Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Tim Relawan Gibran Bagikan 1.100 APD ke 12 RS di Solo

Sebanyak 1.100 Alat Pelindung Diri (APD) disalurkan oleh Tim G4S (Gibran for Solo) Rescue untuk 12 rumah sakit di Kota Solo, Selasa (7/4/2020).

Tribunnews/ISTIMEWA
Gibran Rakabuming Raka saat memberangkatkan tim relawan G4S Rescue yang hendak membagikan Alat Pelindung Diri (APD) ke berbagai rumah sakit di Solo, Selasa (7/4/2020). Sebanyak 1.100 dibagikan ke 12 rumah sakit dan Basarnas. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 1.100 Alat Pelindung Diri (APD) disalurkan oleh Tim G4S (Gibran for Solo) Rescue untuk 12 rumah sakit di Kota Solo, Selasa (7/4/2020).

Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan terima kasih atas kerja keras tim relawan.

Dilansir rilis resmi Tim G4S, Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut berujar jika kegiatan ini murni soal kemanusiaan.

"Rekan-rekan semua terima kasih sudah bekerja keras sejauh ini, kegiatan ini adalah murni soal kemanusiaan, dan ini akan kita lakukan sampai KLB Solo berakhir," ungkap Gibran sebelum pemberangkatan di Posko Induk G4S, Manahan, Solo Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020).

Baca: Daftar 36 Tempat Kerja yang Tetap Boleh Beroperasi Saat PSBB Diberlakukan

Berikut sebaran APD untuk RS di Solo :

1. RS Bung Karno (200 pcs)

2. RS PKU Muhammadiyah Surakarta (50 pcs)

3. RS Panti Waluyo (50 pcs)

4. RSUD Ngipang (200 pcs)

5. RS Hermina (50 pcs).

6. RS Brayat Minulyo (50 pcs)

7. RS Paru Surakarta (50 pcs)

8. RS Moewardi (200 pcs)

9. RS Mojosongo (50 pcs)

10. RS Dr. Oen Kandangsapi (50 pcs)

11. RS Dr. Oen Solo Baru (50 pcs)

12. RS Indriati (50 pcs)

Selain 12 rumah sakit, tim juga menyerahkan 50 pcs APD ke Basarnas Solo.

Baca: Tidak Ada Laporan Kematian Akibat Covid-19 di China Untuk Pertama Kalinya Sejak Januari

RS Sampaikan Terima Kasih

Sementara itu, aksi tim relawan tersebut mendapat apresiasi dari RS penerima.

PIC kasus Covid-19 RSU Hermina Solo, dokter Irvan mengungkapkan pihaknya merasa terbantu dengan penyaluran APD untuk tenaga medis ini.

"Ini luar biasa. Kami sangat terbantu. Meskipun kami bukan rumah sakit rujukan Covid-19, tapi namanya KLB pandemi, pasti kita sebagai rumah sakit umum yang menangani pasien pasti akan kebagian juga pasien corona," tuturnya.

Ivan mengungkapkan RSU Hermina Solo siap membantu RS rujukan apabila dibutuhkan.

"Mungkin dalam penanganan pasien pas kita screening ternyata di tengah perawatan mungkin pasien itu statusnya (positif) Covid-19 atau PDP atau ODP pun pastinya tidak mungkin kita tolak."

"Rujuk pasti kita lakukan, namun apabila rujuk ke Moewardi kondisinya di sana sedang penuh, maka pasti kami juga akan ikut tangani," ungkapnya.

Baca: Pemudik Mencak-mencak saat Didata, Petugas Disuruhnya Panggil Wali Kota Solo

Irvan pun menghimbau agar masyarakat Solo tidak menganggap remeh penyebaran Covid-19.

"Karena ini virus baru dan kita juga ngga tau kapan vaksinnya itu ada, mungkin bulanan atau bahkan tahunan," ujarnya.

Irvan menilai masyarakat sempat menggampang setelah sempat adanya informasi Solo nol kasus positif.

