Virus Corona
Jaga Jarak Fisik Penting untuk Cegah Virus Corona, Ini Cara untuk Menerapkannya
Kebijakan physical distancing diharapkan bisa menjaga jarak fisik satu orang dengan lainnya.
TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengubah frasa social distancing atau pembatasan sosial, menjadi physical distancing atau pembatasan jarak fisik.
Dikutip dari unggahan akun Instagram Universitas Sebelas Maret @uns.official, Senin (30/3/2020), pengubahan tersebut agar tak menimbulkan pemahaman yang salah.
Dikhawatirkan, masyarakat akan memutus kontak sosialnya, agar terhindar dari penyebaran virus corona.
Kebijakan social distancing dapat menciptakan kecenderungan menutup diri secara sosial.
Sementara itu, kebijakan physical distancing diharapkan bisa menjaga jarak fisik satu orang dengan lainnya.
Namun, masyarakat tak akan terpisah secara sosial dalam upaya mencegah pandemi corona ini.
Physical distancing atau jaga jarak fisik ini sangat penting untuk mencegah penyebaran virus corona.
Kebijakan ini diangap efektif untuk mengurangi jumlah orang yang tertular virus corona setiap harinya.
Cara menerapkan kebijakan physical distancing yakni sebagai berikut:
1. Menjaga jarak fisik dengan orang lain minimal 1 meter.
2. Kurangi mengunjungi tempat keramaian.
3. Selalu menjaga kebersihan di tempat umum.
4. Melakukan kegiatan olahraga di rumah.
"Sobat Semar, sejak Jumat tanggal 20 Maret, WHO telah mengganti frasa Social Distancing menjadi Physical Distancing lho!
Hal ini dilakukan untuk menghindari timbulnya pemahaman bahwa untuk terhindar dari Covid-19 seseorang harus memutus kontak dengan orang lain.
Yuk ikuti himbauan Physical Distancing ini supaya kita terhindar dari virus Covid-19. Sehat selalu ya, Sobat Semar!" tulis akun resmi UNS.
Sementara itu, dikutip dari laman resmi www.covid19.go.id, berikut panduan menerapkan jarak fisik di lingkungan masyarakat:
1. Hindari pertemuan besar (lebih dari 10 orang).
2. Jangan pergi ke sarana kesehatan kecuali diperlukan.
3. Bila memiliki anggota keluarga atau kawan dirawat di rumah sakit, batasi pengunjung, terutama bila mereka anak-anak atau kelompok risiko tinggi.
Kelompok risiko tinggi yakni lanjut usia dan orang dengan penyakit yang dapat berat, misalnya gangguan jantung, diabetes dan penyakit kronis lainnya.
4. Orang berisiko tinggi sebaiknya tetap di rumah dan menghindari pertemuan atau kegiatan lain yang dapat membuatnya terpapar virus, termasuk melakukan perjalanan.
5. Beri dukungan pada anggota keluarga (yang bukan tinggal satu rumah) ataupun tetangga yang terinfeksi tanpa harus bertemu langsung, misalnya melalui telepon ataupun pesan singkat.
6. Ikuti panduan resmi di wilayah yang bisa saja merubah rutinitas termasuk kegiatan sekolah atau pekerjaan.

Cara Tetap Sehat di Tempat Umum
Masih mengutip www.covid19.go.id, saat berada di tempat umum, semua orang harus mengikuti standar menjaga kebersihan seperti berikut:
1. Sering cuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih tangan berbahan alkohol minimal 60%.
2. Saat batuk atau bersin, tutupi mulut dan hidung dengan siku terlipat atau tisu, yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup setelah digunakan.
3. Jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain.
4. Hindari orang yang batuk atau bersin.
Diharapkan, saat berada di pesawat atau kendaraan lain, bersihkan kursi, sandaran tangan, layar LCD dan sebagainya dengan tisu disinfektan.
Di hotel atau tempat akomodasi lain, gunakan tisu atau lap disinfektan untuk membersihkan permukaan bidang benda-benda yang tersentuh tangan, pegangan pintu, remote control dan lainnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti)