Senin, 6 Oktober 2025

Virus Corona

Ma'ruf Amin: Rapid Test Corona Bisa Dilakukan Door to Door Hindari Kerumunan

Wakil Presiden Maruf Amin menyoroti soal lokasi tes cepat atau rapid test corona kepada masyarakat di berbagai wilayah.

Penulis: Reza Deni
Editor: Adi Suhendi
Dokumen setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin menyoroti soal lokasi tes cepat atau rapid test corona kepada masyarakat di berbagai wilayah.

Maruf Amin menyebut berbagai cara bisa dilakukan, asal tidak membentuk kerumunan yang berpotensi adanya penularan virus corona atau Covid-19.

"Bisa door to door. Ada juga disediakan di tempat dengan jumlah terbatas. Yang penting jangan sampai ada kerumunan yang banyak," ujar Maruf Amin.

Baca: Ibu-ibu Positif Covid-19 Nekat Kabur Ikut Mobil yang Angkut Jenazah Anaknya di Bulukumba

Untuk itu, bagi daerah yang melakukan rapid test corona di tempat publik sebaiknya dibatalkan.

"Sehingga dilakukan di tempat-tempat tertentu dengan jumlah tertentu yang tidan melanggar physical distancing, sehingga kerawanannya bisa dihindari," katanya.

Sebelumnya, ada sebanyak 365 tenaga medis ikuti simulasi dan pemeriksaan cepat Covid-19 di Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi, pada Rabu (25/3/2020).

Baca: Ada 14 Kasus Baru Virus Corona di Sulawesi Selatan, Achmad Yurianto: Ini Hendaknya Jadi Perhatian

Pemeriksaan cepat dengan mengecek sampel darah para tenaga kesehatan ini dilakukan sebelum mereka melakukan tugas ke lapangan door to door ke rumah warga yang diduga terpapar Covid-19.

Namun, rencana pelaksanaan rapid test atau pemeriksaan cepat khusus tenaga medis yang digelar secara massal di Stadion Patriot, Bekasi, Rabu (25/3/2020) mendapat kritik dari seorang dokter.

Sebab, dokter yang minta identitasnya dirahasiakan itu menilai digelarnya pemeriksaan cepat di stadion ini sama juga dengan mengumpulkan massa.

Seharusnya, kata dia. pemeriksaan cepat yang dilakukan Pemkot Bekasi terhadap tenaga medis dilakukan juga secara door to door atau menyambangi rumah sakit yang ada.

"Jadi waktu saya masuk, saya jujur saya benar-benar kecewa sama sistem yang dilakukan sama Dinkes Kota Bekasi. Ini namanya mengumpulkan massa," kata dokter tersebut saat ditemui di Stadion Patriot Candrabaga Kota Bekasi, pada Rabu (25/3/2020).

Cuci tangan pakai sabun lebih efektif

 Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto terus menyerukan gerakan pencegahan penyebaran Covid-19.

Satu di antara gerakan pencegahan corona yakni rajin mencuci tangan menggunakan sabun.

Bahkan Yuri sapaan akrab dari Achmad Yurianto ini, menegaskan cuci tangan dengan sabun dapat lebih efektif daripada menggunakan hand sanitizer.

Hal ini ia sampaikan dalam konferensi pers di Gedung BNPB pada Rabu (25/3/2020) sore.

Sebelumnya, Yuri mengatakan terdapat dua upaya penting dalam mencegah tertularnya Covid-19 ini.

Baca: Achmad Yurianto Peringatkan Anak Muda terkait Virus Corona, Jadi Golongan yang Membahayakan?

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin)
Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan virus Corona, Achmad Yurianto(KOMPAS.com/Ihsanuddin) (KOMPAS.com/Ihsanuddin)

“Dua hal yang ingin saya sampaikan di dalam upaya kita untuk mencegah penyakit ini, artinya berpikir jangan sampai sakit,” tegasnya yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia, Rabu (25/3/2020).

Pertama, kata Yuri yakni masyarakat harus melakukan pembatasan jarak fisik sehari-hari termasuk di dalam rumah.

“Yang pertama jaga jarak dalam melakukan kontak sosial,” ujar Yuri.

“Bukan hanya saat berada di luar rumah, melainkan di dalam rumah juga upayakan untuk bisa menjaga jarak,” tegasnya.

Lebih lanjut, Yuri menyebut hal kedua yakni rajin mencuci tangan dengan sabun.

Baca: UPDATE 25 Maret: Bertambah 3 Orang, Pasien Virus Corona Yang Meninggal Dunia 58 Orang

“Kemudian adalah gunakan masker, dan yang paling penting adalah cuci tangan,” kata Yuri.

Ia menegaskan sabun dapat lebih efektif mencegah Covid-19 daripada menggunakan hand sanitizer.

“Cuci tangan pakai sabun, tidak harus hand sanitizer,” ungkapnya.

“Jauh lebih efektif menggunakan sabun dibanding dengan menggunakan hand sanitizer,” imbuhnya,

Karena dengan sabun akan menggunakan air yang mengalir, dan bisa membasuh seluruh celah-celah kuku dan sebagainya dengan baik.

“Sementara, hand sanitizer yang mungkin hanya telapaknya saja yang bisa dibersihkan punggung tangan dan sela-sela lebih sering tidak,” jelasnya. (*)

(Tribunnews.com/Isnaya)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved