Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Angka Kematian Akibat Corona Bertambah, Achmad Yurianto: Merata, Hampir di Semua Provinsi Ada

Achnad Yurianto menyebut korban meninggal dunia akibat pandemi corona akan terus terjadi.

Editor: Adi Suhendi
Tangkap Layar Youtube BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto dalam jumpa pers, Minggu (12/4/2020). (Tangkap Layar Youtube BNPB) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Angka kematian akibat virus corona atau Covid-19 di Indonesia terus bertambah.

Tercatat, hingga saat ini ada 459 orang meninggal dunia akibat virus corona di Indonesia.

"Kami sangat terbuka dengan masih adanya saudara-saudara kita yang terpaksa harus meninggal karena penyakit Covid-19 ini," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19 Achmad Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Selasa (14/4/2020).

Baca: Cerita Ibu Hamil Positif Virus Corona Hilangkan Kebosanan saat Jalani Isolasi Mandiri di Rumah

"Kita mencatat jumlahnya sudah merata hampir di semua provinsi ada," lanjut Achmad Yurianto.

Pemerintah meyakini korban meninggal dunia akibat pandemi corona akan masih bertambah.

"Kita juga akan meyakini, ini masih akan terus terjadi, mengakibatkan berbagai macam dampak baik pada keluarga yang ditinggalkan atau kepada kita semuanya," kata Achmad Yurianto.

Baca: UPDATE Corona di DI Yogyakarta, Selasa 14 April 2020: 62 Orang Positif, 16 Pasien Sembuh

Karena itu pemerintah tidak akan berdiam diri saja menghadapi virus ini.

Pemerintah akan terus melanjutkan dan meningkatkan upaya dalam melawan Covid-19.

"Ini keprihatinan yang sangat mendalam bagi negara. Kita tidak mungkin lagi untuk berdiam diri, tidak melanjutkan pekerjaan yang besar ini, tidak semakin merapatkan barisan untuk bergotong-royong menyelesaikan masalah ini," katanya.

 4.839 kasus positif corona di Indonesia

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona atau Covid-19, Achmad Yurianto melaporkan angka terkini kasus virus corona di Indonesia.

Achmad Yurianto mengatakan ada penambahan kasus baru sebanyak 282 pasien.

Total ada 4.839 pasien positif corona di Indonesia saat ini.

Baca: Tribunnews.com dan ACT Bagikan Nasi Bungkus Gratis di Tubagus Angke, Tambora, Jakarta Barat

"Ada penambahan 282 kasus positif, sehingga totalnya menjadi 4.839," kata Achmad Yurianto dalam jumpa pers Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)w, Jakarta Timur, Selasa (14/4/2020).

Selain penambahan kasus baru, Achmad Yurianto juga mengungkap penambahan pasien sembuh sebanyak 46 orang.

Baca: Polisi Pakai APD Saat Tangkap Tio Pakusadewo, Ini Penjelasan Polda Metro Jaya

"Pasien yang sembuh 46 orang, jadi totalnya menjadi 426," katanya.

Kemudian untuk pasien meninggal akibat corona bertambah 60 kasus.

Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 menjadi 459 kasus.

Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah

Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.

Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak

Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.

"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."

"Semua harus menggunakan masker," kata Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).

Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.

Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.

"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.

"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri  pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona. (Youtube BNPB/via kompas.com)

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.

Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.

"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.

"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.

Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah

Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.

Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved