Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Ini Alasan Mengapa Cuci Tangan Sangat Penting untuk Cegah Corona

Virus corona memiliki cangkang lipid yang mudah hancur karena sabun, maka dari itu para peneliti menyarankan mencuci tangan selama 20 detik.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Tiara Shelavie
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona 

TRIBUNNEWS.COM - Virus corona yang sudah menjadi pandemi, membuat sebagian orang merasa terancam akan adanya virus bernama Covid-19 ini.

Terbukti dengan data saat ini, virus corona telah menjangkit sebanyak 300.052 orang di seluruh dunia, Minggu (22/3/2020) pagi hari ini.

Akibat virus corona ini, sebanyak 12.948 orang meninggal dunia, sementara 94.608 orang dinyatakan telah sembuh dari pandemi Covid-19 ini.

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa virus corona, SARS-CoV-2 bertahan tidak lebih dari satu hari di atas kertas karton, dan sekitar dua hingga tiga hari pada baja dan plastik.

Baca: Ciri-ciri Virus Corona: Bentuk hingga Lamanya Pengembangan Vaksin Covid-19

Baca: Suka Belanja Online Tapi Takut Kena Corona dari Bungkusnya? Simak Penjelasan Ahlinya

Dikutip dari The Atlantic, pada dasarnya virus-virus ini tidak tahan di dunia. Mereka membutuhkan tubuh.

Meski begitu, masih banyak misteri tentang virus corona yang masih belum jelas.

Susan Weiss dari Unversity of Pennsylvania, telah mempelajarinya selama sekitar 40 tahun.

Dia mengatakan bahwa pada awal di mana ia melakukan penelitian, hanya beberapa lusin ilmuwan berbagi minatnya.

Kemudian angka-angka tersebut membengkak setelah epidemi SARS di tahun 2002 muncul.

"Sampai saat itu orang memandang kami sebagai bidang terbelakang dengan tidak terlalu penting bagi kesehatan manusia," ujar Susan Weiss.

Baca: Suka Belanja Online Tapi Takut Kena Corona dari Bungkusnya? Simak Penjelasan Ahlinya

Baca: Bantu Lawan Virus Corona, Valentino Rossi dan Muridnya Sumbang Dana ke Rumah Sakit di Italia

Tetapi dengan munculnya SARS-CoV-2 — penyebab penyakit COVID-19 — tidak ada yang cenderung mengulangi kesalahan itu lagi.

Untuk lebih jelasnya, SARS-CoV-2 bukanlah flu.

Hal ini menyebabkan penyakit tersebut memiliki gejala yang berbeda, menyebar dan membunuh lebih mudah, dan milik keluarga virus yang sama sekali berbeda.

Keluarga ini, coronavirus, termasuk hanya enam anggota lain yang menginfeksi manusia.

Masih dikutip dari The Atlantic, empat dari mereka — OC43, HKU1, NL63, dan 229E — telah meresahkan manusia selama lebih dari seabad.

Dua lainnya — MERS dan SARS (atau "SARS-klasik," sebagaimana beberapa ahli virus mulai menyebutnya) - keduanya menyebabkan penyakit yang jauh lebih parah.

Baca: Bos MotoGP Carmelo Ezpeleta Tulis Surat Terbuka Perihal Perubahan Jadwal Balapan karena Wabah Corona

Baca: Ada Wabah Corona, Gereja Katolik Diminta Tiadakan Misa Peribadatan Harian dan Mingguan

Seorang peneliti dari Columbia University, Angela Rasmussen mengungkapkan bagaiman bentuk virus corona sebenarnya.

Masih dikutip dari The Atlantic, struktur virus corona memberikan beberapa petunjuk tentang keberhasilannya menginfeksi manusia.

ilustrasi virus corona
ilustrasi virus corona (freepik)

Dalam bentuknya, virus corona pada dasarnya adalah bola yang runcing.

Paku-paku tersebut mengenali dan menempel pada protein yang disebut ACE2, yang ditemukan di permukaan sel kita.

Hal inilah langkah pertama virus corona menginfeksi manusia.

Baca: Efek Samping Klorokuin, Obat yang Disebut Efektif Atasi Virus Corona, Jangan Konsumsi Sembarangan!

Baca: Paulo Dybala Positif Corona, Lima Pemain Juventus Ini Justru Tinggalkan Italia

Setiap partikel virus corona terdiri dari satu set gen kecil, dikelilingi oleh bola molekul yang berlemak.

Virus corona memiliki cangkang lipid yang mudah hancur karena sabun, maka dari itu para peneliti menyarankan mencuci tangan selama 20 detik.

Cara Deteksi Dini Virus Corona Secara Online Melalui hospital.umm.ac.id

Berikut cara menggunakan laman hospital.umm.ac.id untuk deteksi dini Covid-19 secara online yang telah Tribunnews.com praktikkan:

1. Pengguna mengunjungi laman hospital.umm.ac.id

2. Mengisi identitas diri berupa nama, jenis kelamin, tanggal lahir, dan nomor WhatsApp

3. Mengisi alamat tinggal mulai dari provinsi, kecamatan, kora/kabupaten, desa/kelurahan, dan alamat tempat tinggal

4. Selanjutnya isi kolom deteksi gejala yang berisi 11 pertanyaan

Ke-11 pertanyaan tersebut meliputi kondisi yang dirasa seperti:

- Demam / riwayat demam (suhu ≥ 380 C)

- Batuk

- Pilek

- Nyeri Tenggorokan

- Sesak napas atau kesulitan bernapas

- Terdapat nyeri otot

- Nyeri kepala

- Keluhan saluran pencernaan

- Riwayat perjalanan ke luar negeri dalam waktu 14 hari sebelum timbul gejala (bisa dikosongkan jika tidak pernah)

- Riwayat perjalanan ke kota terjangkit di Indonesia dalam waktu 14 hari sebelum timbul gejala dengan memilih salah satu di antaranya Jakarta, Depok, Bandung, Yogyakarta, Bogor, Bali, Wonosobo, Manado, Pontianak, Solo, Lainnya.

(Bisa dikosongkan jika tidak pernah)

5. Jika sudah, pilih 'Simpan'

6. Laman UMM akan menampilkan hasil deteksi dini Covid-19

Hasil deteksi dini Covid-19 milik pengguna yang sudah pernah mengisi form bisa dilihat kembali di lain waktu dengan cara mengunjungi laman hospital.umm.ac.id/covid/hasil.

Kemudian isikan tanggal lahir dan nomor WhatsApp.

(Tribunnews.com/Whiesa/Fajar)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved