Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

1,6 Juta Lebih Penduduk Dunia Terjangkit Covid-19, Ini 10 Negara Dengan Kasus Tertinggi

Dilansir dari Worldometer, Jumat (10/4/2020) pukul 17.00 WIB, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah mencapai 1.614.405 pasien.

Editor: Adi Suhendi
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona atau Covid-19 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyebaran virus corona atau Covid-19 terus meluas ke berbagai negara di seluruh belahan dunia.

Dilansir dari Worldometer, Jumat (10/4/2020) pukul 17.00 WIB, jumlah kasus virus corona di seluruh dunia telah mencapai 1.614.405 pasien.

Kemudian total pasien meninggal dunia akibat Covid-19 sebanyak 96.789 orang.

Baca: Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK dan SBMPTN 2020, Berikut 5 Ketentuan yang Perlu Dipahami

Baca: Eko Yuli Minta Pelatnas Jalan Terus di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Alasannya

Untuk pasien sembuh, hingga saat ini tercatat ada 362.409 orang dinyatakan sembuh dari corona.

Berikut 10 negara memilki jumlah kasus Covid-19 terbesar:

1. Amerika Serikat, 468.895 pasien positif, 16.697 orang meninggal, dan 25.928 orang sembuh.

2. Spanyol, 157.022 pasien, 15.843 orang meninggal, dan 55.668 orang sembuh

3. Italia, 143.626 pasien positif, 18.279 orang meninggal, dan 28.470 orang sembuh,

4. Jerman, 118.235 pasien positif, 2.607 orang meninggal, dan 52.407 orang sembuh,

5. Perancis, 117.749 pasien positif, 12.210 orang meninggal, dan 23.206 orang sembuh,

6. China, 81.907 pasien positif, 3.336 orang meninggal, dan 77.455 orang sembuh,

7. Iran, 66.220 pasien positif, 4.110 orang meninggal, dan 32.309 orang sembuh,

8. Inggris, 65.077 pasien positif, 7.978 orang meninggal, dan 135 orang sembuh,

9. Turki, 42.282 pasien positif, 908 orang meninggal, dan 2.142 orang sembuh,

10. Belgia, 26.667 pasien positif, 3.019 orang meninggal, dan 5.568 orang sembuh.

3.512 Pasien Positif Corona di Indonesia

Peningkatan jumlah kasus positif corona (Covid-19) di Indonesia masih terjadi.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan pasien positif corona di Indonesia naik menjadi 3.512 pasien, Jumat (10/4/2020).

Jumlah tersebut meningkat sebanyak 219 orang dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya, Kamis (9/4/2020). 

Sementara itu, terdapat 26 pasien postif corona yang meninggal dunia.

Kini total kasus kematian akibat Covid-19 berjumlah 306 pasien.

Baca: Cara Mencegah Virus Corona hingga Gejala Ringan yang Tak Boleh Disepelekan

Baca: Anies Baswedan Bicara soal Sanksi Langgar PSBB Wabah Corona di Jakarta: Patroli akan Ditingkatkan

Kabar baiknya, terdapat 30 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga total pasien sembuh bertambah menjadi 282 orang.

Hal itu Yuri sampaikan dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube BNPB, Jumat sore.

Dalam kesempatan tersebut, Yuri pun mengajak masyarakat untuk memutus rantai penularan virus corona.

Ia mengimbau masyarakat untuk patuh dan disiplin dalam menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menggunakan masker, tidak keluar rumah bila tidak mendesak, dan tidak melakukan perjalanan kemana pun.

Yuri juga kembali menekankan masyarakat untuk tidak mudik karena hal ini memiliki risiko penularan yang besar.

Baik penularan yang terjadi saat perjalanan maupun penularan di kampung halaman.

"Insyaallah dengan upaya ini maka kita bisa mempercepat pandemi di tanah air kita, supaya kita bisa pulih seperti sediakala," kata Yuri.

Masyarakat Wajib Menggunakan Masker Kain Saat Keluar Rumah

Menurut Yurianto, adanya kasus positif di tengah masyarakat menandakan masih adanya sumber penularan.

Dengan demikian, ia menambahkan, mencari sumber penularan Covid-19 dan mengisolasinya adalah kunci pelaksanaan pengendalian penyakit ini.

Selain itu, kini pemerintah mulai mewajibkan seluruh masyarakat untuk menggunakan masker kain saat berada di luar rumah.

Baca: Update Corona di Seluruh Dunia 9 April 2020: Indonesia Masuk 20 Besar Korban Meninggal Terbanyak

Anjuran ini merujuk pada rekomendasi WHO terkait pencegahan penularan virus corona.

"Mulai hari ini, sesuai dengan rekomendasi WHO, kita jalankan masker untuk semua."

"Semua harus menggunakan masker," kata Yuri dalam konferensi pers yang diunggah kanal Youtube BNPB, Minggu (5/3/2020).

Yuri menegaskan, masker yang dianjurkan untuk dipakai oleh masyarakat umum adalah jenis masker kain.

Sementara masker bedah dan masker N95 hanya digunakan oleh petugas medis.

"Masker bedah, masker N95, hanya untuk petugas medis.

"Gunakan masker kain, ini menjadi penting karena kita tidak pernah tahu di luar, orang tanpa gejala banyak sekali didapatkan di luar, kita tidak tahu, mereka adalah sumber penyebaran penyakit," tuturnya.

Oleh karena itu, Yuri  pun mengimbau masyarakat untuk dapat melindungi diri sendiri dengan menggunakan masker kain saat keluar rumah.

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona.
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito, menunjukkan masker kain 3 lapis yang direkomendasikan agar digunakan masyarakat untuk menangkal virus corona. (Youtube BNPB/via kompas.com)

Yuri menyampaikan, masker kain hanya boleh digunakan maksimal selama empat jam.

Masker tersebut kemudian harus dicuci dengan merendamnya terlebih dahulu di dalam air sabun.

"Masker kain bisa dicuci. Kami menyarankan, penggunaan masker kain tidak lebih dari empat jam kemudian dicuci dengan cara direndam di air sabun kemudian dicuci," terangnya.

"Ini upaya untuk mencegah terjadinya penularan, karena kita tidak pernah tahu di luar banyak sekali kasus yang memiliki potensi menularkan ke kita.

"Di samping mencuci tangan menggunakan sabun selama minimal 20 detik, ini (penggunaan masker) menjadi kunci bagi kita untuk kemudian mengendalikan penyakit ini," tambah Yuri.

Baca: Cara Mencegah Virus Corona saat Berada di Luar hingga Kembali ke Rumah

Lebih lanjut, Yuri mengungkapkan keprihatinan pemerintah atas adanya sejumlah tenaga medis yang tertular Covid-19.

Bahkan, sejumlah tenaga medis pun gugur dalam menjalankan tugasnya.

"Oleh karena itu, komitmen pemerintah sangat kuat untuk melindungi mereka dengan secara terus-menerus mendistribusikan APD (Alat Pelindung Diri) agar mereka bisa bekerja dengan profesional, nyaman, dan tidak ada kekhawatiran terpapar infeksi," kata Yuri.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved