Virus Corona
Cerita Sopir Mobil Jenazah DKI Jakarta, Sehari Bisa Antar Puluhan Korban Meninggal Dunia
Petugas Mobil Jenazah DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya bercerita dalam satu hari bisa mengantar puluhan korban meninggal akibat corona.
TRIBUNNEWS.COM - Petugas Mobil Jenazah Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Muhammad Nursyamsurya bercerita satu hari bisa mengantar puluhan korban meninggal dunia ke pemakaman.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (16/4/2020).
Syam menuturkan, setelah ada pandemi corona, pekerjaannya menjadi semakin banyak.
Baca: Menangis, Sopir Mobil Jenazah Corona Minta Masyarakat Taati PSBB: Kurangi Pekerjaan Kami, Sedih
Karena harus mengantar sejumlah jenazah yang ada di Jakarta.
Terlebih, setiap harinya jumlah jenazah semakin banyak.
Dalam sehari, Syam mengaku dapat mengantar hingga puluhan korban meninggal dunia.

"Kami harus mengurus jenazah penyakit menular seluruh DKI Jakarta," terang Syam.
"Frekuensinya tambah banyak, puluhan," lanjutnya.
Namun, dalam pekerjaannya Syam hanya sebatas mengantar jenazah.
Sementara ada orang lain yang mendapatkan bagian untuk mengurus perihal proses pemakaman.
Biasanya, Syam hanya bekerja untuk mengurus jenazah terlantar yang ada di Jakarta.
"Kami itu aslinya bekerja mengurus jenazah-jenazah terlantar di DKI Jakarta," tutur Syam.
Baca: Update Corona Dunia 16 April 2020 Pagi: Total 2.083.304, Ini Daftar 20 Negara dengan Kasus Terbanyak
Baca: Sopir Ambulans Perempuan Bawa Pasien Corona Ungkap Orang Engga Peka dengan Sirine
Dalam prosedurnya, Syam mengantar jenazah yang diterima dari rumah sakit.
Di setiap jenazah, terdapat surat keterangan kematian karena penyakit menular, virus corona atau Covid-19.
Kemudian jenazah yang diterima tersebut dapat dimakamkan di dua tempat pemakaman umum (TPU).
Yakni di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat dan TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur.
Nantinya dalam pemakaman akan disesuaikan dengan wilayah rumah sakit.
Kemudian menentukan pemakaman di antara dua tempat itu yang paling mudah dijangkau.

Ketentuan itu dilakukan agar pergerakan dalam menyelesaikan pekerjaan dapat cepat selesai.
Diketahui, jenazah pasien corona harus segera disemayamkan kurang dari empat jam sejak meninggal dunia.
"Jadi kami memakamkan almarhum almarhumah di TPU Tegal Alur dan TPU Pondok Rangon," jelas Syam.
"Sesuai dengan wilayah-wilayah rumah sakit yang terdekat dengan TPU."
"Supaya mobilisasi kami bergerak cepat," tambahnya.
Baca: Update Corona di DKI Jakarta 15 April: Total 2.447 Kasus Positif, Kelurahan Petamburan Terbanyak
Baca: Twindy Rarasati Positif Corona, Enzy Storia hingga Gading Marten Tetap Beri Dukungan
Dalam kesempatan itu, Syam juga meminta agar masyarakat dapat menaati pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, memutuskan untuk melaksanakan PSBB untuk memutus rantai serta mengurangi risiko penularan.
Di Jakarta, PSBB sudah berlaku sejak Jumat (10/4/2020) kemarin dan akan diterapkan selama 14 hari ke depan.
Namun masih banyak masyarakat yang memenuhi jalanan ibu kota.
Syam menjelaskan, jalanan masih penuh dengan kendaraan hingga terjadi macet.
Seharusnya, masyarakat dapat mengetahui apa yang sedang dilakukan oleh pihak Pemprov DKI Jakarta.
Setiap harinya, Syam harus mengantar jenazah ke pemakaman dan itu terus bertambah.
Padahal dengan adanya PSBB, diharapkan dapat mengurangi jumlah korban terkait virus corona.
Baca: Twindy Rarasati Positif Corona, sang Kembaran Twinda Beri Dukungan: Si Paling Kuat, Cepet Sembuh Ya
Baca: Ini Alasan Ridwan Kamil Lakukan PSBB di Bodebek: Pandemi Covid-19 adalah Masalah Bersama
Sehingga juga dapat mengurangi pekerjaan Syam sebagai sopir mobil jenazah.
"Jalanan Jakarta itu masih penuh macet," terang Syam.
"Harusnya mereka tahu apa yang kami sedang kerjakan sekarang."
"Kami memakamkan jenazah ini yang tiap hari bertambah," tambahnya.
(Tribunnews.com/Febia Rosada)