Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Impor 10 Juta Masker dari China, Pemerintah Malaysia akan Bagikan untuk Masyarakatnya yang Butuh

Pemerintah China mengimpor 10 juta masker dari China untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakatnya.

Editor: Daryono
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Jemaah dicek suhu tubuhnya dengan thermal gun sebelum menunaikan Salat Jumat di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (20/3/2020). Meskipun tetap menggelar Salat Jumat di tengah wabah virus corona (Covid-19), Masjid Nasional Al Akbar Kota Surabaya menerapkan sejumlah prosedur yaitu pencucian tangan dengan hand sanitizer, pemeriksaan suhu badan, dan pemakaian masker serta pemberian jarak (social distancing) 1 meter tiap baris atau shaf jemaah. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Malaysia mengimpor 10 juta masker dari China untuk dibagikan kepada masyarakatnya terkait pencegahan penyebaran Covid-19.

Hal ini disampaikan Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin pada Senin (23/3/2020).

Dikutip Tribunnews dari The Star, setibanya jutaan masker tersebut di Malaysia, akan segera dibagikan kepada masyarakat secara gratis.

Muhyiddin mengatakan, 10 juta masker yang dibeli dari China saat ini sedang dalam proses.

"Saya telah mengerahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Nadma) untuk melihat hal ini dan memastikan masker dibawa secepat mungkin," ujar dia setelah memipin rapat Dewan Aksi Ekonomi, Senin.

Muhyiddin Yassin Perdana Menteri Malaysia Baru yang dilantik pada Minggu (1/3/2020).
Muhyiddin Yassin Perdana Menteri Malaysia Baru yang dilantik pada Minggu (1/3/2020). (Bernama)

Baca: 7 Dokter Meninggal Ditengah Wabah Corona Indonesia, 6 Positif Covid-19, 1 Kelelahan

Baca: 22 Provinsi di Indonesia Terjangkit Corona, Maluku Utara dan Jambi Kasus Baru

"Begitu datang, akan dibagikan secara gratis kepada semua orang Malaysia yang membutuhkan."

"Ini adalah kontribusi pemerintah untuk semuanya pada saat krisis," imbuh dia.

Pembelian 10 juta masker dari China ini dilakukan untuk mendukung permintaan di Malaysia.

Saat ini, harga masker sudah mencapai angka RM 2 per potong.

Padahal sebelumnya hanya seharga 80 sen.

Muhyiddin pun menyebutkan, pihaknya telah meminta Departemen Urusan Perdangan dan Konsumen Domestik untuk mengawasi penjualan masker.

Serta meninjau agar harga jual tidak melambung tinggi.

"Pada saat krisis, harga tidak boleh terlalu tinggi."

"Saya berharap produsen akan terus memproduksi masker dan menjualnya dengan harga wajar," tandas Muhyiddin.

Sementara itu, seorang ibu rumah tangga juga berupaya melakukan sesuatu untuk mengatasi kelangkaan masker di Malaysia.

Baca: Pemerintah Malaysia Larang Warganya Lakukan Perjalanan Antarnegara Bagian Selama Lockdown

Baca: Masa Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin Bisa Sampai 2036 Gara-gara Covid-19

Dilansir World of Buzz yang mengutip Harian Metro, ibu rumah tangga bernama Haidah Abdullah berinisiatif menjahit masker sendiri untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Jahit masker (23/3/2020)
Haidah Abdullah berinisiatif menjahit masker sendiri untuk membantu mereka yang membutuhkan. (Harian Metro)

Wanita asal Gua Musang ini telah menjahit 200 masker.

Ia berencana membagikan masker ini secara gratis kepada masyarakat.

Aksi Haidah ini dilakukan pada Sabtu (21/3/2020) setelah ia mendapati banyaknya orang di media sosial mengeluh sulit mendapatkan masker.

"Saya sudah membuat 100 masker, dan masih ada 100 lagi yang sedang dalam proses penyelesaian, sebelum dibagikan gratis," ucap dia.

Menurut Haidah, perbuatannya itu didasari atas rasa terima kasih kepada masyarakat yang telah membantunya berjuang ketika miskin.

Sebelumnya, Haidah tinggal di rumah kumuh kecil di Kampung Bukit Gajah, Jalan Industri, Gua Musang.

Ia tinggal di sana bersama lima anaknya.

Hingga kemudian, Haidah mendapat bantuan dari masyarakat dermawan dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berupa mesin jahit.

Berkat bantuan tersebut, Haidah berhasil membuka usaha sendiri.

Baca: Virus Corona Jarang Menyerang Bayi dan Anak-anak, Peneliti Ungkap Alasannya

Baca: Isolasi Diri di Kanada, Justin Bieber dan Hailey Baldwin Serasa Bulan Madu

Diketahui, Pemerintah Malaysia resmi memberlakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meningkat.

Lockdown dilakukan sejak Rabu (18/3/2020) hingga Selasa (31/3/2020) mendatang.

Hingga Senin (23/3/2020), kasus Covid-19 di Malaysia menyentuh angka 1.518.

Pembeli membeli produk segar di pasar pada hari ketiga lockdown sebagian di Malaysia di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona COVID-19 di Penang pada 20 Maret 2020.
Pembeli membeli produk segar di pasar pada hari ketiga lockdown sebagian di Malaysia di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona COVID-19 di Penang pada 20 Maret 2020. (GOH CHAI HIN / AFP)

Mengutip worldmeters.info, sebanyak 14 orang meninggal akibat virus asal Wuhan ini.

Sementara 159 lainnya dinyatakan sembuh.

Secara global, 193 negara telah terjangkit virus corona dengan total kasus berjumlah 343.876.

Pasien sembuh dari Covid-19 di seluruh dunia telah mencapai 99.078.

Sedangkan 14.923 pasien lainnya meninggal.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved