Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Ridwan Kamil Sebut Puncak Corona di Indonesia Terjadi pada Mei 2020, Juni Mulai Turun

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut pandemi virus Corona atau Covid-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya pada Mei 2020.

Penulis: Daryono
KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Jumat (16/11/2018). 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut pandemi virus Corona atau Covid-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya pada Mei 2020.

Setelah mencapai puncak di bulan Mei 2020, kasus Covid-19 di Indonesia diperkirakan akan mulai menurun pada Juni 2020.

Menurut Ridwan Kamil, prediksi itu berdasarkan hasil studi dari Univeritas Padjajaran dan beberapa universitas lainnya yang dilaporkan oleh Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam rapat Kabinet Indonesia Maju. 

Baca: Cerita Junaedi, Petugas yang Makamkan Jenazah Korban Corona, Pasrah Takdir Tuhan

Baca: Ahli Seksologi Naek L Tobing Meninggal Dunia, Dokter Boyke: Sekarang Saya Sendirian

Namun, prediksi wabah Corona menurun di bulan Juni 2020 itu bakal terjadi jika social distancing dan physical distancing dilakukan dengan disiplin.

Jika tidak disiplin dalam physical distancing, Indonesia diperkirakan bakal memerlukan waktu lebih lama untuk menurunkan penyebaran Covid-19. 

"Tapi studi ini berbeda-beda memang. BIN kan melakukan studi yang berbeda juga."

"Data ini yang dikelola universitas, dengan catatan kalau social distancing, physical distancing, dilakukan dengan disiplin dan berjalan dengan baik, kalau tidak, lupakan Juni, kita masih panjang durasinya," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil di Gedung Pakuan Bandung, Senin (6/4/2020) sebagaimana dikutip dari TribunJabar, Senin (6/4/2020). 

Adapun terkait penerapan physical distancing di Jawa Barat, Emil menyatakan bakal memberlakukan jam malam di wilayahnya. 

Penerapan jam malam perlu dilakukan karena physical distancing di Jabar dirasa belum maksimal.

Baca: Blak-blakan Singgung Beda Data Pasien Corona DKI dan Pusat, Karni Ilyas: Masa Nasional Lebih Kecil?

Baca: Imbauan Menag Silaturahmi Saat Idul Fitri di Tengah Pandemi Corona: Lewat Medsos dan Video Call

"Kami mengarahkan kepada kota kabupaten segera melakukan upaya pemberlakuan jam malam."

"Ini bagian dari proses mendisiplinkan dan pembatasan sosial berskala besar di wilayah Jabar," katanya. 

Kapolda Jabar, katanya, sudah menyetujui hal tersebut asal dikoordinasikan dengan kepolisian di tingkat bawah.

Selain berencana menerapkan jam malam, Kang Emil juga bakal memastikan pengawasan pelaksanaan karantina terhadap pemudik yang tiba di Jabar.

"Yang harus dilacak adalah apakah ada mereka yang mudik tapi tidak karantina diri."

"Kalau ada harus ada tindakan. Saya belum ada laporan secara nyata ODP pemudik yang kabur-kabur itu, belum ada laporan," ujar dia. 

Minta Bupati/Wali Kota Segera Serahkan Hasil Rapid Test

Emil juga meminta kepada wali kota/bupati di Jabar yang sudah menggelar rapid test di masing-masing daerah untuk segera menyerahkan hasil rapid test. 

Hasil rapid test tersebut, lanjut Emil, penting untuk memetakan penyebaran Corona di Jabar.

"Kan, dengan keberhasilan kita melakukan rapid tes masif, kita menemukan pola baru. Di antaranya virus ini beredar di sekolah berasrama yang dikelola oleh lembaga kenegaraan," katanya.

Emil melanjutkan, data hasil rapid test juga sebagai salah satu data dalam berbagai pengambilan keputusan termasuk penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

"Jadi kalau datanya masih tidak lengkap, kita susah memberikan argumentasi PSBB kepada pemerintah pusat."

"Saya enggak terlalu hapal daerah mana yang belum serahkan hasil rapid test," katanya.

Rencana PSBB Parsial

Jika nantinya PSBB diterapkan di Jawa Barat, kata Emil, pelaksanaanya akan dilakukan secara parsial. 

Daerah yang didahulukan yakni daerah di sekitar DKI Jakarta. 

Hal ini agar apapun yang dilakukan terhadap Jakarta, daerah sekitarnya harus mengikuti supaya satu frekuensi penanganan.

"Dalam satu aglomerasi penyebaran itu harus ada satu keputusan. Kalau berhenti, berhenti semua. Kalau gerak, gerak semua, kalau melambat, melambat semua," katanya.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar dengan judul: Jawa Barat Segera Terapkan Jam Malam, Ridwan Kamil Katakan Kapolda Sudah Setuju

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved