Virus Corona
Istana Gandeng Tokoh Agama-Publik Figur Kampanyekan Agar Masyarakat Tidak Mudik
Himbauan tesebut dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) yang dikhawatirkan semakin menyebar di kampung halaman.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman menyebut, pemerintah akan melakukan kampanye besar-besaran untuk mengimbau masyarakat agar tak mudik ke kampung halaman.
Himbauan tesebut dimaksudkan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19) yang dikhawatirkan semakin menyebar di kampung halaman.
"Pemerintah pusat akan menggencarkan kampanye secara besar-besaran untuk tidak mudik agar bisa menahan laju persebaran virus korona atau Covid-19," kata Fadjroel dalam keterangan tertulis, Kamis (2/4/2020).
Baca: Kronologi 300 Calon Perwira Polisi di Sukabumi Terinfeksi Virus Corona
Fadjroel menambahkan, imbauan agar tidak mudik turut melibatkan sejumlah tokoh masyarakat, tokoh agama, dan publik figur.
Meski demikian, Fadjroel mengatakan, warga diperbolehkan mudik pada Lebaran Idul Fitri tahun 2020 M/1441 H.
Namun, Fadjroel meminta para pemudik yang tiba dikampung halamanan wajib melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
Baca: Cegah Corona, Rutan Cipinang Bebaskan 343 Narapidana, Berikut Syarat yang Harus Dipenuhi
"Presiden Joko Widodo menegaskan tidak ada larangan resmi bagi pemudik lebaran Idul Fitri 2020 M/1441 H. Namun, berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) sesuai protokol kesehatan (WHO) yang diawasi oleh pemerintah daerah masing-masing," kata Fadjroel.
Fadjroel menambahkan, kebijakan Pemerintah tersebut selaras dengan Peraturan Pemerintah No. 21/2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).