Virus Corona
VIRAL Kuitansi Rp 15 Juta untuk Biaya Pemakaman Jenazah Pasien Corona di Tangerang, Begini Faktanya
Beredar biaya pemulasaran jenazah Covid-19 mencapai Rp 15 juta, pihak Tangerang Ambulance Service (TAS) mengaku itu kabar bohong.
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini jagat maya digegerkan dengan unggahan foto soal biaya pemulasaran jenazah pasien corona.
Yang membuat geger adalah biaya pemulasaran jenazah Covid-19 mencapai Rp 15 juta.
Padahal pemerintah telah menganggarkan dana untuk menggratiskan biaya perawatan dan pemakaman pasien corona.
Adapun foto yang beredar adalah foto kuitansi dengan kop surat Tangerang Ambulance Service (TAS) tertanggal 7 April 2020.
Dalam kuitansi tersebut tertulis biaya penanganan jenazah dengan peti mati beserta tim Covid-19 sebesar Rp 15 Juta.
Diketahui jenazah Covid-19 yang akan dimakamkan berasal dari RS Bhakti Asih Kota Tangerang.
Satu di antara warganet yang membagikan unggahan tersebut adalah akun twitter bernama @Cobeh09.
Ia membagikan kuitansi tersebut pada Selasa (14/4/2020) malam.
"Biaya Pemulasaran Jenazah Dari RS Bhakti Asih Dengan Menggunakan Peti Jenazah Beserta Tim Covid-19
Rp. 15.000.000 (Lima Belas Juta Rupiah)."
"Di Kabupaten Tangerang Provinsi Banten, Bukan DKI !" tulis akun @Cobeh09 dalam postingannya.
Hingga Rabu (15/4/2020), cuitan tersebut telah disukai sebanyak 2.1 ribu kali dan di komentari sebanyak 1.6 ribu oleh warganet di Twitter.
Baca: Pasien ODP Virus Corona di Ciledug Sempat Ditolak RSUD Kota Tangerang Sebelum Meninggal
Tanggapan pihak keluarga
Pihak keluarga korban buka suara terkait ramainya pemberitaan biaya Rp 15 Juta untuk pemakaman pasien corona.
Daryono, keponakan dari pasien Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 yang meninggal dunia pada tanggal 7 April 2020 mengaku kecewa dengan Pemerintahan Kota Tangerang.
Sebab, keluarganya harus merogoh belasan juta rupiah untuk mengurus jenazah pasien Covid-19 karena kesulitan mendapatkan mobil ambulans dari pemerintah.

"Saya menyewa Tangerang Ambulans Service memang sudah ada kesepakatan bayar Rp. 15 juta. Tidak keberatan. Karena bantuan ambulans dari pemerintah tidak ada jawaban," ujar Daryanto warga asal Ciledug, Kota Tangerang itu kepada Warta Kota, Rabu (15/4/2020).
"Saya menunggu lama tapi belum ada jawaban. Dokter RS Bhakti Asih sudah menghubungi 112 layanan ambulans Pemkot Tangerang, tapi tidak ada konfirmasi," tambahnya.
Menurutnya, dengan viralnya foto kuitansi senilai Rp 15 juta ini, pihak jasa Tangerang Ambulans Service sangat tersudutkan.
Padahal kata Daryanto, Tangerang Ambulans Service sangat membantu keluarganya.
"Makanya kami melaporkan ini ke polisi. Kami dari pihak keluarga keberatan, padahal kami sudah ada kesepakatan dengan Tangerang Ambulans Service itu."
"Jadi terbantu malah, mereka menyediakan peti dan APD untuk menguburkan tante saya," ungkap Daryanto.
Daryono pun menjelaskan rincian biaya Rp 15 juta yang menjadi viral di jagat maya.
"Saya bayar uang muka Rp 5 juta, sisanya Rp 10 juta dibayar setelah proses pemakaman."
"Kalau nunggu ambulans dari pemerintah enggak ada jawaban, makanya inisiatif sewa jasa ambulans sendiri," jelasnya.
Baca: Tangerang Selatan Dipastikan Terapkan PSBB Mulai Sabtu 18 April 2020
Tanggapan Tangerang Ambulance Service (TAS)
Tribunnews.com melakukan penelusuran dengan menghubungi Tangerang Ambulance Service (TAS).
Erik Kurniawan, sopir ambulance dari Tangerang Ambulance Service (TAS) mengatakan informasi yang beredar tersebut merupakan hoaks.
Ia mengaku informasi biaya Rp 15 Juta untuk pemulasaran jenazah pasien corona merupakakan berita lama dan sudah selesai persoalannya.

"Itu kabar sudah lama, sudah clear masalahnya, itu hoaks, itu semua tidak ada," ujar Erik Kurniawan kepada Tribunnews, Rabu (15/4/2020).
Erik juga menyampaikan persoalan tersebut sudah selesai setelah ditangani oleh pihak Kepolisian Tangerang.
"Semuanya hoaks, sudah beres ditangani oleh pihak kepolisian Tangerang."
"Keluarga pun sedang mencari (penyebar hoaks -red)," tuturnya kepada Tribunnews melalui sambungan telepon.
Erik pun mengaku hanya bisa bersabar atas berita bohong yang berkembang dan menyudutkan perusahannya.
"Itu hoaks, sekarang sedang istirahat, biar tenang, biar Allah yang membalas," terangnya.
Tanggapan Pemkot Tangerang
Pemerintah Kota Tangerang buka suara terkait ramainya rumah sakit swasta di Kota Tangerang yang disebut memungut biaya pemakaman jenazah Covid-19 sebesar Rp 15 juta.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Liza Puspadewi mengatakan, pihaknya telah membuat surat teguran kepada rumah sakit yang tidak menaati prosedur.
"Pemerintah Kota Tangerang telah membuatkan surat teguran kepada pihak rumah sakit yang tidak menaati prosedur yang telah disosialisasikan," ujar Liza melalui video siaran pers, Rabu (15/4/2020), mengutip dari Kompas.com.
Liza mengatakan, Pemkot Tangerang sebelumnya sudah menyampaikan melalui Dinas Pemakaman dan Permukiman bahwa pengurusan jenazah Covid-19 tidak dipungut biaya.
"Pemulasaraan dan pemakaman pasien Covid-19 serta mobil jenazah tidak dipungut biaya atau gratis," tuturnya.
Pemkot Tangerang juga menyiapkan 23 peti jenazah di beberapa rumah sakit.
Liza meminta kepada masyarakat apabila ada kerabat meninggal akibat Covid-19 bisa langsung melapor ke layanan gawat darurat 112 atau UPT Pemakaman.
Hal tersebut untuk menghindari pungutan biaya pemakaman Covid-19 yang begitu tinggi di masyarakat.
(Tribunnews.com/Maliana, Wartakota.com/Andika Panduwinata, Kompas.com/Singgih Wiryono)