Virus Corona
Ganjar Pranowo: Jika Diintervensi dengan Baik Kemungkinan Wabah Corona Berakhir Juni
Bila diintervensi dengan baik, penyebaran wabah virus corona diprediksi bakal berakhir pada bulan Juni.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan dirinya telah meminta bantuan para pakar matematika dan statistik untuk menghitung potensi serta rentang waktu wabah virus corona atau Covid-19 di Indonesia.
Ganjar Pranowo mengatakan pentingnya membuat langkah-langkah yang tepat dalam menekan angka penyebaran virus corona di Indonesia.
"Langkah-langkahnya kalau kita tidak membuat aturan yang cukup ketat, barangkali ini bisa sampai Juli," kata Ganjar Pranowo dalam webinar Katadata, Jumat (3/4/2020).
Baca: UPDATE Kasus Corona di Bali, Jumat 3 April 2020: 27 Kasus Positif, 2 Meninggal, 10 Sembuh
Bila diintervensi dengan baik, penyebaran wabah virus corona diprediksi bakal berakhir pada bulan Juni.
Ganjar mengatakan pihaknya terus melakukan langkah antisipasi untuk memperlambat penyebaran virus corona.
"Sekarang sedang kita persiapkan, kalau kita bisa mengintervensi dengan baik kemungkinan bisa sampai Juni," ungkap Ganjar.
Baca: Update Kasus Corona: Jumlah Pasien di DKI Masih Tertinggi
Ganjar mengatakan saat ini peningkatan penularan virus corona sudah tidak terlalu tinggi.
Seperti diketahui, hingga saat ini sudah ada 1.986 pasien yang terjangkit virus corona.
Sementara itu, untuk pasien yang dinyatakan sembuh bertambah 22 orang menjadi 134 orang.
Sedangkan, pasien meninggal dunia bertambah 11 orang menjadi 181.
Gejala Terjangkit Virus Corona
Dikutip dari covid19.go.id, gejala utama virus corona adalah demam, rasa lelah dan batuk kering.
Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare.
Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.
Namun bila mengalaminya, tidak berarti terkena virus corona sebab gejala tersebut mirip dengan flu biasa.
Berikut gejala virus corona dari hari ke hari, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari dailymail.co.uk, Senin (23/3/2020):
Hari 1:
Pasien akan mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Sebagian kecil dari mereka mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.
Hari 5:
Pasien mengalami kesulitan bernapas atau yang dikenal sebagai dispnea.
Terlebih bagi pasien yang berusia lanjut atau telah memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya.
Hari 7:
Pada hari ke-tujuh, pasien menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas.
Ini adalah waktu rata-rata pasien dirawat di rumah sakit.
Pasien yang memiliki tanda peringatan darurat untuk COVID-19 seperti nyeri yang terus-menerus, napas pendek dan bibir atau wajah kebiruan, harus mendapatkan perawatan medis.
Dalam studi lain, pada hari ke-7, gejala yang dialami sebagian besar pasien - sekitar 85 persen - mulai berkurang.
Mereka bisa saja keluar dari isolasi.
Bila Anda tinggal bersama orang lain atau satu dari mereka memiliki gejala virus corona, maka semua anggota rumah harus tinggal di rumah.
Mereka tidak boleh meninggalkan rumah selama 14 hari.
Periode 14 hari dimulai dari hari saat orang pertama dirawat di rumah sakit.
Hari 8:
Pasien dengan kasus yang parah akan mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.
Paru-paru tidak dapat memberikan oksigen yang cukup bagi organ vital di tubuh.
Demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.
Hari 10:
Pasien dengan masalah pernapasan yang memburuk akan dimasukkan ke unit perawatan intensif alias ICU pada hari ke-10.
Dalam studi kedua di Wuhan, China diketahui, masa perawatan di rumah sakit selama 10 hari.
Hari 12:
Demam cenderung berakhir pada hari ke-10, demikian menurut studi di Wuhan
Durasi rata-rata demam yang merupakan tanda awal COVID-19 sekitar 12 hari.
Namun, kondisi batuk yang terkait dengan penyakit ini bertahan lebih lama.
Pada pasien virus corona yang berhasil sembuh, kesulitan bernapas akan akan berhenti setelah 13 hari.