Ridwan Kamil Sebut Mayoritas Pasien Corona di Jabar Berasal dari Kota Penyangga Jakarta
Ridwan Kamil menyebutkan bahwa 41 pasien positif corona (Covid-19) di Jawa Barat berasal dari kota penyangga Jakarta, yakni Bogor, Depok, dan Bekasi.
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa 41 pasien positif corona (Covid-19) di wilayah pemerintahannya berasal dari kota penyangga Jakarta.
Dilaporkan pada Minggu (22/3/2020) tercatat sudah ada 55 kasus corona di Jawa Barat.
Artinya 74,5 persen pasien positif corona yakni mereka yang tinggal di sekitar ibu kota, antara lain Bogor, Depok, dan Bekasi.
"Dari 55 positif covid-19, 41-nya itu adalah (dari) Bogor, Depok, Bekasi. Menandakan bahwa apa yang terjadi di Jakarta dinamikanya akan sama persis dengan kota-kota dan kabupaten-kabupaten yang menempel Jakarta," kata Ridwan Kamil melansir kanal YouTube Talk Show Tvone, Minggu (22/3/2020).
Ridwan Kamil menyebut, semakin jauh suatu wilayah dari Jakarta, tingkat penularan atau positif corona semakin menurun.
Baca: Ridwan Kamil Telah Siapkan Skenario Terburuk untuk Atasi Corona
Baca: Rapid Test Corona dengan Jemput Bola, Ngabalin Tegaskan Pemerintah Prioritaskan Fisik Tenaga Medis
Sehingga, adanya kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk meliburkan aktivitas perkantoran hendaknya diikuti kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat yang menempel ibu kota.
"Kebijakan Jakarta yang meliburkan perkantoran akan saya rapatkan hari ini dengan para wali kota/bupati yang menempel di perimeter Jakarta," ujarnya.
Sementara itu, untuk menindaklanjuti agar tidak terjadi multisumber informasi mengenai corona, Pemprov Jawa Barat telah menyediakan aplikasi khusus.
Aplikasi tersebut dinamai Pikobar yang merupakan singkatan dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid 19 Jabar.
Warga dapat mengunduh aplikasi tersebut di Play Store untuk mendapatkan berita harian langsung, mengupdate peta sebaran, meminta bantuan logistik, melakukan survei, atau menjadi relawan corona, dan sebagainya.

"Alhamdulillah dari sisi koordinasi dan informasi aman terkendali," kata Ridwan Kamil.
Lebih lanjut, Ridwan Kamil menyatakan telah mempersiapkan beberapa skenario atau rencana untuk mengatasi virus corona (Covid-19) di wilayah pemerintahannya.
Ia menyebut, beberapa rumah sakit di Jawa Barat telah ditunjuknya untuk merawat pasien positif corona.
Pihaknya juga telah menyesuaikan kapasitas rumah sakit dengan jumlah pasien yang dapat ditampung.
"Jika pasien positif (corona) di Jawa Barat 100 (orang), itu kita ada skenario. Jika ada pasien positifnya 500, kita ada skenario."
"Jika pasien positifnya 1.000 kita ada skenario, dan jika ada pasien positifnya di atas 1.000 kita ada skenario," kata Ridwan Kamil masih melansir sumber yang sama.
Baca: Gejala Baru Virus Corona, Mendadak Tak Bisa Cium Bau
Baca: Jokowi Berharap RS Darurat Corona di Wisma Atlet Kemayoran Siap Digunakan
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini menyebut, skenario pertamanya yakni satu gedung di Rumah Sakit Hasan Sadikin akan dijadikan tempat khusus merawat pasien Covid-19.
Sementara itu untuk pasien yang tidak terinfeksi corona rencananya akan dipindahkan terlebih dahulu ke gedung-gedung lain di rumah sakit tersebut.
Namun, apabila jumlah pasien positif corona terus bertambah, RS Hasan Sadikin akan dijadikan rumah sakit khusus yang menangani Covid-19.
"Sehingga pasien-pasien yang non Covid-19 akan dialihkan ke rumah sakit lain," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga telah mempersiapkan hotel yang sudah didonasikan relawan untuk rumah sakit penanganan virus yang diduga berasal dari China ini.
Baca: Pemerintah Bahas Larangan Mudik Lebaran 2020 untuk Cegah Corona
Baca: 5 Anggota Keluarga dari Pasien Corona yang Meninggal di Malang Dievakuasi ke RSUD Kanjuruhan
Wali Kota Bandung ke-15 ini pun menyatakan Jawa Barat juga mempunyai pusat pelatihan dengan ratusan pondokan di daerah Cimahi.
"Terburuk-terburuknya (skenario) bersama TNI fasilitas-fasilitas TNI akan dikonversi menjadi tempat penanganan dan isolasi Covid-19," papar Ridwan Kamil.
"Jadi kita sudah siap sesuai dengan prediksi skenario-skenario terburuk jumlah penambahan pasien Covid-19," lanjutnya.
Ridwan Kamil kemudian menjelaskan ada delapan rumah sakit yang menjadi rujukan untuk penanganan pasien positif corona.
Delapan rumah sakit ini disebutnya sebagai 'ring satu'.
Di antaranya RS Hasan Sadikin, RS Rotinsulu, Rumah Sakit Tk. II Dustira, RSU Dr Slamet, RS Gunung Jati, RS R Syamsudin, RSUD Indramayu, dan RSUD Subang.
Baca: Kerepotan Lockdown Rumahnya Sendiri untuk Cegah Corona, Ashanty: Bayangin Pak Jokowi Gimana
Baca: Beredar Kabar di WA Pasar Tradisional di Tangerang Bakal Tutup karena Corona, Hoaks atau Fakta?
55 pasien positif corona di Jawa Barat saat ini dirawat di rumah sakit 'ring satu'.
Sementara itu, ada 27 rumah sakit yang disebut Ridwan Kamil sebagai 'ring dua'.
Rumah sakit 'ring dua' ini diperuntukan untuk penanganan pasien dalam pemantauan (PDP) yang belum dinyatakan positif corona.
"Kalau PDP-nya sudah positif, masuk geser ke 'ring satu'."
"Selama PDP-nya masih negatif dia berada di 27 rumah sakit di 'ring dua'," kata Ridwan Kamil.
"Kalau positifnya 500 jadi 1.000, barulah skenario yang saya sebutkan tadi berlaku sesuai keputusan dari kami," lanjutnya.
(Tribunnews.com/R Agustina)