Virus Corona
Tegal Isolasi Wilayah demi Taati Jokowi, Wakil Walkot Bagi Sembako: Tak Cuma Menutup Tanpa Solusi
Tegal sempat disebut lockdown. Wakil Wali Kota Tegal Jumadi jelaskan isolasi wilayah, demi taati perintah Jokowi social dan physical distancing.
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Wali Kota Tegal, Jumadi menyebut daerahnya menerapkan isolasi wilayah sejak Senin (30/3/2020) demi mematuhi perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jumadi menjelaskan isolasi wilayah itu sebagai bentuk kepatuhan imbauan Jokowi untuk social dan physical distancing demi hindari wabah virus corona.
Pihak Pemerintah Kota Tegal tidak hanya menutup akses sebagian besar transportasi, namun juga membantu warga yang terdampak.
Di antaranya dengan memberikan sembako bagi warga miskin atau warga yang bekerja dengan mengandalkan upah harian.
Dilansir Tribunnews.com, hal ini diungkapkan Jumadi dalam teleconference YouTube Talk Show tvOne, Senin (30/3/2020).
Baca: Kebijakan Ridwan Kamil Sebut Jawa Barat Tidak Lockdown, Lalu Potong Gaji PNS
Baca: Anggaran Ini Bisa Dipakai untuk Jamin Hidup Rakyat Jika Diberlakukan Karantina Wilayah

Dengan diberlakukannya isolasi wilayah, ini artinya akses keluar masuk ke Tegal sangat dibatasi.
Bahkan akses jalan pun 95 persen sudah ditutup dan hanya membuka jalur utama saja.
Jumadi menyebut hal itu dimaksudkan agar Pemkot melalui aparat yang bertugas bisa mengawasi orang-orang serta barang yang keluar masuk.
"Betul, bahwasannya akses ke Kota Tegal kita batasi, hanya perlu satu akses saja, agar kita bisa mengontrol lalu lintas orang, lalu lintas barang di Kota Tegal," kata Jumadi.
Jumadi menyebut kebijakan Pemkot Tegal ini sebagai bentuk kepatuhan agar program pemerintah pusat berhasil.
"Tujuannya tidak lain tidak bukan untuk mensukseskan program pemerintah pusat, Presiden Jokowi, agar social distancing, physical distancing yang dicanangkan pemerintah pusat berhasil," terang Jumadi.
"Jadi kita batasi aksesnya, kemudian kita kontrol aksesnya," sambungnya.
Baca: UPDATE Corona di DKI Jakarta, 31 Maret: Kasus Positif 741, Meninggal 84, Sembuh 49
Baca: Jokowi Sebut Ribuan WNI Pulang ke Tanah Air Setiap Hari, Ini Protokol Kesehatan yang Disiapkan
Jumadi menyebut sikap tegas dari Pemkot Tegal ini menyusul adanya pasien positif corona yang bisa masuk ke kotanya.
Ini berarti pengawasan terhadap orang yang masuk ke Tegal sangat minim.
"Kemarin yang positif virus corona adalah karena, menurut kami, di bandara tidak ketat, di stasiun tidak ketat," kata Jumadi.
"Artinya orang yang pulang dari Abu Dhabi dengan keluhan sakit flu, batuk, suhu badannya tinggi, bisa masuk ke Kota Tegal," imbuhnya.
Selain itu, fasilitas kesehatan di Tegal begitu terbatas sehingga jika pengawasan tak segera diperketat maka akibatnya bisa fatal.
"Pemerintah Kota Tegal tentu saja terbatas rumah sakitnya, terbatas ruang isolasinya, terbatas tenaga medisnya," ujar Jumadi.
"Kami tidak mampu kalau sampai kita tidak kontrol. Untuk itu pemerintah Kota Tegal akan mengontrol semua yang masuk ke Kota Tegal," tambahnya.
Dengan diterapkannya isolasi wilayah, ini berarti akan ada banyak masyarakat yang terdampak, terutama yang bekerja di sektor informal dengan mengandalkan upah harian.
Untuk mengantisipasi hal itu, Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono sudah menyiapkan anggaran untuk bantuan sosial kepada warganya.
Baca: Kondisi Menhub Budi Karya Dikabarkan Berangsur Membaik
Baca: Positif Corona, 7 Siswa Setukpa Lemdik Polri Dirawat di RS Polri Kramat Jati
"Namun demikian, kita juga tahu konsekuensinya, untuk itu, program jaring pengaman sosial yang Pak Wali Kota sampaikan kepada publik," ungkap Jumadi.
"Bahwa nantinya semua masyarakat Kota Tegal terdampak, masyarakat yang miskin, kemudian PKL, kemudian pedagang yang tidak berdagang, kita beri bantuan sosial untuk mereka," paparnya.
"Ini yang saya maksud dengan mensukseskan program pemerintah pusat, social distancing, physical distancing, kita berhasil kalau kita tetap menjalankannya."
Diketahui, bantuan sembako dari Pemkot Tegal itu rencananya akan diberikan setiap bulan hingga empat bulan ke depan.
Jumadi menyebut program Pemkot Tegal ini sudah sesuai lantaran tak hanya menutup akses demi melindungi warga, namun juga mencukupi kebutuhan yang terdampak.
"Jadi kita tidak hanya menutup kemudian tidak memberikan solusi," tegas Jumadi.
"Nantinya warga miskin terdampak virus corona kita bantu untuk diberikan sembako setiap bulannya."
Meski belum menerapkan sanksi bagi warga yang nekat berkerumun, Jumadi menyebut sudah ada kebijakan untuk menutup tempat-tempat publik seperti alun-alun.
Berikut video lengkapnya:
(Tribunnews.com/Ifa Nabila)