"Jadi ini tantangan buat (tenaga medis) kita. Himbauan untuk masyarakat, meski Solo saat ini 0 kasus, tolong jangan langsung menggampangkan. Karena 0 kasus itu bukan berarti benar-benar bebas, itu artinya 0 yang terdeteksi," ungkapnya.

Selain pendistribusian APD, tim G4S Rescue juga masih bergerak dalam aksi penyemprotan disinfektan.

Diinformasikan, penyemprotan disinfektan kali ini dilakukan di Kampung Jetis dan Perumahan Sumber Griya Purwantara 2.

Gibran Ajak Gotong Royong

Sementara itu Gibran mengungkapkan masyarakat perlu bergotong royong dalam menghadapi pandemi covid-19.

Hal itu disampaikan Gibran melalui unggahan Instagramnya, Selasa (7/4/2020).

Gibran mengajak masyarakat untuk selalu waspada.

"Masih maraknya persebaran virus Corona, maka kita semua harus waspada. Makin tertib menjaga diri, dan proaktif melakukan tindakan antisipasi di lingkungan sekitar," tulisnya.

Baca: Ungkapan Sedih Gibran dan Penyesalan Kaesang setelah Kepergian sang Nenek, Sosok Panutan Kami

Gibran mengungkapkan, semua aktivitas kontak fisik dihentikan oleh tim relawan, kecuali saat membagi APD dan sembako untuk keluarga masyarakat yang rentan terdampak akibat pembatasan aktivitas sosial.

"Aksi ini akan terus dilakukan hingga dinyatakan cukup. Termasuk pembagian APD, kami akan memantau perkembangan kebutuhan. Semoga upaya kecil ini bermanfaat untuk kita semua," ujarnya.

Gibran mengajak masyarakat untuk bersama-sama mengamati lingkungan masing-masing.

"Jangan segan berbagi apa saja untuk lingkungan kita yang membutuhkan bantuan akibat ancaman persebaran virus corona," ungkapnya.

Lebih lanjut Gibran menyebut bergotong royong dapat berdampak psitif.

"Mari kita bergotong royong, saling berbagi beban. Insya Allah, aksi yang kita lakukan memiliki dampak positif, yakni menekan potensi keresahan sosial yang pasti akan merugikan orang banyak," ujarnya.

Status KLB Solo Belum Dicabut

Sementara itu, status Kejadian Luar Biasa (KLB) covid-19 di Kota Solo kemungkinan akan berlanjut.

Hal ini setelah total jumlah ODP dan PDP terus merangkak naik.

Dilansir Tribun Solo, hingga Senin (6/4/2020) jumlah PDP mencapai 45 orang.

Adapun, total ODP meningkat menjadi 286 orang setelah bertambah 29 pasien dari hari sebelumnya.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Solo, Ahyani menyampaikan kondisi tersebut akan menjadi pertimbangan perpanjangan massa KLB virus Corona.

"Melihat perkembangan ODP dan PDP yang masih seperti ini, tidak mungkin menurunkan statusnya," terang Ahyani.

Diketahui pemberlakuan KLB akan genap 4 pekan atau 28 hari pada 10 April 2020.

Ahyani menjelaskan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan mempertimbangkan pencabutan pemberlakuan KLB apabila jumlah kasus baru ODP dan PDP terus menurun.

"Angka-angka ODP dan PDP mulai turun dan positif Corona sudah tidak ada, maka kami akan mengevaluasi statusnya, akan diturunkan atau recovery," jelasnya.

Melihat kondisi saat ini di mana total jumlah ODP dan PDP terus meningkat, opsi perpanjangan nampaknya akan menjadi pilihan utama.

"Kami akan perpanjang 2 minggu lagi," terang Ahyani.

"Daripada semakin parah potensi penambahan ODP, apalagi masih ada para pemudik dan yang masih 'kulakan' virus dari luar kota atau yang habis berpergian keluar kota, yang kami khawatirkan itu," tandasnya.

(Tribunnews.com/Wahyu Gilang P) (Tribunsolo.com/Adi Surya Samodra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved