Virus Corona
Jepang Tawarkan Avigan Gratis ke-20 Negara Terinfeksi Corona dan akan Uji Klinis di AS
Jepang berencana menyediakan obat anti flu Avigan secara gratis kepada 20 negara terjangkit Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Jepang berencana menyediakan obat anti flu Avigan secara gratis kepada 20 negara terjangkit Covid-19.
Pihaknya ingin obat-obatan ini bisa digunakan untuk membantu merawat pasien corona.
Hal ini diungkapkan Menteri Luar Negeri Toshimitsu Motegi, pada Selasa lalu.
Saat ini 20 negara yang akan menerima obat sedang menjalani tes klinis, mengutip dari Japan Times.
Baca: Mikio Okuda dari Jepang Budi Daya Strawberry Termahal di Dunia, Harganya Rp 7,75 Juta Per Buah
Baca: Festival Kembang Api Terbesar di Jepang Juli 2020 Dibatalkan
Diantaranya Bulgaria, Republik Ceko, Indonesia, Iran, Myanmar, Arab Saudi dan Turki dan lainnya.
Selain itu Motegi mengatakan ada 30 negara tambahan yang berminat dengan Avigan tersebut.
Sementara itu, Jepang juga akan memberikan dana sebesar USD 1 Juta atau sekira Rp 15 Miliar kepada PBB.
Dana ini ditujukan untuk membantu PBB membeli dan mendistribusikan obat Avigan yang juga dikenal dengan sebutan Favipiravir ini.
Diketahui sebelumnya, obat anti flu ini merupakan produksi anak perusahaan Fujifilm Holdings Corp. di Jepang.
"Kami akan bekerja dengan negara-negara yang tertarik untuk memperluas penelitian klinis tentang Avigan secara internasional," kata menteri luar negeri itu di depan awak pers.
Para peneliti di Universitas Wuhan dan lembaga-lembaga lain di China mengatakan obat itu efektif pada pasien Covid-19.
Ini terutama bagi mereka dengan gejala virus corona yang ringan.
Pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe berencana meningkatkan persediaan Avigan sampai tiga kali lipat dari jumlah saat ini.
Jepang berusaha memaksimalkan obat ini untuk merawat 2 juta orang yang terinfeksi Covid-19.
Uji Klinis di Amerika Serikat
Pihak Fujifilm Holdings Corp. pada Kamis (9/4/2020) mengatakan akan memulai tes klinis obat Avigan di Amerika Serikat.
Fujifilm mengatakan tes di Amerika Serikat akan melibatkan sekitar 50 pasien Covid-19.
Sementara rumah sakitnya tersebar di Rumah Sakit Wanita dan Brigham, Rumah Sakit Umum Massachusetts dan Sekolah Kedokteran Universitas Massachusetts.
Sebelumnya, pada tanggal 31 Maret Fujifilm Toyama Chemical Co. memulai uji klinis Avigan untuk pasien di Jepang.
Jika keamanan dan kemanjuran Avigan telah teruji, pemerintah Jepang mungkin menyetujui obat itu sebagai pengobatan virus corona pada musim panas ini, sebagaimana mengutip Mainichi.
Sejak pandemi corona merebak, pemerintah meminta Fujifilm Holdings meningkatkan produksi obat tersebut.
Pada paket stimulus yang disetujui Selasa lalu, pemerintah mengalokasikan 13,9 miliar yen ($ 127 juta) atau sekira Rp 1 Triliun untuk tiga kali lipat cadangan nasional Avigan.
Baca: Singapura Larang Tenaga Pengajar Gunakan Aplikasi Zoom, Setelah Ditemukan Gambar Cabul
Baca: Shimadzu Corporation Jepang Merilis Kit Reagen untuk Mendeteksi Virus Corona
Sehingga setidaknya cukup untuk merawat 2 juta pasien.
Kendati demikian, obat yang juga dikenal sebagai Favipiravir ini dikhawatirkan menyebabkan cacat lahir.
Sehingga tidak dapat digunakan pada ibu hamil atau wanita yang mungkin hamil.
Obat ini dipertimbangkan oleh pemerintah Jepang sebagai penanggulangan pada wabah Covid-19.
Sehingga Avigan hanya diproduksi dan didistribusikan berdasarkan izin pemerintah Jepang.
Bahkan obat ini juga tidak diperjualbelikan di pasar domestik.
Pihak Fujifilm mengatakan, di Amerika pun obat ini juga tidak disetujui untuk didistribusikan ke sana maupun negara lainnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)