Virus Corona
Mata Merah Pertanda Gejala Corona, Peneliti Amerika Sebut Bisa jadi Sumber Infeksi Covid-19
Mata merah pertanda gejala corona. Peneliti Amerika pun menyebutkan mata merah bisa menjadi sumber infeksi Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah studi baru menyebutkan mata merah bisa menjadi gejala corona (Covid-19).
Temuan ini didapat dari pengamatan terhadap 38 pasien corona, dimana 12 orang di antaranya mengalami mata merah.
Sementara pada dua lainnya, didapati ada cairan di dalam hidung dan mata.
Dikutip Tribunnews dari WebMD, para peneliti di China mengatakan virus corona bisa menyebar melalui air mata.
"Beberapa pasien Covid-19 memiliki gejala okular dan mungkin virus corona baru hadir dalam sekresi konjungtiva," terang peneliti Dr Liang Liang dari Departemen Ophthalmologi di China Three Gorges University di Yichang.
Baca: UPDATE Covid-19 Sore Ini, 6 April 2020: Jumlah Kasus Spanyol Tertinggi di Eropa, Lampaui Italia
Baca: 0 Kasus Corona di Gorontalo dan NTT, Berikut Data PDP dan ODP di 2 Provinsi Ini per 4 April 2020
Konjungtiva merupakan lapisan jaringan transparan dan tipis yang melapisi kelopak mata bagian dalam dan menutupi bagian putih mata.
Liang mengatakan seseorang yang mengidap pneumonia akut bisa berpotensi tertular virus corona melalui tetesan air mata.
Ini berarti seseorang bisa menularkan Covid-19 ketika ia menyeka matanya yang terinfeksi dan menyentuh orang lain.
Semakin parah pasien mengidap Covid-19, semakin besar kemungkinan ia mengalami mata merah.
Hal ini berdasarkan laporan yang dipublikasikan secara online pada 31 Maret 2020 di JAMA Ophthalmology.
Atas dasar temuan ini, dokter dan perawat yang merawat pasien corona, harus mengenakan kacamata pelindung.
Serta pakaian pelindung lainnya yang dilengkapi topi dan sarung tangan, jelas Liang.
Sementara itu, berdasarkan temuan tersebut, seorang dokter mata di New York mengatakan orang-orang harus mengambil langkah untuk mencegah mata merah.
Termasuk menghindari menyentuh mata dan wajah mereka.
Serta mengenakan kacamata alih-alih lensa kontak selama wabah virus corona.
Baca: Ciri-ciri Corona Tanpa Gejala Umum: Kehilangan Indra Perasa dan Alami Masalah Pencernaan
Baca: RSPI Sulianti Saroso Tangani 54 Pasien Positif Corona: 13 Masih Dirawat, 14 Meninggal, 27 Sembuh
"Meskipun mata merah adalah penularan yang jarang dari penyakit ini, kita harus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk mencegahnya, termasuk sering mencuci tangan," beber Dr Prachi Dua, dokter mata di Rmah Sakit Mata, Telinga, dan Tenggorokan di Manhattan.
"Pasien dan dokter harus menyadari, Covid-19 bisa ditularkan melalui mata merah, bengkak, dan robek."
"Pasien-pasien ini harus mendapat perawatan tepat untuk diagnosis dan pencegahan penularan yang tepat," imbuhnya.
Alfred Sommer, seorang profesor epidemiologi dan kesehatan internasional di Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins Bloomberg di Baltimore, menulis editorial yang menyertai penelitian ini.
"Ini adalah peringatan bagi orang-orang, konjungtiva bisa menjadi sumber infeksi yang mungkin menyebar ke orang lain," ujar dia.
Itu berarti (Covid-19) bisa menyebar melalui air mata orang.
Ketika dokter memeriksa mata, atau bahkan saat seseorang menggosok matanya.
Hal tersebut bisa menyebabkan mereka mendapatkan virus corona di jari-jari mereka dan kemudian menyentuh orang lain, kata Sommer.
Ia mencatat, pedoman dari American Academy of Ophthalmology merekomendasikan pemeriksaan mata rutin sebaiknya tidak dilakukan selama pandemi.
Tentu saja, imbuh Sommer, keadaan darurat yang memengaruhi penglihatan seseorang masih perlu segera diobati.
Baca: Lihat Pakai Mikroskop Teknologi Tinggi, Seperti Ini Gambar Virus Corona
Baca: Positif Corona, Tung Desem Waringin Selalu Semangat dan Ceria: Hati Gembira adalah Obat Manjur
"Orang-orang bisa menunggu satu atau dua bulan untuk melakukan pemeriksaan mata rutin," ucap Sommer.
"Anda bisa mendapatkan kacamata baru kapan saja, Anda tidak harus melakukannya di tengah pandemi," tandasnya.
Dilansir cdc.gov, gejala corona muncul pada 2 hingga 14 hari setelah seseorang terpapar.
Perhitungan ini berdasarkan masa inkubasi virus MERS.
Berikut gejala corona menurut cdc.gov:
- Mengalami demam
- Batuk
- Sesak napas
Sementara itu, pasien Covid-19 harus segera mendapatkan penanganan medis jika mengalami hal seperti di bawah ini:
- Kesulitan bernapas
- Merasakan nyeri atau tekanan di bagian dada
- Kebingungan atau tidak mampu bangun
- Bibir atau wajah kebiruan
Masih mengutip cdc.gov, simak cara mencegah virus corona yang bisa kamu lakukan:
1. Sering-seringlah mencuci tangan.
Cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir selama lebih kurang 20 detik, terutama setelah kamu berada di keramaian, menutup hidung saat bersin atau batuk.
Jika tak ada air dan sabun, gunakan hand sanitizer yang mengandung minimal 60% alkohol.
Usap hand sanitizer ke seluruh tangan hingga terasa kering.
Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut jika kamu belum mencuci tangan.
2. Hindari terlalu dekat dengan orang lain
Jangan terlalu dekat dengan orang sakit, tetaplah berada di rumah.
Berilah jarak antara kamu dengan orang lain, ingatlah beberapa orang yang tak menunjukkan gejala Covid-19 masih berpotensi menularkan virus.
Jaga jarak, terutama pada orang-orang yang berisiko tinggi tertular corona.
3. Tutup mulut dan hidung saat berada di kerumunan
Kamu masih bisa menularkan Covid-19 meski tidak merasakan sakit.
Setiap orang harus mengenakan penutup wajah atau masker ketika keluar rumah.
Penutup wajah dimaksudkan untuk melindungi mereka, berjaga jika kamu terinfeksi.
Jangan gunakan masker yang diperuntukkan bagi tenaga medis.
Tetap ingat menjaga jarak sekitar enam kaki dengan orang lain meski kamu mengenakan masker.
4. Tutupi ketika bersin dan batuk
Jika kamu berada di sebuah tempat dan tak mengenakan masker untuk menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, pakailah tisu atau tutup menggunakan siku tangan bagian dalam.
Buang tisu di tempat sampah.
Segera cuci tangan atau gunakan hand sanitizer setelahnya.
5. Bersihkan dan disinfeksi
Bersihkan dan disinfeksi seluruh permukaan yang sering disentuh setiap hari.
Seperti meja, gagang pintu, sakelar lampu, dan lain-lain.
Jika permukaannya kotor, bersihkan menggunakan deterjen sebelum menyemprotkan disinfektan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)