Virus Corona
Tangkal Covid-19 di Jateng, Eks Narapidana Teroris Bikin 1.350 Masker Kain
Tujuan pembuatan masker adalah untuk menekan penyebaran virus Covid-19 di provinsi Jawa Tengah.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks narapidana teroris membuat 1.350 masker kain. Masker itu terdiri dari 1.000 masker kaos dan 350 masker batik.
Tujuan pembuatan masker adalah untuk menekan penyebaran virus Covid-19 di provinsi Jawa Tengah.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nugroho mengungkapkan, hal tersebut merupakan langkah nyata pemasyarakatan untuk bersinergi dengan masyarakat menghadapi wabah Covid-19.
“Kita bekerja bersama melawan Covid-19. Kami berharap ini juga bisa membangun kerja sama dengan masyarakat untuk melakukan pembinaan, pendampingan dan pengawasan terhadap klien Pemasyarakatan sehingga proses reintegrasi sosial berjalan dengan baik,” ujar Nugroho lewat keterangan tertulis, Selasa (14/4/2020).
Baca: Tak Terima Pacarnya Ditegur, Seorang Pemuda di Makassar Aniaya 3 Warga Dengan Pisau Lipat
Nugroho juga mengungkapkan bahwa saat ini banyak Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan yang memproduksi alat pelindung diri (APD) buatan napi yang tersebar di sebagian besar wilayah Indonesia.
Beberapa APD yang diproduksi antara lain masker, pelindung wajah (face shield), penutup kepala, gown, dan apron.
Tak hanya itu, beberapa perlengkapan penunjang juga diprosuksi seperti cairan disinfektan, cairan antiseptik, hand sanitizer, bilik sterilisasi, tiang infus hingga tandu. Sebelumnya narapidana telah diberikan pelatihan selama mengikuti program pembinaan kemandirian.
Baca: Serentak Polsi Gelar Bakti Sosial di DKI Jakarta dan Bekasi
“Di dalam lembaga pemasyarakatan, narapidana mengikuti berbagai program pembinaan. Seperti halnya eks narapidana teroris yang membuat masker tadi, di dalam mengikuti program menjahit. Ini merupakan bekal bagi mereka agar dapat hidup lebih baik dan mandiri setelah bebas,” jelas Nugroho.
1.350 masker kain buatan eks narapidana teroris itu diterima langsung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Taj Yasin di Gradhika Bhakti Praja Semarang, Senin (13/4/2020) kemarin.
Pemberian masker tersebut merupakan hasil kerja sama Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Surakarta dengan Yayasan Gema dan Yayasan Prasasti Perdamaian.
“Saya tidak pernah menghitung jumlahnya. Satu pun kalau itu diberikan dengan ikhlas dan ingin disumbangkan untuk kemanusiaan, buat saya itu seperti sejuta masker bahkan mungkin lebih. Terpenting adalah ketulusan hati, niat yang baik dan ini bagian dari sakitnya bangsa, sakitnya negara, deritanya rakyat, kita semua menanggung bersama,” ujar Ganjar.
Sementara itu Kepala Bapas Surakarta Kristiana Hambawani mengungkapkan, bahwa eks napi teroris yang terlibat dalam produksi masker sangat antusias terhadap kegiatan tersebut. Ia juga berharap kedepannya kegiatan serupa dapat dilanjutkan dan dikembangkan.
Baca: Bamsoet Berikan Bantuan Tank Semprot, APD, dan Beras
“Ini hasil nyata kerja sama Bapas Surakarta dengan Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan [Pokmaslipas], khususnya Yayasan Gema dan Yayasan Prasasti Perdamaian. Kami sangat apresiasi atas kegiatan ini dan berterima kasih kepada mitra yang telah bekerja sama. Semoga kegiatan baik ini dapat diteruskan,” kata Kristiana.