Virus Corona
BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 11 April: Bertambah 330 Kasus, Total 3.842 Pasien Positif
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan perkembangan penanganan virus corona di Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto kembali mengumumkan perkembangan penanganan virus corona (Covid-19) di Indonesia.
Menurut Yuri, peningkatan kasus positif Covid-19 di Indonesia masih terjadi hingga hari ini.
Yuri menyampaikan pasien positif corona di Indonesia naik menjadi 3.842 pasien, Sabtu (11/4/2020).
Jumlah tersebut meningkat sebanyak 330 orang dari jumlah yang dilaporkan pada hari sebelumnya.
Sementara itu, terdapat 21 pasien postif corona yang meninggal dunia.
Kini total kasus kematian akibat Covid-19 berjumlah 327 pasien.
Baca: Begini Cara Membersihkan Makanan yang Dipesan Lewat Delivery Agar Terbebas dari Virus Corona
Baca: Hal-hal yang Akan Dibatasi dalam Penerapan PSBB sebagai Upaya Mencegah Covid-19
Kabar baiknya, terdapat 4 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh bertambah menjadi 286 orang.
Hal itu Yuri sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Sabtu sore.
"Pada tanggal 11 ini, sudah bertambah lagi 330 kasus baru konfirmasi dari PCR yang positif sehingga total menjadi 3.842 kasus," kata Yuri.
"Ada 4 yang sudah dilaporkan sembuh sehingga total menjadi 286 sembuh dan ada 21 yang meninggal sehingga total menjadi 327 meninggal," sambungnya.
Menurut data sebelumnya, jumlah pasien positif corona di Indonesia berjumlah 3.512 pasien per Jumat (10/4/2020).
Sementara itu, 282 pasien dinyatakan sembuh dan 306 pasien meninggal dunia.
Disiplin Ikuti Protokol Kesehatan untuk Mencegah Corona
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo mengatakan, kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona sangat diperlukan.
Setiap orang pun perlu mengingatkan orang-orang di sekitarnya agar terus menjalankan protokol kesehatan.

"Disiplin individu sangat penting tapi disiplin kolektif jauh lebih penting," kata Doni dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal Youtube BNPB, Jumat (10/4/2020).
"Artinya, ketika ada satu-dua pihak yang belum mengikuti ketentuan protokol kesehatan maka harus ada kemauan untuk mengingatkan," sambungnya.
Dalam hal ini, Doni mengimbau masyarakat untuk saling mengingatkan pentingnya menjaga jarak dan menghindari menyentuh area wajah yang berisiko tinggi menyebabkan penularan seperti mata, hidung, dan mulut.
Baca: Terapkan Protokol Kesehatan yang Ketat, Ganjar Pranowo dan Sri Sultan HB X Dipuji Jokowi
Baca: Cara Cegah Virus Corona: Cuci Tangan hingga Jaga Jarak
Selain itu, Doni juga meminta masyarakat untuk disiplin dalam menggunakan masker ketika harus keluar rumah.
"Tidak cukup hanya diri kita saja menggunakan masker, termasuk orang-orang sekitar kita, kita bantu untuk bisa memiliki masker," tegas Doni.
"Dengan meningkatkan disiplin, kita mampu memutus mata rantai penularan," kata dia.
Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah
Sebelumnya, kewajiban mengenakan masker saat berada di luar rumah telah disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto.
Anjuran penggunaan masker ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.
"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."
"Semua harus menggunakan masker," kata Yuri dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/4/2020).
Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.
Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.
"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.
"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.
Oleh karena itu, Yuri pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.
Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.
"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.
"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.
"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)