Virus Corona
677 Warga Jabar Terdeteksi Positif Corona, Ridwan Kamil: Saya Meyakini Sebenarnya Berlipat-lipat
Ridwan Kamil mengatakan hasil 15.000 rapid test menunjukkan 677 warga Jawa Barat positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihaknya telah menyebar 50.000 alat rapid test corona ke kabupaten/kota di Jawa Barat.
Dengan jumlah alat yang dibagikan, 15.000 orang di antaranya telah menjalani rapid test corona.
Kang Emil, begitu ia disapa, mengatakan hasil 15.000 rapid test menunjukkan 677 warga Jawa Barat positif terjangkit virus corona atau Covid-19.
Baca: 7.400 Orang Lebih Telah Diperiksa Untuk Putus Rantai Penyebaran Covid-19 di Indonesia
"Nah dari 15 ribu yang dilaporkan kembali ke kami, berita buruknya, Pak (Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin) terdapat 677 positif, Pak," ujar Kang Emil, dalam teleconference dengan Maruf Amin, Jumat (3/4/2020).
Berdasarkan hasil rapid test, Kang Emil berkesimpulan semakin banyak dilakukan tes serupa, pemerintah akan semakin mengetahui persebaran virus corona.
Saat ini Kang Emil sendiri masih menunggu hasil swab dari 677 warganya.
Baca: Ganjar Pranowo: Jika Diintervensi dengan Baik Kemungkinan Wabah Corona Berakhir Juni
Apabila benar dinyatakan positif melalui swab test, maka barulah dirinya akan melaporkan jumlah tersebut kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
"Tentu kita akan tes kedua dengan swab untuk memastikan ini positifnya terkonfirmasi. Sehingga belum saya laporkan Pak Wapres ke Kemenkes untuk 677 yang positif melalui rapid test. Nanti kalau ketahuan ter-swab, terkonfirmasi, baru kita laporkan sebagai angka Jabar. Mungkin ini akan mengagetkan," kata dia.
Kang Emil juga meyakini sebenarnya banyak kasus atau warga yang terpapar Covid-19.
Hanya saja, karena kecepatan tes dan alat yang tak memadai membuat angka tersebut masih tergolong sedikit.
"Maka mohon maaf Pak Wapres, sebenarnya kasus kita berlipat-lipat, Pak, menurut saya. Tapi karena kecepatan mengetes enggak sebanyak kita harapkan, maka data-data itu datang selalu sedikit, tapi saya meyakini sebenarnya berlipat-lipat," katanya.
1.986 kasus corona di Indonesia
Jumlah kasus pasien corona (Covid-19) di Indonesia kini mencapai 1.986, Jumat (3/4/2020).
Demikian dikatakan Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Virus Corona dalam konferensi pers yang digelar di Gedung BNPB, Jumat sore.
Yuri bilang, ada tambahan kasus positif virus corona Covid-19 sebanyak 196 pasien.
Sementara itu, jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh juga mengalami kenaikan.
Baca: Pemkot Solo Serius soal Karantina Pemudik, Siapkan 5 Bus untuk Jemput Pemudik
Dari sebelumnya 112 pasien, kini menjadi 134 pasien.
Namun, hal yang sama juga terjadi pada pasien meninggal.
Pasien meninggal akibat virus corona di Indonesia kini mencapai 181 dari sebelumnya 170.
Provinsi DKI Jakarta masih menjadi daerah dengan kasus virus corona tertinggi di Indonesia.
Gejala Terjangkit Virus Corona
Dikutip dari covid19.go.id, gejala utama virus corona adalah demam, rasa lelah dan batuk kering.
Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare.
Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.
Namun bila mengalaminya, tidak berarti terkena virus corona sebab gejala tersebut mirip dengan flu biasa.
Berikut gejala virus corona dari hari ke hari, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari dailymail.co.uk, Senin (23/3/2020):
Hari 1:
Pasien akan mengalami demam, kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.
Sebagian kecil dari mereka mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.
Hari 5:
Pasien mengalami kesulitan bernapas atau yang dikenal sebagai dispnea.
Terlebih bagi pasien yang berusia lanjut atau telah memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya.
Hari 7:
Pada hari ke-tujuh, pasien menunjukkan tanda-tanda kesulitan bernapas.
Ini adalah waktu rata-rata pasien dirawat di rumah sakit.
Pasien yang memiliki tanda peringatan darurat untuk COVID-19 seperti nyeri yang terus-menerus, napas pendek dan bibir atau wajah kebiruan, harus mendapatkan perawatan medis.
Dalam studi lain, pada hari ke-7, gejala yang dialami sebagian besar pasien - sekitar 85 persen - mulai berkurang.
Mereka bisa saja keluar dari isolasi.
Bila Anda tinggal bersama orang lain atau satu dari mereka memiliki gejala virus corona, maka semua anggota rumah harus tinggal di rumah.
Mereka tidak boleh meninggalkan rumah selama 14 hari.
Periode 14 hari dimulai dari hari saat orang pertama dirawat di rumah sakit.
Hari 8:
Pasien dengan kasus yang parah akan mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.
Paru-paru tidak dapat memberikan oksigen yang cukup bagi organ vital di tubuh.
Demikian menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.
Hari 10:
Pasien dengan masalah pernapasan yang memburuk akan dimasukkan ke unit perawatan intensif alias ICU pada hari ke-10.
Dalam studi kedua di Wuhan, China diketahui, masa perawatan di rumah sakit selama 10 hari.
Hari 12:
Demam cenderung berakhir pada hari ke-10, demikian menurut studi di Wuhan
Durasi rata-rata demam yang merupakan tanda awal COVID-19 sekitar 12 hari.
Namun, kondisi batuk yang terkait dengan penyakit ini bertahan lebih lama.
Pada pasien virus corona yang berhasil sembuh, kesulitan bernapas akan akan berhenti setelah 13 hari.