Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Sebut Beban Presiden Jokowi Berat, Faisal Basri Kritik Terawan Soal Covid-19

Faisal Basri memberikan kritikan kepada Menteri Kesehatan yang menurutnya menambah beban Presiden Jokowi karena tidak bisa diandalkan tangani Covid-19

TRIBUNNEWS.COM/LUCIUS GENIK
Menkes Terawan 

TRIBUNNEWS.COM - Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri menyindir Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Menurutnya Menteri Kesehatan tidak dapat diandalkan dalam menangani wabah virus corona atau Covid-19.

Hal ini membuat beban Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin berat.

Selain itu ia memberikan saran untuk Jokowi agar menggunakan ahli yang mengerti akan permasalahan Covid-19 ketika konferensi pers.

Menurtnya para ahli ini yang berhak menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan penyakit dan wabah Covid-19.

Faisal Basri mengungkapkannya melalui akun Twitter pribadinya @FaisalBasri pada Sabtu (21/3/2020).

Berikut isi cuitannya :

Berharap Jika konperensi pers, Presiden didampingi ahli2 virus paling top.

Serahkan kepada mereka menjawab soal penyakit.

Beban Presiden kian berat karena Menkes tak bisa diandalkan.

Baca: Bamsoet: Rapid Test Corona Harus Door to Door

Sebelumnya, Faisal Basri juga tidak yakin Menteri Kesehatan dapat memimpin menyelesaikan masalah Covid-19 di Indonesia.

Hal itu diungkapkannya saat acara Satu Meja The Forum Kompas TV pada Rabu (19/3/2020).

Ia menjelaskan jika Terawan memiliki beban masalah di masa lalu.

Bahkan, Faisal Basri menilai Menkes Terawan Agus Putranto sendiri masih bermasalah.

"Bagaimana mungkin Menteri Kesehatan bisa memimpin ini atau menjadi bagian dari solusi karena dia bagian dari masalah," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Rabu (18/3/2020).

Menurutnya Terawan pernah diberhentikan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan ini membuat Dokter berpangkat Letnan Jenderal TNI itu mengalami kesulitan menangani masalah wabah Covid-19.

Baca: Waspada Virus Corona, Jumlah Warga Indonesia Berpotensi Terjangkit Covid-19 Capai 700.000 Orang

"Dia pernah dinonaktifkan oleh IDI karena prakteknya melanggar kode etik. Jadi bagaimana dia mengomadani anak buahnya yang pernah menghukum dia. Jadi harus cair ini," imbuhnya.

Sorotan Najwa

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendapat sorotan publik karena dianggap menganggap enteng virus corona (Covid-19).

Bahkan ada desakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mereshuffle Menteri Kesehatan.

Najwa Shihab menanyakan hal tersebut ke Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam acara Mata Najwa kemarin Rabu (18/3/2020) malam.

Tiga orang pasien positif Corona (Covid-19) kasus 1, 2, dan 3 yang telah dinyatakan sembuh memberikan keterangan kepada wartawan di RS Sulianto Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020). Ketiga penyintas Corona pertama di Indonesia tersebut dibekali jamu dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan lewat Menkes Terawan Agus Putranto. TRIBUNNEWS/HO/HUMAS KEMENKES
Tiga orang pasien positif Corona (Covid-19) kasus 1, 2, dan 3 yang telah dinyatakan sembuh memberikan keterangan kepada wartawan di RS Sulianto Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020). Ketiga penyintas Corona pertama di Indonesia tersebut dibekali jamu dari Presiden Joko Widodo yang disampaikan lewat Menkes Terawan Agus Putranto. TRIBUNNEWS/HO/HUMAS KEMENKES (TRIBUN/HO/HUMAS KEMENKES)

"Saya ingin minta tanggapan mas Pram soal bagaimana sorotan publik terhadap salah seorang anggota kabinet soal Menteri Kesehatan."

"Koalisi Masyarakat Sipil misalnya, menyoroti Menteri Kesehatan yang dipandang sejak awal kerap menganggap enteng penyebaran virus ini, dianggap tidak tanggap tidak peka."

"Di saat negara kampanye soal social distancing, Menkes malah menggelar acara publik dan seremonial. Adakah tanggapan istana soal kritiakan itu?" ujar Najwa.

Pramono Anung menerima kritikan tersebut dan menjelaskan jika kinerja pemerintah sangat perlu mendapat kritiakan.

Baca: Cerita 3 Pasien Sembuh dari Virus Corona, Sempat Terpuruk, Ungkap Kegiatannya di Ruang Isolasi

"Semua kritikan tentunya kami dengarkan, karena bagaimana pun pemerintahan ini akan menjadi baik, menjadi kuat kalau kritik itu selalu ada."

"Dan pemerintah tidak boleh enggak dikritik, karena kritik itu merupakan obat yang paling mujarab," ujarnya dilansir melalui YouTube Mata Najwa, Kamis (19/3/2020).

Menurutnya semua kritikan terebut sudah didengarkan Presiden Jokowi.

"Dan apa yang disampaikan oleh Koalisi Masyarakat Sipil tentang Menteri Kesehatan, tentunya sudah disampaikan dan didengar langsung oleh Bapak Presiden," ungkap Pramono Anung.

Najwa kembali menanyakan desakan untuk melakukan reshuffle Menteri Kesehatan.

"Termasuk desakan karena kecewa akan kinerjanya ada doronagn untuk mengganti dan sebagainya," kata Najwa.

Terkait hal itu, Pramono mengaku kebijakan mereshuffle merupakan wewenang penuh Presiden.

"Ya tentunya desakan itu juga kami dengar, tapi kan kewenangan untuk melakukan reshuffle itu kewenangan sepenuhnya Bapak Presiden," ungkapnya.

(Tribunnews.com/Faisal Mohay)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved