Virus Corona
Besok, Pemerintah akan Putuskan Masalah Mudik Saat Ada Wabah Corona
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona, Doni Monardo mengatakan bahwa pemerintah
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona, Doni Monardo mengatakan bahwa pemerintah akan memutuskan masalah mudik pada Selasa esok.
Sebelumnya pemerintah telah menggelar rapat terbatas mengenai antisipasi mudik lebaran 2020 di tengah Pandemi Corona, pada Senin, (30/3/2020).
"Masalah mudik besok sore akan diputuskan," kata Doni melalui konferensi pers Jarak jauh, Senin, (30/3/2020).
Bagi masyarakat yang sudah terlanjur mudik, menurut Doni sebaiknya mengisolasi diri selama 14 hari. Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di daerah.
"Pengalaman yang sudah dilakukan Jateng, mereka tidak mungkin menolak saudara yang kembali ke kampung halaman tapi dihimbau untuk bersedia melakukan karantina secara personal.
Baca: Ditolak Masuk Jakarta, 300 Bus Asal Garut Masuk Kandang
Baca: Lelang Satu Hati Lawan Corona Ala Persija, Sepatu Riko Simanjuntak Dibuka pada Harga Satu Juta
Baca: Ali Fikri Tepis Tudingan ICW Soal Proses Seleksi Jabatan Struktural di KPK Kurang Transparan
Karantina personal, tidak ke luar rumah selama 14 hari. Ini kan bagus kalau setiap warga masyarakat yang pulang dari kota besar, berdiam diri, membatasi diri dengan sosialnya, menghindari salaman, pelukan, apa saja yang secara fisik yang berdekatan. ini akan sangat membantu," katanya.
Doni mengatakan bahwa Pandemi Corona tidak bisa dianggap sebagai ancaman ringan. Pandemi virus telah menelan korban 114 orang di Indonesia.
Oleh karena itu perlu kesadaran dari masyarakat dengan disiplin menjalani social distancing untuk memutus penyebaran virus tersebut.
"Apabila kita bisa melindungi diri kita maka kita akan bisa melindunginya yang lainnya. Mari kita bersatu , mari kita tingkatkan kesadaran kita.
Bahwa virus ini bukan lagi ancaman ringan, virus ini telah menyebabkan saudara kita meninggal dunia mencapai 114 orang.
Oleh karena itu dibutuhkan pengetahuan cukup agar kita bisa menghindari penularan virus," pungkasnya.