Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

Jumlah Tenaga Medis di Ibu Kota yang Positif Covid-19 Capai 42 Orang

Pasien Covid-19 di DKI lebih dari setengah jumlah pasien nasional. Bahkan ada 42 tenaga medis juga terpapar Covid-19.

Penulis: Faisal Mohay
Syarif Abdus Salam/Tribun Jabar
Ilustrssi: Seorang dalam pemantauan (ODP) virus corona asal Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dikabarkan ditolak di 5 rumah sakit saat membutuhkan perawatan. 

TRIBUNNEWS.COM - DKI Jakarta merupakan daerah dengan jumlah pasien virus corona atau Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Bahkan ada 42 tenaga kesehatan dinyatakan positif Covid-19 berada di Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan Ketua II Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DKI Jakarta Catur Laswanto.

Ia menjelaskan jika para tenaga kesehatan tersebut terinfeksi karena menangani pasien Covid-19. 

"Tenaga kesehatan yang terinfeksi mencapai 42 orang," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Untuk jumlah pasien Covid-19 di DKI Jakarta terus meningkat dan pada Senin (23/3/2020) mencapai 356 pasien.

Presiden Joko Widodo melihat peralatan medis di ruang IGD saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool
Presiden Joko Widodo melihat peralatan medis di ruang IGD saat meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Senin (23/3/2020). Dalam kunjungannya Presiden Joko Widodo memastikan Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran siap digunakan untuk menangani 3.000 pasien. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)

Catur berharap seluruh warga Jakarta mampu menerapkan social distancing demi mencegah meluasnya penyebaran Covid-19.

Baca: BREAKING NEWS Perempuan Mengaku ODP Corona Terobos Kerumunan Jumpa Pers di Pemprov Maluku

"Kita semua bisa memerangi virus ini mana kala masyarakat betul-betul mengikuti seruan pemerintah untuk tetap di rumah, jaga jarak, dan jangan keluar kalau tidak untuk urusan yang penting," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Corona, Achmad Yurianto mengatakan terdapat tambahan 65 kasus baru pada Senin (23/3/2020).

Sehingga jumlah total kasus positif Covid-19 di Indonesia kini menjadi 579 kasus.

"Ada penambahan kasus baru sebanyak 65 orang yang terdistribusi di berbagai provinsi sehingga total kasus pada hari ini menjadi 597," kata Yurianto dalam jumpa pers dikutip dari tayangan live KompasTV. 

Lonjakan kasus tertinggi masih terjadi di Jakarta.

Dari 65 kasus tambahan itu, 44 kasus baru ada di DKI Jakarta. 

IGD di Lantai 1 RS Darurat Penanganan Covid-19, Tower 7, Wisma Atlet Kemayoran, Sunter, Jakarta Utara, Senin (23/3/2020).
IGD di Lantai 1 RS Darurat Penanganan Covid-19, Tower 7, Wisma Atlet Kemayoran, Sunter, Jakarta Utara, Senin (23/3/2020). (Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha)

DKI menjadi provinsi dengan kasus Covid-19 terbanyak, bahkan lebih dari separuh jumlah kasus nasional. 

Sebelumnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) juga mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya 6 dokter dikarenakan  menjadi korban pendemi Covid-19.

Baca: Kapan Pandemi Corona Akan Berakhir? Simak Penjelasan Para Ahli

Enam dokter yang diduga meninggal akibat terjangkit Covid-19, yakni:

1. dokter Hadio Ali Sp. S,

2. dokter Djoko Judodjoko Sp. B,

3. dokter Laurentius P Sp. Kj,

4. dokter Adi Mirsa Putra Sp. THT dan

5. dokter Ucok Martin Sp. P

6. dokter Bambang Sutrisna, MHSc

Hal tersebut diungkapkan melalui akun Instagram @ikatandokterindonesia pada Minggu (22/3/2020).

Selain itu, ada dokter Toni D Silitonga yang meninggal bukan karena terpapar Covid-19.

Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih menjelaskan penyebab meninggalnya dr. Tony D Silitonga.

Baca: Daftar Wilayah Sebaran Virus Corona di Indonesia Senin (23/3/2020), Ada 1 Kasus Baru di Maluku Utara

Almarhum yang bertugas sebagai Kepala Seksi Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Bandung Barat sekaligus sebagai Satgas Tim Penanggulangan Covid-19 mengalami gangguan jantung akibat kelelahan.

Di hari-hari terakhirnya ia sibuk mempersiapkan fasilitas kesehatan khsusnya di wilayah Bandung Barat agar siap terhadap ancaman Covid-19 dan juga memberikan edukasi secara luas kepada masyarakat untuk mencegah Covid-19.

"Yang karena gangguan jantung akibat kecapekan dr. Toni D. Silitonga, beliau kecapekan melaksanakan tugas di Dinkes Bandung sebagai PIC penanganan Covid-19 di daerahnya," ungkap Daeng kepada Tribunnews.com, Senin (23/3/2030).

Sementara enam dokter lainnya meninggal karena terpapar Covid-19, virus yang saat ini sudah menyebar hingga ke 20 provinsi di Indonesia.

"Yang lain terpapar Covid-19, termasuk dokter Prof Bambang yang hari ini meninggal karena juga terpapar Covid-19," kata dr. Daeng.

IDI pun menyatakan duka cita kelihangan anggota-anggota IDI dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini.

"PB IDI berduka cita amat dalam atas wafatnya sejawa-sejawat anggota IDI sebagai korban pandemi Covid-19. Semoga apa-apa yang menjadi perjuangan para sejawat kita diterima oleh Allah SWT dengan limpahan pahala yang Mulia. Untuk keluarga yang dtinggalkan semoga diberi kekuatan, keikhlasan atas musibah ini," pungkas Daeng.

(Tribunnews.com/Faisal Mohay/Febia Rosada/Apfia Tioconny Billy) (Kompas.com/Nursita Sari)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved