Virus Corona
Umumkan Panduan Ramadhan, MUI: Jadikan Rumah sebagai Pusat Kegiatan Ibadah
Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh mengimbau masyarakat untuk menjadikan rumah sebagai pusat kegiatan ibadah saat Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyebut pandemi virus corona (Covid-19) bukan menjadi halangan untuk masyarakat beribadah khususnya pada bulan Ramadhan nanti.
Melainkan saat ini merupakan momentum untuk meningkatkan ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Yakni dengan menjadikan rumah sebagai pusat kegiatan ibadah saat Ramadhan.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh dalam keterangan pers di Gedung BNPB, Senin (13/4/2020).
"Ibadah Ramadhan harus dijadikan momen emas untuk penanganan wabah Covid-19 dengan etos dan semangat keagamaan," tegas Niam yang dikutip dari YouTube Kompas Tv.
"Wabah Covid-19 bukan halangan untuk beribadah, justru ini momentum meningkatkan ibadah kepada Allah," imbuhnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan adanya kondisi khusus sepeti ini maka kebiasaan di dalam ibadah Ramadhan selama ini juga perlu diadaptasi dengan kekhususan tersebut.
Dimana Niam menekankan pembatasan kerumunan bukan sebagai upaya membatasi ibadah melainkan untuk menekan persebaran virus corona.
"Karena menurut para ahli kerumunan dalam situasi sekarang menjadi faktor potensial penyebaran wabah," ujar Niam.
"Untuk itu, menghindari kerumunan dalam konteks hari ini adalah satu di antara bentuk ibadah," tegasnya.
Dalam kesempatan itu Niam juga menuturkan pusa Ramadhan yang akan dilaksanakan ini merupakan benteng dari paparan Covid-19.
Baca: Bamsoet: Intensifkan Cegah-Tangkal Penularan Wabah Corona
Baca: Jokowi Minta Kepala Daerah Perhatikan Masa Panen Agustus-September
"Mengingat aktivitas puasa akan menyebabkan kesehatan pada tubuh kita," ujarnya.
"Puasa yang benar dengan makanan seimbang, menu makanan sehat, kesehatan tubuh dan gaya hidup sehat akan melahirkan imunitas tubuh dan mencegah dari paparan virus tersebut
"Sahurlah secukupnya, di dalam sahur terdapat barokah. Serta berbuka secukupnya karena di dalamnya ada kesehatan dan juga ibadah," jelas Niam.
Niam mengatakan pandemi Covid-19 melahirkan hikmah bangsa Indonesia untuk kembali merekatkan kembali tali keharmonisan di rumah tangga kita.
Sehingga ia mengimbau masyarakat khususnya umat Islam agar menjadikan rumah sebagai sentrum ibadah.
"Kita jadikan rumah sebagai sentrum kegiatan ibadah, yakni ibadah yang berdimensi Habluminallah dan Hablumminannas," jelas Niam.
Baca: Ini Imbauan Ketua PBNU dalam Melaksanakan Ibadah di Bulan Ramadhan, Mulai Tarawih hingga Tadarus
"Ibadah dimensi Habluminallah, yakni ibadah tarawih kita bersama-sama dengan keluarga, yang pada kondisi tertentu kita alpa dan hilang kesempatan itu," ujarnya.
"Sementara ibadah yang berdimensi Hablumminannas adalah memperkuat ketahanan keluarga," imbuhnya.
Dimana sahur dan buka bersama keluarga menjadi momentum emas pada saat kita disibukan oleh aktivitas pekerjaan.
"Hari ini kita diberikan hikmah adanya wabah Covid-19 dengan kebersamaan keluarga," tegasnya.
Simak videonya di menit: 8.15
Kemenag imbau kegiatan ibadah di bulan Ramadhan diakukan di rumah
Jelang bulan suci Ramadhan di tengah pandemi corona, Kementerian Agama mengimbau masyarakat untuk menjalankan ibadah di rumah.
Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarat Islam, Kamaruddin Amin dalam konferensi pers, Jumat (10/4/2020) di Kantor Graha BNPB.
"Umat Islam di seluruh Indonesia diimbau agar dalam melaksanakan ibadah baik itu salat dan segala aktivitas yang terkait dengan bulan suci Ramadhan diharapkan untuk tetap berada di rumah," ujarnya yang dikutip dari Tribunnews.com.
"Mulai dari pelaksanaan ibadah puasa, tentu kita berharap agar bisa dilaksanakan seusai dengan pelaksanaan fiqih puasa," terangnya.
Baca: MUI: Jika Pandemi Corona Tak Terkendali, Salat Idul Fitri Boleh Ditiadakan
Baca: Poin-poin Himbauan Menag Soal Ibadah di Bulan Ramadhan, Tak Sahur Keliling hingga Buka Bersama
Untuk menghindari kerumunan, Kamaruddin mengimbau masyarakat tak melakukan buka bersama selama bulan Ramadhan.
Selain itu, ibadah tarawih juga dilakukan di rumah.
Tak hanya itu, Kamaruddin mengatakan, bahwa untuk Ramadhan tahun ini, Nuzululquran ditiadakan.
Begitu juga dengan kebiasaan pelaksanaan tadarus di masjid.
"Kami berharap seluruh umat Islam di Indonesia agar tetap menjaga bersama physical distancing," jelasnya. (*)
(Tribunnews.com/Isnaya/Nanda Luasiana Saputri)