Virus Corona
Gaza Konfirmasi 2 Kasus Pertama Virus Corona
Gaza mengonfirmasi dua kasus pertama virus corona pada Minggu (22/3/2020), pasien pria berusia 30 dan 40 tahun.
TRIBUNNEWS.COM - Gaza mengonfirmasi dua kasus pertama virus corona pada MInggu (22/3/2020).
Pihak berwenang mengindentifikasi dua individu tersebut sebagai warga Palestina.
Diketahui, mereka telah melakukan perjalanan ke Pakistan.
Melansir Channel News Asia, mereka sempat ditahan dan dikarantina setelah pulang dari Pakistan oleh pihak berwenang Gaza.
Kementerian Kesehatan Gaza dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi kabar tersebut.
"Dua warga dinyatakan positif untuk covid-19, setelah mereka kembali dari Pakistan," kata Kementerian Kesehatan.
Lebih lanjut, juru bicara Kementeria Kesehatan Ashraf Al-Qudra mengatakan, pasien positif corona adalah dua pria berusia 30 dan 40 tahun.
Kondisi pasien Covid-19 itu dilaporkan dalam keadaan stabil.
Baca: Partai Golkar Instruksikan Kadernya Jaga Stabilitas Keamanan di Tengah Pandemi Corona
Baca: BREAKING NEWS: Wisma Atlet untuk Rawat Pasien Positif Corona Gejala Ringan
Peringatan Bencana
Para ahli memperingatkan, pandemi corona di Gaza kemungkinan akan menjadi bencana.
Pasalnya, tingkat kemiskinan tinggi, populasi yang padat dan sistem kesehatan di Gaza lemah.
Pergerakan masuk dan keluar dari wilayah tersebut sangat dibatasi oleh Israel dan Mesir sebelum pandemi itu sampai di Gaza.
Pihak berwenang Gaza mengatakan, lebih dari 2.700 warga Palestina mengisolasi diri di rumah.
Kebanyakan warga juga telah kembali ke Mesir saat wabah virus corona ini semakin meluas.
Untuk diketahui, Israel telah memberlakukan blokade di Gaza sejak 2007 lalu.
Otoritas pemerintah Gaza menekankan tidak ada orang yang meninggalkan fasilitas karantina yang ada di dekat perbatasan Mesir.
Warga yang dikarantina juga tidak memiliki kontak dengan populasi yang lebih luas.
Fasilitas Kesehatan Gaza Memburuk
Lebih lanjut, Kepala Kantor Organisasi Kesehatan Dunia di Palestina, Gerald Rockenschaub buka suara kepada AFP.
Minggu ini, menurut Gerald, pembatasan dan ketegangan politik Israel telah menyebabkan fasilitas kesehatan Gaza memburuk selama dekade terakhir.
Gaza hanya memiliki 60 tempat perawatan intensif (ICU) untuk dua juta orang.
Gerald mengatakan, tidak semua ICU beroperasional karena kekurangan staf.
Baca: UPDATE Kasus Corona di Jakarta, 22 Maret: Ada 304 Kasus, 29 Meninggal
Baca: Mahasiswi Semarang Raih Rumah Rp 1 Miliar dari Program Undian Smartfren WOW
Menanggapi pandemi global, Israel telah mengumumkan peningkatan pasokan peralatan medis ke Gaza.
Termasuk ratusan alat tes covid-19 yang dikirim minggu ini.
Diberitakan, otoritas Hamas juga bekerja membangun 1.000 ruang isolasi baru di dekat persimpangan Rafah dengan Mesir.
Izin Meninggalkan Gaza
Masih dilansir Channel News Asia, warga Palestina yang menderita kanker dan penyakit serius lainnya diizinkan meninggalkan Gaza melalui Israel untuk berobat ke Yahudi atau Tepi Barat.
Masih belum jelas apakah Israel telah memberlakukan pembatasan ketat pada warganya sebagai tanggapan terhadap pandemi.

Informasi Terbaru Covid-19
Informasi terbaru wabah virus corona telah menyebar hingga 187 negara di seluruh dunia.
Sejumlah 306.221 kasus telah dikonfirmasi terinfeksi wabah virus corona atau Covid-19.
Lebih lanjut, dikutip dari coronavirus.thebaselab.com, 95.054 orang telah dinyatakan pulih per Minggu (22/3/2020) pukul 12.30 WIB.
Sejumlah 13.019 kematian tercatat di seluruh dunia.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah virus corona sebagai pandemi global, Kamis (11/3/2020).
Virus tersebut dapat menular dari manusia ke manusia yang menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan.

Untuk itu, penting mengenali lebih jauh tentang gejala dan pencegahan virus corona.
Gejala yang ditimbulkan meliputi bersin, pilek, kelelahan, batuk, dan sakit tenggorokan.
Kemudian, pencegahan virus corona dilakukan dengan berbagai cara.
Misalnya, rajin cuci tangan menggunakan sabun atau pembersih tangan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)