tanggung jawab untuk bekerja profesional, tidak memperlihatkan sikap arogan, atau mengucapkan kalimat provokatif saat melakukan pengamanan," tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved