Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Kasus Covid-19 di Surabaya Bertambah, Gubernur Jatim Khofifah: Warga Mengira Corona Sudah Selesai

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengaku banyak masyarakat yang tidak mematuhi perintah untuk physical distancing sehingga korban terus bertambah.

Fatimatuz Zahro/Surya
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dalam konferensi pers di Surabaya, Sabtu (4/4/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi wilayah dengan penyebaran kasus virus corona terbesar di provinsi tersebut.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku banyak masyarakat yang tidak mematuhi perintah untuk physical distancing dan enggan berada di dalam rumah.

Khofifah menyebut banyak warga Surabaya yang merasa sudah lama berdiam di rumah dan kini kembali beraktivitas seperti biasa lantaran berpikir wabah corona sudah berakhir.

Dilansir Tribunnews.com, hal itu diungkapkan Khofifah dalam teleconference YouTube KOMPASTV, Selasa (14/4/2020).

Menanggapi angka kasus corona di Jawa Timur, khususnya di Surabaya, semakin meningkat, Khofifah sudah meminta jajarannya untuk berkoordinasi.

Koordinasi teknis itu berupa rencana langkah penghentian penyebaran corona secara terperinci.

Menurut Khofifah, sudah bukan saatnya untuk mencegah lantaran corona sudah terlanjur mewabah.

Baca: UPDATE Corona, 14 April: Total Kasus di Indonesia 4.839, Meninggal 459 Orang

Baca: Agus Pambagio Desak Anies Tegas Tegakkan Sanksi: Kalau Masih seperti Itu, Enggak Usah Pakai PSBB

Pengunjung mengenakan masker saat berada di Tunjungan Plaza, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Meningkatnya jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Surabaya mendorong berbagai pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Grup Pakuwon Mall menerapkan protokol ketat di antaranya pengecekan suhu tubuh dan wajib memakai masker bagi pengunjung serta penerapan physical distancing. Surya/Ahmad Zaimul Haq
Pengunjung mengenakan masker saat berada di Tunjungan Plaza, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/4/2020). Meningkatnya jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Surabaya mendorong berbagai pihak untuk terus meningkatkan kewaspadaan. Grup Pakuwon Mall menerapkan protokol ketat di antaranya pengecekan suhu tubuh dan wajib memakai masker bagi pengunjung serta penerapan physical distancing. Surya/Ahmad Zaimul Haq (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

"Maka Pak Sekda Prov sebagai Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di provinsi, saya minta tolong koordinasi teknis dengan Sekda di Kabupaten/Kota," ujar Khofifah.

"Untuk mendapatkan detail plan dari langkah-langkah penghentian penyebaran Covid-19," sambungnya.

"Sudah bukan langkah pencegahan lagi, langkah-langkah penghentian."

Sejauh ini, Khofifah menilai banyak masyarakat yang sudah tidak mengindahkan perintah untuk physical distancing dan berdiam di rumah.

Khofifah mengira masyarakat merasa sudah melalui dua minggu di rumah sehingga berhak untuk beraktivitas seperti sedia kala.

"Nah, langkah-langkah penghentian ini seiring dengan saya melihat dan mengajak masyarakat untuk disiplin untuk tinggal di rumah itu tidak mudah," kata Khofifah.

Baca: Manfaatkan Situasi PSBB di Jakarta, Sindikat Curanmor Ini Sudah Beraksi 32 Kali

Baca: Selama PSBB Jakarta, Pengendara Motor yang Satu Alamat Rumah Boleh Berboncengan?

"Karena mungkin di antara mereka sudah merasa kemarin sudah 14 hari di rumah, sekarang sudah boleh keluar rumah," tuturnya.

Khofifah dan jajarannya mengaku merasakan suasana di Surabaya memang sudah kembali ramai.

Padahal jumlah kasus di Kota Pahlawan tersebut semakin meningkat.

"Dan suasana itu, saya dan teman-teman yang saya sebar melihat sepertinya memang mereka merasa sudah selesai," kata Khofifah.

"Padahal sekarang penambahan yang positif maupun yang PDP sudah sangat signifikan," sambungnya.

Khofifah pun sudah melaksanakan rapat dengan Pangdam dan Kapolda untuk melakukan patroli berskala besar.

Berikut video lengkapnya:

Surabaya Belum PSBB

Di kesempatan lain, Khofifah menjawab soal Kota Surabaya dan Kota Malang yang sempat dikabarkan mengajukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke pemerintah pusat.

Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Khofifah dalam teleconference YouTube Talk Show tvOne, Kamis (9/4/2020).

Saat dihubungi, Khofifah mengaku baru saja menggelar rapat virtual dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Kamis siang.

Dalam rapat itu, Khofifah juga meminta klarifikasi soal kabar Surabaya dan Malang ingin mengajukan PSBB.

"Tadi kebetulan kami melakukan rakor virtual Forkompimda Provinsi dengan Forkopimda Kabupaten/Kota," ujar Khofifah.

"Secara terang, kami ingin mendapatkan konfirmasi satu Kota Surabaya, dua Kota Malang," sambungnya.

Khofifah menyebut, jika ada daerahnya yang ingin mengajukan PSBB, maka harus melapor kepada instansi terkait.

"Jika memang ada rencana mengajukan PSBB, tolong dikoordinasikan, terutama dengan instansi vertikal dan instansi horizontal," tegasnya.

Terlebih Surabaya adalah kota cosmopolitan yang juga menjadi pusat perekonomian di Jawa Timur.

Khofifah ingin pemerintah daerah yang ingin mengajukan PSBB harus sudah memastikan segala yang dibutuhkan sudah ada.

Di antaranya distribusi logistik, fasilitas kesehatan, hingga keamanan.

Baca: Tribunnews.com dan ACT Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat

Baca: 9 Negara dengan Kasus Covid-19 di Atas 50 Ribu, Turki dengan 61 Ribu Pasien

"Pastikan semua sentra logistik sudah terkoneksi dengan semua penghantaran secara online, pastikan, tim keamanan siap, tim logistik siap, tim kesehatan siap," terang Khofifah.

Setelah semua dipastikan sudah siap, barulah mengajukan ke tingkat provinsi dan nantinya ke tingkat pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan.

"Jadi sebetulnya dikoordinasikan dengan baik, kita siapkan plan of action-nya, kemudian diajukan ke Kemkes," ungkap Khofifah.

Setelah pengajuan sampai di Kementerian Kesehatan, diharapkan kementerian menyetujui dalam kondisi daerah yang sudah siap untuk PSBB.

"Sehingga ketika Kementerian Kesehatan menyetujui, di bawah ini sudah siap semua infrastrukturnya, siap semua konsolidasinya," kata Khofifah.

Khofifah juga mengonfirmasi, pihak Pemerintah Kota Surabaya dan Malang hingga Jumat siang belum mengajukan PSBB.

"Ternyata Kota Malang dan Kota Surabaya belum ada rencana PSBB sampai dengan rakor virtual tadi siang," ungkap Khofifah.

Berikut video lengkapnya:

(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved