Virus Corona
RSAU Dokter Esnawan Halim Perdanakusuma Kini Siap Tampung Pasien Covid-19
Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr Esnawan Antariksa di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur kini telah siap menangani pasien Covid-19.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) dr Esnawan Antariksa di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur kini telah siap menangani pasien Covid-19.
Kesiapan tersebut seiring dengan telah tersedianya fasilitas ruang perawatan isolasi sesuai standar protokol kesehatan WHO di rumah sakit tersebut
Fasilitas penanganan pasien Covid-19 ini diresmikan Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Udara (Kadiskesau) Marsma TNI dr Isdwiranto Iskanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (16/4/2020).
RSAU Esnawan kini telah memiliki fasilitas ruang isolasi dengan kapasitas 14 tempat tidur, dilengkapi High-Efficiency Particulate Air (HEPA) dan ventilator.
Baca: Corona Picu Orang Berbuat Kriminal? Reza Indragiri: Kalau Orang Frustasi, Tidak Tertutup Kemungkinan
HEPA filter tersebut berfungsi mengatur sirkulasi, tekanan, dan menyaring udara dari ruang isolasi agar tetap bersih dan bebas virus, bakteri, dan mikroba lainnya.
Selain itu, ruang isolasi juga dilengkapi peralatan medis lengkap, tenaga medis yang cakap, CCTV 24 jam untuk memantau kondisi pasien di ruang isolasi, dan ruang tunggu keluarga yang nyaman.
Tidak hanya bagi prajurit TNI AU dan keluarganya, fasilitas ruang isolasi tersebut juga diperuntukkan bagi pasien umum.
Baca: Angka Kematian Akibat Corona di Indonesia: 60 Orang Meninggal dalam Sehari pada 9 April
"Sesuai arahan pimpinan TNI dan TNI AU, kami segera membangun ruang isolasi ini untuk membantu penanganan pandemi virus Covid-19 dengan sarana dan prasaran penunjang serta terpisah dari ruang perawatan lainnya. RSAU siap merawat pasien dari keluarga TNI maupun umum," kata Kepala RSAU Esnawan, Kolonel Kes dr Mukti Arja Berlian dalam keterangan resmi Dinas Penerangan Angkatan Udara pada Kamis (16/4/2020).
Hingga kini TNI Angkatan Udara terus memberikan dukungan penuh kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dengan menyiapkan pesawat transpor untuk mendistribusikan alat kesehatan ke seluruh penjuru tanah air.
Selain itu, TNI AU juga telah menyiapkan sejumlah rumah sakit untuk penanganan pasien Covid-19 antara lain di Rumah Sakit Pusat TNI AU dr Hardjolukito di Yogyakarta.
TNI AU juga menyiapkan Kontainer Isolasi Medik Udara (KIMU) yang bisa menerbangkan pasien Covid-19 menggunakan pesawat C-130 Hercules.
Angka kasus corona di Indonesia
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto memberikan informasi terkini tekait kasus virus corona di Indonesia, Kamis (16/4/2020).
Menurut Achmad Yurianto hingga Kamis siang pihaknya mencatat ada 380 penambahan kasus baru positif virus corona.
Dengan penambahan tersebut kini total kasus positif corona di Indonesia sebanyak 5.516 kasus.
"Penambahan kasus positif sebanyak 380 orang, sehingga total menjadi 5 .516 kasus," kata Achmad Yurianto dalam siaran langsung via Youtube di Graha BNPB, Jakarta Timur.
Baca: Pemerintah: Isolasi Harus Lebih Diperketat untuk Cegah Corona
Achmad Yurianto pun mengatakan hari ini ada penambahan 102 orang pasien sembuh.
Sehingga, total untuk pasien sembuh saat ini berjumlah 548 orang.
"Kita patut bersyukur pada hari ini akumulasi pasien sembuh di DKI sebanyak 202 pasien, Jawa Timur 86 pasien, Sulawesi Selatan 42 pasien, Bali 32 pasien, Jawa Barat 28 pasien, dan di provinsi lainnya sehingga jumlah totalnya adalah 548 pasien," katanya.
Baca: Punya 6.500 Pegawai, Ruben Onsu Stres Hadapi Imbas Virus Corona : Lebih Seram dari Cerita Ilmu Hitam
Untuk kasus meninggal akibat Covid-19 bertambah 27 orang.
Sehingga, total kasus meninggal saat ini berjumlah 496 orang.
Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah
Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.
Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak
Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.
"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."
"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).
Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.
Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.
"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.
"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.
Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.
Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.
"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.
"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.
"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.
Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah
Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.
Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.
"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.